
Uang sanggup bikin orang mabuk kepayang, uang sanggup bikin ?.
Ada pemeo "Di dalam uang terdapat setan". Dengan uang orang bisa membeli kekuasaan, kekayaan dan memuaskan banyak sekali bentuk nafsu primitif insan lainnya. Banyak perbuatan dursila dilakukan manusia setiap hari buat uang. Ah ya? Itu tuduhan yang terlalu ekstrim, kasar ?.. Tidak mungkin aku melibatkan diri dalam hal-hal seperti itu.
Tetapi perkembangan pada masa ini sudah menciptakan modus baru kejahatan: suatu proses penindasan yg merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari & melibatkan hampir seluruh individu di global ini, termasuk kita, sadar atau tidak. Ya, anda sadar atau tidak ditindas atau sangat mungkin menjadi bagian menurut para penindas ?
Anda yang terlibat pada gerakan kritis terhadap globalisasi & neoliberalisme, tentu tahu bahwa uang adalah media utamanya. Saya belajar ini saat mengikut presentasi salah seorang peserta rendezvous aktivis lintas bidang garap Kail tahun kemudian. Yang pribadi terpikir kemudian merupakan: Jadi, jika kita dapat mengurangi kebergantungan kita pada ekonomi uang berarti kita menyerang globalisasi & neoliberalisme pada jantungnya.
Bagaimana aku dapat mengurangi kebegantungan pada uang pada kehidupan sehari-hari? Uang kita gunakan setiap hari. Uang sudah masuk begitu pada dalam keseharian-kita, membuat siapapun kita, aktivis atau bukan, terlibat mendukung neoliberalisme.
Berikut ini merupakan beberapa tips sederhana yg saya coba lakukan. Tentunya ini nir sepenuhnya membebaskan kita berdasarkan uang, namun paling tidak ini merupakan langkah awal, sekaligus untuk menguji apakah kita punya keberanian diri buat bersikap kritis pada bentuk tindakan konkret.
Seluruh tips pada bawah ini dalam prinsipnya adalah mengurangi membeli (apa saja). Aktivitas membeli adalah dukungan konkret terhadap ekonomi uang. Dengan membeli kita mempertinggi permintaan terhadap uang, sebagai akibatnya ada pembenaran buat mencetak lebih poly uang, pasar uang semakin akbar, profit meningkat, para pemodal mendapatkan laba lebih poly, pasar kapital semakin berkembang, institusi & kebijakan moneter semakin menerima pembenarannya. Semua itu membuat gerakan neoliberal terus berkembang.
Akhirnya, jangan lupa juga bahwa menggunakan mengurangi membeli, kita mengurangi kebergantungan kita pada uang. Kita sanggup hayati cukup nyaman walaupun honor kita mini . Ini berarti kita mempunyai kebebasan yang lebih akbar buat melayani warga dan lebih bebas pula bersikap kritis.
# Gunakan sebanyak mungkin barang bekas (second hand):
Dalam masyarakat yang konsumtif ada poly barang baru yang sanggup dibeli setiap hari. Akibatnya barang terakumulasi cukup poly padahal penggunaannya tidak efektif (paling nir dari frekuensi & durasi penggunaan yg kurang). Situasi ini tidak menguntungkan bagi konsumen (kecuali memuaskan nafsu konsumtif) tetapi menguntungkan penanam modal dan memperbesar pasar kapital.
Jadi sebaiknya sebanyak mungkin menggunakan barang second hand. Kita bisa memperolehnya berdasarkan berbagai sumber, entah itu saudara atau sahabat kita. Kalau tidak sanggup, membeli baju bekas berdasarkan pasar murah rakyat (misalnya pada pasar Cicadas buat penghuni Bandung) pula sanggup dilakukan. Ini memang kegiatan membeli namun kecil adalah bagi para pemodal, namun bisa berarti besar buat mendukung hayati para penjual miskin.
Satu perkara yg perlu anda atasi sebelum melakukan ini adalah rasa membuat malu memakai barang bekas. Dan yg lebih krusial lagi bersikap kritis terhadap citra negatif yg dilekatkan pada barang bekas. Hati-hati juga terhadap aneka macam strategi pedagang buat mendorong konsumsi barang baru, misalnya menganggap masuk akal, bahkan harus, menggunakan baju baru ketika hari raya.
# Masaklah kuliner anda sendiri?
Bisnis restoran waktu ini semakin berkembang. Banyak pada antaranya berada di bawah kekuasaan para pemodal besar . Selain itu usaha restoran mendukung berbagai usaha lain yang semakin dikuasai oleh pemodal besar , mulai berdasarkan bumbu masak, peralatan masak dan banyak sekali fasilitas pada restoran. Bahan mentah kuliner yg dari berdasarkan agroindustri besar juga lebih disukai sang restoran lantaran mutunya yang lebih standar.
Memasak kuliner anda sendiri pula merupakan aktivitas yang meningkatkan kreativitas anda & sebagai selingan mengasyikan pada tengah kesibukan kita sebagai aktivis.
# Tanamlah makanan anda sendiri?
Ingat anda nir perlu membuat kebun yang terawat dengan baik. Anda tidak perlu mengejar produktivitas maksimal . Kebun di depan tempat tinggal yang dirawat rutin 1/2 jam sehari (tidak perlu mengejar kesempurnaan) & seminggu sekali sekitar satu jam (buat menanam bibit baru & aneka macam kegiatan besar lainnya), sudah bisa lumayan hasilnya.
Pilihlah tanaman yang nir memerlukan perawatan tinggi. Misalnya, pada kebun depan rumah aku yang luasnya 2X4 meter persegi ada kecipir, kacang panjang, paria, ubi, bayam, singkong, strawberry, kacang tanah.?
Selain mengurangi aktivitas membeli, kegiatan ini juga menjadi olah raga ringan (Move for your health kata WHO) dan menjamin makanan yang sehat bagi keluarga.
Ada prinsip lain yg bisa anda terapkan, yaitu mengatur ke mana uang anda mengalir. Ini membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang struktur ekonomi kita. Ini akan kita bahas dalam edisi mendatang
******
Tentu saja ada beberapa langkah lain yg lebih sistemik dampaknya, misalnya membuatkan sistem perdagangan alternatif (misalnya sistem barter) dan mata uang lokal. Tetapi aktivitas ini memerlukan upaya yang lebih besar & nir bisa dilakukan secara individual.
(David Sutasurya)
HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan
hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv