Tampilkan postingan dengan label Proaktif-Online April 2016. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proaktif-Online April 2016. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Juni 2020

[RUMAH KAIL] Ayo Minimalkan Sampah! - Belajar dari Cara Penanganan Sampah di Rumah KAIL-

Oleh : Melly Amalia – Koordinator Rumah KAIL

Sampah akan jadi menjijikan dan merusak keindahan bila tidak ditangani secara tepat. Biasanya ini disebabkan karena wadah pembuangannya tercampur antara material organik dan non organik atau tidak disimpan di tempat yang benar. Dalam hierarki penanganan sampah, biasanya kita mengenal istilah 3R (reduce, reuse, recycle). Banyak orang yang masih salah kaprah menerapkan konsep 3R ini dengan‘lompat’ langsung ke tahapan daur ulang (recycle). Padahal, sebaiknya konsep 3R ini dilakukan sesuai urutan prioritas, yaitu :

  1. Reduce - Kurangi sampah dari awal atau dari sumbernya,
  2. Reuse - Bila terpaksa menghasilkan sampah, gunakan kembali barang tersebut sesuai dengan kebutuhan, dan
  3. Recycle – Daur ulang sampah, yaitu mengubah sampah yang dihasilkan menjadi barang baru yang dapat dipergunakan lagi.Jadi perlu diingat bahwa recycle merupakan tahap terakhir dalam menangani sampah.
Dalam setiap kegiatan KAIL, Rumah KAIL berusaha memutar aliran material atau meminimalkan material yang dihasilkan. Mulai dari proses pembelian bahan baku, penyajian/kemasannya sampai ke pengolahannya. Meskipun KAIL bukanlah lembaga yang khusus bergerak di bidang lingkungan hidup, penanganan sampah merupakan bentuk kepedulian KAIL untuk berkontribusi dalam usaha pengurangan sampah di bumi serta kampanye hidup berkelanjutan.

Dari hasil identifikasi, sumber sampah dari Rumah KAIL berasal dari aktivitas dapur sehari-hari, konsumsi rapat, serta konsumsi kegiatan Program KAIL. KAIL mencoba menerapkan prinsip penanganan sampah yang pertama yaitu reduce untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan.

Sebagai model, hal-hal yg umumnya kami lakukan adalah: kami mengingatkan sesama staf KAIL serta menyampaikan kepada peserta aktivitas dan tamu yg tiba ke Rumah KAIL buat tidak membawa kuliner/minuman yang menghasilkan sampah. Jika membeli barang atau makanan buat kegiatan KAIL, kami membawa wadah sendiri (misalnya misting, rantang, botol minum) dan tas kain. Saat memesan makanan pada warung, wadah kuliner/ rantang kami titipkan dalam penjual kuliner di warung beberapa ketika sebelumnya, sehingga makanan yg dipesan tidak dibungkus memakai kemasan kertas,plastik atau kresek. Ketika membeli kuliner, kami memilih membeli kuliner yang tidak berkemasan, kecuali bila berkemasan daun.

Dalam penyajian konsumsi pada Rumah KAIL, anda tidak akan menemukan air minum dalam kemasan gelas atau botol plastik. Kami menyajikan minuman yang kami masak berdasarkan air segar pegunungan dengan gelas/ cangkir.

Penyajian kuliner dan minuman pada setiap aktivitas di Rumah KAIL

- Mengurangi pemakaian alat dan bahan yang menghasilkan sampahBila dengan terpaksa tetap ada sampah yang dihasilkan, maka barang/sampah tersebut tidak langsung kami buang ke tempat sampah, tetapi akan disimpan dan digunakan kembali (reuse) bila sewaktu-waktu diperlukan. Tentu tujuannya untuk memperpanjang umur barang tersebut. Atau kami kumpulkan dan pisahkan material yang masih berfungsi atau bernilai ekonomi, misalnya tas kresek, dus kertas bekas makanan dan kemasan gula kiloan, untuk kemudian diberikan kepada pemulung.

Upaya untuk mengurangi & menggunakan balik sebagai prioritas utama dalam menangani sampah pada Rumah KAIL. Untuk jenis sampah residu atau yg tidak bisa dimanfaatkan sama sekali, misalnya baterai, kami sebaiknya semaksimal mungkin buat dikurangi atau diminimalkan pemakaiannya. Untuk material sampah organik, Rumah KAIL menerapkan beberapa alternatif pengolahan material organik, yaitu:

  1. Biodigester, yaitu suatu wadah atau bangunan penampung materi organik yang proses penguraiannya dibantu oleh bakteri metanogen untuk menghasilkan gas campuran (metan, karbondioksida dan gas lainnya), yang disebut biogas. Materi sampah organik untuk biodigester biasanya berasal dari sisa makanan dan sayuran, kotoran hewan, kotoran manusia dan materi organik lainnya. Di Rumah KAIL, biodigester berasal dari sisa makanan dan dari pembuangan urine atau tinja di kamar mandi. Biodigester ini dipasang di bawah tanah dan dari hasil pemrosesannya mengeluarkan gas yang dapat digunakan untuk bahan bakar kompor biodigester.
  2. Pengomposan dengan menggunakan keranjang Takakura serta menara cacing. Keranjang Takakura adalah salah satu metode pengomposan materi organik skala rumah tangga. Sedangkan menara cacing dibuat di kebun, di antara bed (tempat tumbuh tanaman yang dirancang secara khusus untuk) tanaman. Semakin banyak sisa makanan yang dibuang ke menara cacing, maka semakin banyak cacing yang datang dan mendapatkan makanan. Kehadiran cacing-cacing akan membantu tanah di sekitarnya menjadi lebih subur.
Sejak bulan November 2015, Rumah KAIL diramaikan oleh sekawanan hewan ternak bebek. Hebatnya, bebek-bebek ini juga membantu kami mengolah material organik. Caranya, dengan memakan segala jenis material organik yang berasal dari dapur. Sisa makanan, batang sayuran, semua akan ditelan bebek dengan lahap.Untuk material organik yang ukurannya besar, material organik dicacah dulu sehingga memudahkan bebek-bebek menelan makanannya.

Berbagai metode pengolahan materi organik pada Rumah KAIL (dimulai dari kiri atas searah jarum jam):

(1) menara cacing dalam bed; (2) menara cacing pada luar bed; (tiga) keranjang takakura;

(4) kompor biogas; (5) sangkar bebekDemikianlah ulasan mengenai pengolahan sampah di Rumah KAIL.Semoga ulasan ini menambah wawasan Anda mengenai pengolahan sampah yang bisa dilakukan pada skala rumah tangga.Kalau Anda bertandang ke Rumah KAIL, ingatlah buat tidak membawa kuliner atau minuman bungkus yg menghasilkan sampah. Ditunggu, ya, kedatangannya pada Rumah KAIL :)

*****

[TIPS] Tips Memilih Hobi untuk Aktivis

Oleh: Any Sulistyowati

Kesukaan berkebun bisa dibangun sejak anak-anak
Menurut Wikipedia, hobi adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin untuk memberikan kesenangan di waktu luang. Yang termasuk di dalam hobi antara lain adalah mengumpulkan benda-benda koleksi, terlibat dalam kegiatan kreatif, seni, olah raga atau melakukan kesenangan lainnya. Setelah melakukan hobi, seseorang akan mencapai keterampilan terkait dengan hobi tersebut. Banyak orang sudah memiliki hobi sejak masa kanak-kanak. Hobi ini dapat terus berlanjut, berubah seiring dengan semakin variatifnya jenis kegiatan yang diketahui seseorang, atau justru terhenti karena semakin sedikit waktu luang yang dimiliki.

Biasanya memang, makin bertambah usia, semakin sedikit saat luang yg dimiliki seseorang. Hal ini terus berlanjut sampai purna tugas. Ketika itu terjadi, waktu luang sebagai tiba-datang begitu banyak, sementara mungkin kawan-mitra kita mulai sedikit lantaran mungkin sudah punya kesibukan sendiri, tinggal di tempat yang jauh atau bahkan sudah meninggal global. Pilihan hobi yang dapat dipilih pula makin terbatas, sementara kemampuan kita buat mempelajari sesuatu yang baru pula telah mulai berkurang.

Inilah dilemanya. Ketika masih muda, begitu banyak tuntutan atau godaan untuk melakukan banyak hal. Waktu terbanyak biasanya habis untuk bekerja. Waktu luang yang tersisapun kadang sudah habis untuk berbagai acara keluarga atau berbagai kegiatan sosial. Waktu untuk diri sendiri, apalagi sekedar untuk bersenang-senang menjadi semakin langka. Hidup menjadi begitu serius. Berbagai bentuk stres atau tekanan batin pun mulai menghampiri. Seringkali bahkan ditambah dengan berbagai penyakit fisik maupun psikosomatis.

Asumsi menurut pola hidup di atas adalah, sebagaimana pepatah, berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang lalu. Namun apakah memang hidup harus demikian? Haruskah kita mengorbankan masa sekarang, buat memperoleh kebahagiaan pada masa yg akan tiba? Tidak bisakah kita berbahagia mulai dari saat ini dan pula nanti? Hidup seperti apakah yang benar -betul kita inginkan? Apakah memang harus mengorbankan diri dulu buat kebahagiaan kita pada masa depan? Jawabannya: belum tentu.

Di manakah posisi hobi? Hobi membantu kita buat mengurangi stres, membuat kita kalem sejenak menurut rutinitas hayati kita yg berfokus ke sesuatu yg menciptakan kita senang atau mempunyai perasaan positif lainnya. Jeda ini membuat otak kita jernih & segar dan siap kembali mengerjakan rutinitas menggunakan taraf tenaga yang baru yg lebih tinggi dari sebelumnya. Apabila dihitung, aktivitas hobi memang mungkin akan mengurangi ketika bekerja kita. Tetapi pengurangan saat ini belum tentu akan mengurangi kinerja kita. Meskipun secara total, jam kerja kita berkurang, sanggup jadi menggunakan memberi jeda buat melakukan hobi, efektivitas kerja kita semakin meningkat. Dengan demikian justru kita menjadi semakin produktif dan membuat lebih poly hal dalam waktu kerja yang semakin pendek.

Bagaimana menggunakan aktivis? Kerja-kerja aktivis umumnya merupakan kerja jangka panjang yg membutuhkan pemikiran & kerja keras buat menciptakan perubahan global ke arah yg lebih baik. Di dalam kerja semacam itu, tentu terdapat poly tantangan yang dihadapi. Tantangan-tantangan ini potensial memberikan tekanan batin dalam para aktivis. Untuk itu mereka perlu memperkuat mental dan fisik mereka. Salah satu caranya merupakan dengan mengatur saat mereka. Di antara ketika-waktu produktif mereka, mereka perlu meluangkan saat untuk mengisi baterai energi mereka. Salah satu caranya adalah dengan meluangkan ketika buat melakukan hobi.

Mewarnai_contoh hobi untuk mengurangi stress
Hobi apa yang cocok untuk para aktivis? Ada banyak sekali jenis kegiatan hobi yang dapat dipilih oleh para aktivis. Apapun kegiatan yang dipilih, berikut ini adalah hal-hal yang mungkin perlu dipertimbangkan sebelum memilih hobi.

1. Tentukan tujuan

Sebelum menentukan hobi, tentukan dahulu apa tujuan melakukan hobi tadi. Hal-hal penting apa yang ingin dicapai dari hobi tersebut. Ada orang yg melakukan hobi buat bersenang-senang . Ada yang ingin mencari selingan atau menyegarkan pikiran dan tenaga dari kepenatan rutinitas kerja. Ada pula yg melakukan hobi buat mendapatkan kawan baru, ketrampilan baru atau suasana baru. Apapun tujuan melakukan hobi, tuliskanlah.

2. Pilih kegiatan yg disukai

Setelah menuliskan tujuan, tulislah daftar aktivitas yg bisa dipilih menjadi hobi yg memenuhi kondisi buat mencapai tujuan tersebut. Salah satu hal krusial yang menciptakan aplikasi hobi berjalan lancar & bertahan pada saat panjang merupakan kecintaan dalam hobi tadi. Jika kita menyukai aktivitas tadi, kita cenderung ingin melakukannya balik . Lantaran itulah sebuah kriteria krusial yang perlu diperhatikan ketika menuliskan daftar aktivitas tersebut adalah kesukaan atau kegemaran kita. Kegiatan-aktivitas apa yang akan membuat kita bahagia? Kegiatan apa yg jika dilakukan akan membuat semangat dan segar pulang? Kegiatan-aktivitas itu sanggup jadi herbi aktivitas rutin , tetapi mampu jadi sama sekali nir berafiliasi. Apapun itu, pastikan aktivitas yang dipilih benar-sahih disukai.

Tiga. Rasakan manfaat hobi

Selain kegemaran, hal lain yg membuat seseorang bertahan pada melakukan hobi adalah manfaat yang didapatkan dari hobi tadi. Manfaat ini sanggup saja sudah dituliskan ketika menetapkan tujuan; tetapi bisa jadi manfaat ini baru disadari dan dirasakan sehabis hobi tersebut dilakukan dalam kurun ketika yg relatif panjang. Semakin poly manfaat yg dihasilkan berdasarkan hobi, semakin akbar motivasi buat melanjutkan hobi tadi. Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan panduan saat mencari manfaat berdasarkan hobi. Apakah hobi tadi akan mempertinggi kualitas hidup kita? Jika ya, kualitas hayati apa yg bertambah menggunakan melakukan hobi tersebut? Atau apakah hobi tersebut justru mengurangi kualitas hidup kita? Apabila ya, kualitas hayati apa yg hilang menurut pelaksanaan hobi tadi? Adakah hal-hal yg bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut? Apakah hobi tadi akan menaikkan kualitas alam? Dengan cara apa? Atau apakah justru merusak alam? Bagaimana hal ini bisa dicegah? Adakah alternatif buat melakukan hobi namun menggunakan cara yg tidak menghambat alam? Apakah hobi tadi akan membuat kualitas interaksi menggunakan orang-orang penting pada hayati kita menjadi lebih baik? Adakah interaksi baru yg bisa dibangun dari hobi tadi? Hubungan macam apa yg bisa ditingkatkan menggunakan aplikasi hobi tersebut? Atau apakah justru sebaliknya, hobi tadi makin menjauhkan kita dari banyak orang yg kita cintai? Jika ya, bagaimana cara mengantisipasinya? Buatlah jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas & tuliskan semua hal positif yang dihasilkan dari hobi tadi di pada daftar manfaat hobi. Periksalah apakah manfaat tadi sahih-sahih dirasakan setiap kali melakukan hobi tadi? Jika, ya, jadikan hal itu sumber motivasi untuk melakukan hobi tersebut.

4. Perhatikan ketersediaan saat

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih hobi adalah ketersediaan waktu. Banyak orang memulai hobi, tetapi kemudian berhenti karena tidak memiliki waktu untuk melakukan hobi tersebut. Untuk itu alokasi waktu untuk hobi menjadi penting. Jangan sampai karena alokasi waktunya kurang, hobi tersebut dijalankan dengan tidak tuntas yang berujung pada kekecewaan atau frustrasi. Jika ini terjadi, tujuan hobi untuk mencari kesenangan tentu tidak tercapai. Sebagai bahan awal untuk berpikir, sebelum memulai sebuah hobi, daftar pertanyaan berikut mungkin dapat membantu. Sejauh mana hobi tersebut penting untuk kita? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan hobi tersebut? Apakah kita benar-benar memiliki waktu yang dibutuhkan? Apa resikonya jika waktu tersebut tidak tersedia? Berapa banyak waktu yang benar-benar dapat dialokasikan untuk hobi tersebut? Bagaimana cara kita memastikan bahwa waktu untuk hobi tersebut tersedia? Adakah waktu untuk hal-hal lain yang harus dikurangi atau dibuat lebih efisien? Adakah waktu untuk hal-hal penting lain yang dapat digabung dengan waktu untuk hobi kita? Apakah kita benar-benar dapat menikmati hobi di waktu-waktu yang kita sediakan?

Agar pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dijawab dengan baik, pertama-tama kita perlu mengenali struktur penggunaan ketika kita sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan menggunakan menciptakan daftar penggunaan saat kita setiap hari. Kemudian, perhatikan kebutuhan waktu buat hobi yg kita pilih. Pikirkan bagaimana saat buat hobi dapat kita tambahkan ke dalam jadwal tersebut. Pahami kapan dan seberapa acapkali hobi tadi harus dilakukan. Ada jenis-jenis hobi yg fleksibel kebutuhan waktunya, terdapat juga yg harus dilakukan pada ketika-saat eksklusif. Contoh jenis hobi dengan kebutuhan ketika fleksibel adalah mengumpulkan benda koleksi, menciptakan kue atau berkebun. Untuk aktivitas-aktivitas tadi, kita dapat mengatur waktu kita sendiri. Sebaliknya terdapat jua hobi yang wajib dilakukan dalam waktu tertentu, contohnya menonton sepak bola, atau mengikuti kelas tari salsa. Untuk jenis hobi yang ke 2 ini, tidak terdapat jalan lain kecuali menyediakan ketika sinkron menggunakan jadwal kegiatan yg telah terdapat. Untuk hobi jenis ini, kita perlu melakukan pengaturan jadwal. Pada saat yg diperlukan buat melakukan hobi, adakah kegiatan-aktivitas lain yg sudah dijadwalkan dalam saat tersebut? Kegiatan-aktivitas tadi mungkin bisa kita pindahkan ke jadwal yang lain atau sebaliknya kita perlu memeriksa apakah aplikasi hobi tadi sanggup dipindahkan ke saat yg lain.

5. Sediakan asal daya

Hal lain yang perlu diperhatikan pada menentukan hobi adalah ketersediaan sumber daya. Yang dimaksud dengan sumber daya pada sini adalah uang dan barang yg harus disediakan buat melakukan hobi tadi. Apakah hobi tersebut menghasilkan uang? Atau justru menghabiskan uang? Dapatkah hobi tadi dibiayai? Apakah kita mempunyai uang tersebut? Atau apakah kita wajib berhutang? Apakah hobi tadi wajib dibiayai terus menerus secara rutin? Atau cukup sekali investasi? Bagaimana kita akan membiayainya? Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan sebelum kita memutuskan memilih hobi eksklusif. Jangan sampai setelah mengeluarkan uang poly untuk dana awal hobi, ternyata kemudian hobi tadi tidak dapat berlanjut. Apakah kebutuhan akan uang buat membiayai hobi bisa digantikan dengan sumber daya lain? Jika terdapat benda hanya harus dibeli, apakah kita dapat menggunakan bahan bekas? Atau apakah kita bisa memperolehnya secara perdeo menurut orang lain? Atau apakah kita dapat mengembangkan biaya atau barang yg diperlukan menggunakan kawan-mitra?

6. Ajaklah kawan buat melakukan hobi bersama

Hal terakhir yg perlu diperhatikan waktu menentukan hobi merupakan bersama siapa kita bisa melakukannya. Tergantung menurut jenis hobinya, ada aktivitas-aktivitas yg lebih cocok dilakukan sendiri dan ada kegiatan-aktivitas yg cocok dilakukan beserta kawan. Untuk hobi yang cocok dikerjakan beserta, tentu akan sangat menyenangkan jika dilakukan beserta menggunakan orang-orang yg kita sukai. Orang-orang ini belum tentu famili dekat atau teman sekantor, namun bisa jadi kawan bermain sejak mini , atau mitra baru atau sahabat yang terasa sehati ketika membahas hobi tadi. Bersama mereka, kita mampu lebih bersemangat & senang melakukan hobi tadi. Sebaliknya, dibutuhkan kualitas hubungan dengan mereka bisa lebih baik dengan pelaksanaan hobi tadi bersama-sama.

Berkebun_salah satu pilihan hobi untuk aktivis
Itulah beberapa tips dalam memilih hobi. Kita bisa memutuskan, mulai memiliki hobi dari sekarang atau menunggu sampai tua nanti. Kita bertanggung jawab pada pilihan hidup kita sendiri. Kehidupan kita di masa mendatang akan tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini. Semoga dengan hobi, hidup kita bisa lebih menyenangkan dan membahagiakan. Dan itu menjadi salah satu sumber energi untuk melakukan karya-karya yang luar biasa sebagai aktivis.

***

Kamis, 11 Juni 2020

[MEDIA] Mengembangkan Hobi dengan Memanfaatkan Media Internet

Oleh: Agustein Okamita

Para aktivis adalah orang-orang yang sangat sibuk. Kadang kala, karena kesibukannya, banyak di antara mereka lebih memfokuskan diri pada kegiatan aktivismenya ketimbang dirinya sendiri. Padahal, Steven Covey dalam bukunya “Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif” atau “Seven Habits of Highly Effective People”, mengatakan bahwa salah satu kebiasaan manusia yang efektif adalah ‘mengasah gergaji (sharpen the saw)’. Mengasah gergaji artinya menjaga/memelihara dan meningkatkan aset terbesar yang dimiliki – yaitu diri sendiri. Ini berarti memiliki program yang seimbang untuk memperbarui empat area di dalam diri: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Melakukan aktivitas yang menjadi hobi merupakan salah satu cara yang disarankan buat ?Mengasah gergaji?. Ketika mengerjakan hobi, umumnya kita akan menjadi lebih kalem dan gembira. Kondisi kalem & gembira mengurangi rasa stres dan beban pada pada pikiran, yg membantu memperbaiki kondisi mental dan meningkatkan kesehatan emosional kita. Karena itu, sangat baik bagi para aktivis buat terus berbagi hobi dan passion masing-masing. Beberapa hal yg disarankan kepada para aktivis buat permanen sehat secara emosi dengan cara melakukan hobi antara lain:

  1. Sediakan waktu khusus untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hobi secara teratur,
  2. Tingkatkan kemampuan atau keterampilan yang berhubungan dengan hobi dengan mempelajarinya lebih dalam,
  3. Carilah teman-teman yang memiliki hobi yang sama atau bergabunglah dalam sebuah komunitas hobi tersebut, agar Anda lebih terpacu dan bersemangat untuk mengembangkan hobi,
  4. Manfaatkan media, khususnya internet dan media sosial untuk meningkatkan kemampuan dan saling berbagi dalam kegiatan yang berhubungan dengan hobi tersebut.
Memanfaatkan Media Internet

Djaman sekarang ini, media internet merupakan keliru satu indera bantu yg sangat efektif dalam membuatkan hobi. Apabila dulu kita bergantung dalam kitab -buku yang terdapat di toko buku atau perpustakaan, atau perlu mengikuti kursus apabila ingin menguasai suatu hobi tertentu, kini kita mampu mendapatkan banyak berita dengan memanfaatkan internet.

Jika ingin mencari tahu tentang resep masakan eksklusif, para penggemar kegiatan masak-memasak hanya perlu mengetikkan istilah kunci yg sempurna pada mesin pencari, dan wuushh...!! - pada hitungan dtk gambar masakan itu muncul di hadapan kita, disertai informasi tentang bahan-bahan yang diharapkan dan cara-cara memasaknya. Jika ingin memahami mengenai cara menanam tanaman eksklusif atau cara membasmi hama dalam flora yg spesifik, para penggemar pertanian dan bercocok tanam saat ini pula tinggal mencarinya pada internet. Demikian pula menggunakan jenis-jenis hobi yang lain. Di global maya, semua yg diperlukan akan eksklusif hadir pada depan layar personal komputer /gadget kita.

Di muka bumi ini ternyata ada banyak orang yang murah hati dan senang berbagi, yang mau memberikan informasi dan pengetahuan di internet. Berbagai informasi mereka bagikan, di antaranya adalah informasi-informasi yang berkaitan dengan hobi. Ada berbagai cara mereka berbagi informasi tentang hobi di internet, yaitu dalam bentuk Website/blog, video, maupun melalui grup-grup di media sosial.

Berkaitan dengan hobi, ada banyak contoh Website atau blog yang bisa kita kunjungi. Beberapa di antaranya yaitu:

  1. Memasak dan kuliner. Beberapa blog/Website yang membagikan kumpulan resep masakan serta cara memasaknya, yang sering saya kunjungi antara lain: Diah Didi’s Kitchen (http://www.diahdidi.com/), Dapur Nuqi (http://www.dapurnuqi.com/), Langsung Enak (http://www.langsungenak.com/), http://allrecipes.com/, http://resepmasakanku.com/.
  2. Craft atau kerajinan tangan. Blog atau Website tentang craft atau kerajinan tangan, di antaranya: Kerajinan tangan (http://www.kerajinan-tangan.com/), http://kreasi-kerajinantanganku.blogspot.co.id/, http://www.zhahab.blogspot.co.id/, http://www.allfreecrafts.com/, http://www.ravelry.com/, dan sebagainya.
  3. Olah raga. Website atau blog berisi informasi tentang olah raga di antaranya: bulutangkis.com, http://karate.snowcron.com, http://www.allabout-swimming.blogspot.co.id/, http://www.wushuindonesia.com/, http://belajarcatur.blogspot.co.id/ dan lain-lain.
Beberapa Website/blog di atas saya cantumkan karena muncul di bagian teratas mesin pencari Google, dan yang lainnya adalah Website/blog yang sering saya kunjungi. Sebenarnya masih ada banyak Website/blog lain yang bisa dilihat, jika kita bisa memilih kata kunci yang tepat. Silakan mencoba sendiri sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.

Bulutangkis.Com

Memanfaatkan Media Sosial

Melakukan aktivitas yg menjadi hobi memang memberikan poly manfaat. Selain menyalurkan kesenangan & mengurangi rasa tertekan, jika dilakukan bersama-sama pada gerombolan atau komunitas, hobi jua akan menambah jumlah sahabat. Di pada grup, para pehobi nir hanya berbagi ilmu, tetapi jua saling menyemangati satu sama lain. Ketika kita melakukan hobi dan berada pada komunitas yg sinkron, kita akan lebih termotivasi buat mengerjakannya dengan lebih baik lagi, dan termotivasi buat saling mengembangkan menggunakan yang lain.

Selain melalui tulisan blog atau Website, cara lain untuk saling berbagi informasi mengenai hobi adalah melalui grup-grup di media sosial. Di grup-grup ini, semua orang bisa saling berbagi, baik pengetahuan mengenai cara melakukan (how to), tips dan trik, maupun informasi tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan keterampilan mereka. Saat ini ada banyak grup media sosial yang bisa digunakan sebagai tempat berbagi, seperti Facebook, Whatsapp, BBM, dan lain-lain. Beberapa grup di media sosial yang berkaitan dengan hobi di antaranya adalah:

  1. Grup di Facebook untuk penggemar pertanian/bercocok tanam: Belajar Bareng Hidroponik (terdapat juga whatsapp group-nya), Kebun Kecil Keluarga, Rumah Hidroponik Bertha Suranto, dan lain-lain.
  2. Grup di Facebook untuk olah raga tertentu: Bulutangkis dotcom, Satriakusuma Wushu Indonesia, dan lain-lain.
  3. Grup di Facebook untuk para crafter: Komunitas Merajut Bandung (terdapat juga whatsapp group-nya), Hobbyist Craft Bandung, Mari Belajar Menjahit, Indonesian Knitters, Decoupage Attack, dan sebagainya.
  4. Grup di Facebook untuk penggemar kuliner/masak-memasak: Langsung Enak, Aneka Kue dan Resep Masakan Enak, dan lain-lain.
Salah satu grup hobi di Facebook yang menarik bagi saya adalah grup Langsung Enak (LE). Di grup ini, ada di antara anggota grup yang sebelumnya tidak bisa membuat kue, akhirnya menjadi mampu membuat kue karena terinspirasi oleh kegiatan anggota-anggota yang lain di grup . Bahkan ada yang akhirnya mendapatkan penghasilan tambahan dari hobi memasak, karena terinspirasi oleh status-status yang di-Posting di grup ini .

Grup FB Langsung Enak
Grup ini merupakan salah satu grup yang anggotanya cukup aktif membagikan resep-resep masakan dan tips dan trik memasak masakan tertentu. Ada kalanya mereka mengadakan pertemuan (kopi darat) di kota-kota tertentu untuk mempelajari teknik pembuatan makanan tertentu.

Grup pehobi di Bandung yang juga aktif mengadakan pelatihan bersama adalah Hobbyist Craft Bandung. Menurut Ibu Ade Fidianti yang menjadi administrator grup Hobbyist Craft Bandung, grup ini merupakan wadah para crafter Bandung dan sekitarnya untuk saling berkomunikasi, sharing ilmu, belajar bersama, berbagi info-info tentang pameran atau berbisnis produk craft. Grup Facebook yang sebelumnya bernama “Ibu-ibu Hobby Craft Bandung (IIHC Bandung)” yang dibuat pada tahun 2013 ini mewadahi berbagai hobi yang terkait dengan kerajinan tangan (craft), jadi tidak hanya satu jenis kerajinan saja.

Info kegiatan craft di grup FB Hobbyist Craft Bandung
Selain informasi internet dan media sosial, jika ada yang membutuhkan tutorial dalam bentuk video, di saluran video Youtube juga bertebaran tutorial-tutorial yang dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita. Dengan kata kunci yang tepat, kita akan diarahkan ke berbagai video yang sesuai dengan pencarian kita. Misalnya: How to learn swimming, knitting tutorial, dan lain-lain.

Keuntungan dari kemajuan teknologi ini adalah kecepatan dan jumlah informasi yang didapat dalam waktu yang cukup singkat. Selain itu, informasi yang kita terima sangat tidak terbatas, sehingga dapat dibandingkan satu sama lain dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Berbagai Website, blog, dan video tutorial yang dibagikan oleh orang-orang yang senang berbagi, membuat para pehobi serasa dimanjakan dan difasilitasi untuk mengembangkan hobi mereka seluas-luasnya. Komunitas yang mendukung dan saling berbagi juga memberikan dampak positif bagi para pehobi, dan membuat mereka lebih bersemangat dalam melakukan hobi mereka.

[JALAN-JALAN] Mengintip Toko Buku Kecil di Kota Bandung

Oleh: Debby Josephine

Rubrik jalan-jalan edisi kali ini akan mengajak kita untuk menemui salah satu toko buku indie di Kota Bandung yang dapat menjadi pilihan destinasi saat hendak menyalurkan hobi, yaitu Tobucil & Klabs. Berdiri sejak 2001, Tobucil hadir dengan tagline: “buku, hobi dan komunitas” Jika kita tarik mundur ke belakang tepatnya pada masa munculnya budaya kreatif di Kota Bandung tahun 90’an, maka kita akan melihat wajah pergerakan independen yang ramai bermunculan. Terlebih pada krisis ekonomi 1998 yang mendorong munculnya pergerakan dan wirausaha kreatif di Kota Bandung, dan ya! embrio Tobucil mulai terbentuk pada masa itu.

Tobucil saat ini
Lahirnya Tobucil pada tahun 2001 merupakan jejak awal munculnya toko buku alternatif di Kota Bandung. Tidak hanya menawarkan buku, Tobucil pun dapat menjadi wadah pergerakan komunitas dengan memberikan ruang-ruang pengembangan diri aktivis sehingga tak heran jika klab-klab tobucil terdengar di mana-mana.

Buku-buku yang ditawarkan oleh Tobucil cukup beragam meskipun kebanyakan buku yang hadir adalah buku-buku tentang seni dan budaya. Apalagi ketika tahun-tahun awal berdiri menurut beberapa sumber banyak ditemukan buku-buku ke-”kiri”-an. Jelas, cukup sulit untuk bertahan dengan idealisme pada masa itu. Masa di mana pergerakan paham “kiri” mendapat “perhatian” lebih dari pemerintah, dan Tobucil merupakan salah satu toko buku yang cukup lestari karena dapat bertahan hingga sekarang.

Kini wajah Tobucil menjadi tak asing bagi kebanyakan komunitas dan masyarakat. Tak hanya di Kota Bandung tapi juga di kota-kota lainnya, apalagi jika berkenaan dengan penyaluran hobi. Bertempat di Jalan Aceh no. 59, Bandung, Tobucil membuka kelas-kelas yang dapat diikuti oleh siapa pun, seperti: “kelas merajut, public speaking, sama kelas foto cerita” tutur mbak Mutia yang sedang berjaga di Tobucil.

Memang, beberapa kegiatan jurnalistik dan kerajinan tangan adalah ciri khas yang dimiliki Tobucil & Klabs dari awal hingga saat ini. Kelas-kelas yang diadakan Tobucil bekerjasama dengan pengajar-pengajar dari luar – biasanya merupakan teman dari penggagas Tobucil yaitu Tarlen Handayani -- dan khusus untuk kelas merajut, pengajarnya berasal dari Tobucil sendiri.

Ketika berkunjung ke Tobucil & Klabs, pertama kita akan menjumpai beberapa meja dan kursi yang disediakan untuk pengunjung dan tempat berlangsungnya kegiatan. Lalu setelah masuk ke ruangan, kita akan menemui buku-buku yang tersusun rapi di rak-rak serta hasil karya kerajinan.

Tobucil juga menyediakan alat dan bahan untuk kerajinan tangan yang cukup beragam dan harga yang bersaing dengan toko lainnya.

Pojok alat dan bahan kerajinan tangan
Saya pun akhirnya tertarik untuk membeli benang rajut dan alat merajut di sana karena pilihan jenis bahan dan warna benang cukup menggoda iman saya. Barang-barang jadi lainnya pun tak kalah menarik. Beberapa di antaranya merupakan barang hasil karya teman-teman yang berkegiatan di sana. Penasaran ingin berkunjung? Atau ingin menyalurkan hobi di sana? Silahkan saja berkunjung ke Tobucil & Klabs yang buka setiap hari dari pukul 09.00 – 20.00. Psst, dengar-dengar Tobucil akan pindah tempat di awal Agustus 2016 nanti! untuk kabar selanjutnya dan info mengenai Tobucil silahkan mengunjungi situs resmi di www.tobucil.net juga media sosial yang dimiliki Tobucil seperti instagram dan twitter: @tobucil.

[OPINI]: Hobi yang Membebaskan

Oleh: Caroline Najoan

“Hobi kamu apa?”, “Kamu sekarang sedang senang ngapain?”, “Waktu luang kamu pilih diisi dengan apa?” adalah pertanyaan yang sering kita dengar atau lontarkan pada teman yang baru kita kenal. Bisa jadi sekadar lontaran basa-basi, mencari topik pembicaraan netral sebagai pembuka interaksi sosial, atau benar-benar ingin tahu. Pertanyaan yang sama juga kita lontarkan pada diri kita dari waktu ke waktu. Jawabannya pun akan bervariasi, mulai dari melamun hingga mengoleksi mobil mewah. Tak jarang jawabannya adalah “Tidak tahu.” atau “Masih bingung.” Hobi memang selalu asyik untuk ditelaah. Setiap orang senang menekuninya, kadang lebih tekun berhobi daripada bekerja. Beruntunglah mereka yang hobinya juga merupakan pekerjaannya. Uniknya, manusia adalah satu-satunya mahluk yang memilih untuk mempunyai hobi tertentu.

Jadi sebenarnya apa sih hobi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ?Hobi? Merupakan kegemaran, kesenangan istimewa pada saat senggang, bukan pekerjaan primer. Wikipedia mengungkapkan bahwa hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada saat luang untuk menenangkan pikiran seorang. Rekreasi secara harafiah berarti membuat ulang merupakan aktivitas yang dilakukan buat penyegaran kembali jasmani & rohani seorang. Kegiatan ini dilakukan dengan sengaja.

Jika kita berangkat berdasarkan kedua definisi ini, maka mampu kita pastikan bahwa hobi adalah kegiatan yg menyenangkan & mendatangkan manfaat bagi diri kita. Setiap orang akan memilih hobi berdasarkan minat, selera, & kesenangan masing-masing. Bisa saja seorang menentukan hobi di pada ruangan atau di alam bebas, hobi yg berkaitan menggunakan seni atau olah pikir, hobi yg dilakukan sendiri atau bersama gerombolan . Hobi bisa dilakukan menggunakan indera atau tanpa alat. Melukis memerlukan kertas, cat, dan kuas. Ada temanku yang hobinya menyimak pembicaraan penumpang angkot jika ia pada bepergian pergi dari tempat kerja. Tingkat ekstrimnya suatu hobi pula bisa sebagai diskusi yg menarik. Hobi mengumpulkan kartu pos tentu tidak seekstrim hobi balap mobil.

Manfaat yg diperoleh tiap orang pula akan tidak sama, meskipun hobinya sama, bahkan manfaat itu juga akan dirasakan sang orang lain. Dua orang yang sama-sama mempunyai hobi traveling akan menemukan pengalaman berharga yang tidak sinkron, satu orang bisa terkesan karena rendezvous menggunakan seorang masyarakat desa yang sangat senang mengobrol, sementara orang yang lain terkesan lantaran rona langit yg tidak sama dengan yang setiap hari ditemui pada kota tempat tinggalnya. Dari sekian banyak manfaat bagi diri kita, hobi sanggup mendatangkan laba finansial karena karya yang dihasilkan berdasarkan hobi laku terjual, kepuasan emosional lantaran hobinya ternyata meditatif, ruang sosialisasi meluas lantaran hobinya melibatkan orang banyak.

Hobi bisa dibilang galat satu nutrisi yang diperlukan oleh insan supaya hidupnya sehat dan lengkap. Ibaratnya, seseorang hanya mengonsumsi karbohidrat saja, maka tubuhnya akan mengalami berbagai gangguan. Ia memerlukan asupan serat, mineral, & berbagai zat gizi lain pada dosis yang seimbang. Begitu jua pada keseharian kita, pekerjaan primer tentu adalah penekanan perhatian. Pekerjaan pilihan kita, yg paling menyenangkan sekalipun suatu waktu akan mengalami kejenuhan. Kita perlu rehat sejenak supaya kesejukan dan tenaga baru mampu mengalir pada fisik & mental, sehingga pada bekerja pun kita punya sudut pandang yang lebih segar. Ide-wangsit, pemecahan kasus mampu ada ketika kita menjalankan hobi. Misalnya, seorang pe-hobi bersepeda mampu saja mendapatkan pencerahan ketika dia menyusuri jalur-jalur baru di hutan atau seorang pe-hobi gitar menemukan ilham untuk proyek arsitekturnya ketika melihat partitur musik yg menciptakan pola geometris yg unik.

Banyak alasan seseorang memilih hobi tertentu. Keinginan mencoba hal baru adalah salah satunya. Tiba-tiba muncul keisengan untuk mencoba origami, ternyata setelah berhasil membuat beberapa bentuk, seseorang merasa tertantang untuk mencoba bentuk-bentuk yang lebih rumit. Bahkan menciptakan sendiri langkah-langkah origami untuk membuat bentuk-bentuk yang belum pernah ada. Inspirasi dari karya orang lain juga mendorong seseorang untuk menekuni hobi. Misalnya, ketika melihat pameran foto, saja seseorang tertarik untuk memakai smartphone untuk menangkap momen dalam gambar-gambar. Kepuasan pada saat ia melihat hasilnya tentu akan mendorong sang pe-hobi baru ini untuk melakukan eksplorasi lebih jauh. Bisa juga seseorang mempunyai hobi baru karena terbawa teman-teman atau mode. Media sosial yang ada saat ini seperti Instagram dan Pinterest bisa menjadi sumber inspirasi dan ide untuk para pe-hobi. Dengan mudah kita bisa mendapatkan tutorial untuk berbagai jenis hobi, tautan komunitas yang berfokus pada hobi tertentu, dan berbagai pameran atau workshop yang berkaitan dengan hobi kita saat ini. Juga bisa menjadi ajang berbagi teknik dengan sesama pe-hobi. Ada orang-orang yang merasa harus punya hobi yang keren dan kekinian. Sekarang banyak orang menyatakan bahwa dirinya mempunyai hobi berkebun, terbawa oleh tren hidup yang serba organik dan melindungi bumi. Berapa banyak yang akan bertahan karena benar-benar mendapatkan kepuasan dari hobi berkebunnya dan berapa banyak yang berhenti dalam hitungan minggu karena berkebun ternyata butuh kesabaran dan ketekunan? Ada juga orang yang memilih hobi sesuai dengan tempat tinggal dan ketersediaan waktu. Beberapa teman memilih masak sebagai hobi karena tidak perlu meninggalkan rumah terlalu lama, hanya ke pasar dan sisa waktu bisa tetap bersama keluarga. Ada juga yang hobi yoga, mereka melakukan ashanas di ruang tamu apartemen saja sudah cukup.

Namun terdapat saat-saat eksklusif dimana hobi tersebut menjadi beban. Kita tidak mampu menafikkan bahwa buat melakukan hobi, kita perlu meluangkan waktu. Banyak orang malah mengalami stres pada ketika nir mampu menjalankan hobi yg paling diminatinya. Misalnya, seseorang pekerja kantoran yg super sibuk mempunyai hobi mendaki gunung. Ia sebagai stres dalam ketika pekerjaan tidak memungkinkan dirinya buat merogoh perlop atau memakai akhir minggu buat pergi mendaki gunung. Dalam situasi inilah mungkin ia perlu memikirkan hobi lain supaya ia permanen memiliki kesempatan buat memberi gizi buat jiwa dan raganya. Hobi pula mampu menjadi beban bila seseorang merasa harus memakai peralatan-peralatan sophisticated menggunakan harga yg mahal. Memang benar buat beberapa hobi eksklusif penggunaan indera-indera agar menerima hasil yg memuaskan. Kamera yang canggih tentu akan membantu sang pe-hobi fotografi buat membuat foto-foto yg latif, akan tetapi kemampuan menangkap momen bukan tergantung pada alat akan tetapi dalam diri sang fotografer. Seorang penulis tidak perlu mengandalkan laptop paling sophisticated, cerita akan tetap mengalir berdasarkan dalam benak & hati meskipun ia menggunakan bolpen seharga seribu lima ratus & kitab tulis sekolah. Hobi jua akan menjadi beban ketika mulai ada keinginan pencapaian eksklusif. Ingin cepat menuntaskan baju hangat rajutan akan sebagai tekanan sehingga pe-hobi rajut tidak lagi menikmati prosesnya. Pujangga puisi yang kejar tayang menerbitkan antologi nir lagi mencecap istilah-istilah yang ditulisnya, baris-baris puisi tidak lagi menyuarakan isi hatinya menggunakan lantang. Hal-hal inilah yg nantinya mendorong kita buat meninggalkan hobi yang dulu ditekuni lantaran nir lagi menaruh kepuasan. Ada juga pe-hobi yg jadinya bersaing satu sama lain atau memerlukan apresiasi menurut orang lain buat output pencapaian mereka. Hal ini akan membebani mereka. Ada yg lucu dalam berhobi. Salah satu sahabat aku hobi membuat gelang persahabatan. Ia memulainya menurut ketertarikan pada pola-pola gelang persahabatan yang beliau lihat pada internet. Teman-temannya sangat menyukai hasil protesis sang pe-hobi, mereka lalu ramai-ramai memesan padanya. Awal-awalnya oleh pe-hobi bahagia sekali lantaran pesanan membanjir, usang-usang beliau jadi terbeban & akhirnya sama sekali tidak mau lagi membuat gelang persahabatan lagi.

Berbeda dengan pekerjaan, hobi mampu ditinggalkan kapan saja dan pada suatu saat dimulai lagi. Seorang ibu meninggalkan hobi menciptakan boneka karena melahirkan bayinya. Tetapi selesainya oleh anak sudah lebih akbar, sang mak balik membentuk boneka-boneka baru. Boneka-boneka itu sebagian dijual oleh oleh ibu, dan ada jua yang dimainkan sang putranya. Hobi pula bisa berganti kapan saja, sinkron menggunakan impian sang pe-hobi. Seorang pe-hobi komik suatu ketika bosan & menjual seluruh koleksi komiknya lalu menekuni hobi baru yaitu memelihara reptil. Komik sudah tidak membawa kepuasan misalnya dulu, oleh pe-hobi menemukannya saat ia merawat ular & iguananya.

Hobi yg membebaskan adalah nutrisi yg terbaik bagi jiwa dan raga kita. Proses memilih yang bebas, proses menekuni yg bebas, bebas berdasarkan keterikatan dalam alat-alat, output dan apresiasi orang lain, bebas untuk melibatkan siapapun, bebas buat melakukannya kapanpun, bebas buat berhenti menekuni dan berganti hobi. Kebebasan pada berhobi ini akan membawa jua kebebasan dalam berkreasi dan meluaskan kesenangan yang kita dapatkan, bersama segala manfaat lain yg tiba bersamanya.

Selamat bebas berhobi!

Rabu, 10 Juni 2020

[MASALAH KITA] Aktivis dan Hobi : Menjawab Panggilan Tubuh dan Jiwa

Oleh: Navita K. Astuti

Membaca - salah satu jenis hobi
Hobi didefinisikan sebagai aktivitas menyenangkan yang dijalani pada waktu senggang. Meski tak sedikit juga yang justru menekuni hobi sebagai profesi utama. Hobi dijalani untuk menjawab suatu panggilan tertentu yang berasal dari jiwa atau tubuh seseorang. Panggilan tersebut dapat kita terjemahkan sebagai kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk merasa rileks, gembira, nyaman dan bebas. Kebutuhan seseorang untuk menjalani hobi layaknya manusia yang membutuhkan asupan oksigen dari udara untuk menyambung hidup mereka. Namun, sifatnya tentu berbeda antara kebutuhan untuk melakukan hobi dengan kebutuhan akan oksigen atau asupan gizi tertentu bagi tubuh. Ketika pada suatu kurun waktu tertentu manusia tidak menjalani hobi, ia tetap hidup dan mampu beraktivitas seperti biasa. Namun, hidup yang dijalani tanpa diwarnai dengan aktivitas hobi sama sekali, terasa kurang lengkap.

Hidup lengkap dan utuh merupakan hidup yang seimbang antara pemenuhan hak & kewajiban. Diri yang rileks, gembira, nyaman adalah kebutuhan tubuh dan jiwa sekaligus hak setiap orang yang dapat dipenuhi menggunakan kegiatan hobi. Bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan tubuh dan jiwa yg dituangkan pada kegiatan hobi ini ditanggapi & diperhatikan?

Artikel ini akan menguraikan bagaimana para aktivis menjawab kebutuhan akan hobi. Kiranya apa yg dialami sang aktivis yg sebagai narasumber pada artikel ini ketika menjalani hobi bisa sebagai ide bagi diri pembaca pada menjawab kebutuhan diri masing-masing akan hobi.

Pentingnya Menjalani Hobi

Levi Anti, seorang psikolog sekaligus ibu dari 4 anak, menyatakan bahwa olahraga zumba dan berjalan kaki, adalah hobinya. Ia melakukan olahraga tersebut dengan tujuan agar merasa nyaman secara fisik dan emosional, sehingga siap sedia dan lancar dalam menjalani tugas-tugas harian. Ia menganggap mengalokasikan waktu untuk menjalani hobi olahraga ini penting, karena ketika aktivitas tersebut berhenti dilakukan, akan berdampak pada kondisi tubuh yang merasa kurang fit, sehingga menghambat kelancaran aktivitas rutin lainnya.

Bahrul Fuad, staf dari Pusat Kajian Perlindungan Anak UI mempunyai hobi mendengarkan musik dan menulis. Dengan menjalani hobi tersebut, beliau bisa mengeluarkan & menstrukturkan isi pikirannya ke pada sebuah goresan pena yang harapannya bisa dibagikan pada orang lain. Mendengarkan musik dilakukannya untuk memberi relaksasi pada pikiran ketika ia sedang mentok pada melakukan kegiatan hariannya. Bahrul menganggap penting menjalani kegemarannya tadi, karena turut mendukung dirinya buat menguraikan kekusutan juga kelelahan yang dialami ketika beraktivitas.

Merajut
Helen (bukan nama sebenarnya), seorang sekretaris di sebuah lembaga pelayanan pendidikan di Jakarta, memiliki hobi merajut, membaca dan menulis. Baginya, membaca itu seperti bernapas. Sebagian besar waktu luangnya ia gunakan untuk membaca. Selain itu, ia memiliki hobi merajut. Ketika Helen menganggap sebuah dukungan perlu dilakukan, maka ia pun menulis. Helen menganggap penting menjalani hobi-hobi tersebut. Dengan membaca, ia dapat mempertajam wawasan yang menjadi minatnya. Dengan merajut, ia mendapatkan ketenangan serta keseimbangan di dalam dirinya yang selama ini menjalani aktivitas rutin dan monoton. Pola-pola rajutan, bagi Helen, adalah tantangan untuk ditaklukkan dan rasanya menyenangkan menemukan bahwa pola yang tampak rumit menghasilkan rajutan yang indah. Dari situ, ia merasa senang mengetahui bahwa dirinya masih bisa berkarya dan mampu bertekun menghasilkan suatu karya.

Selly Agustina, seseorang mahasiswa pasca sarjana menurut Universitas Padjajaran memiliki hobi memasak. Ia memasak buat relaksasi dan memberi saat buat dirinya sendiri. Ia menganggap hobinya itu penting buat dijalani, karena setelah segudang kegiatan dilakukan, ia butuh buat mengendapkan semua pengalamannya. Dengan memasak, beliau menerima ketika personal buat diam dan menerima ruang buat merefleksikan seluruh aktivitasnya.

Kukuh Samudra, seseorang mahasiswa S1 tingkat akhir, mempunyai hobi olahraga tenis. Dengan berolahraga tenis, dia merasa senang & bebas, selain juga menerima kebugaran. Tetapi demikian, olahraga tenis baginya tidak hanya sekedar kegiatan mencari keringat atau bersenang-bahagia. Akan tetapi, tenis membantunya buat membebaskan diri dari beban pikiran, serta melatih akal dan pengendalian emosi.

Testimoni kelima aktivis tentang manfaat menurut hobi yg mereka jalani memperkuat pendapat mengenai pentingnya menjalani hobi. Menjalani kegiatan yang digemari turut membantu mereka menyeimbangkan hayati dan melancarkan diri buat kegiatan-kegiatan lainnya.

Ketika Harapan Tak Sesuai Kenyataan

Ketika hobi dipercaya hal yg dibutuhkan buat dilakukan, maka setiap orang ingin meluangkan saat buat melakukannya. Setiap orang mengharapkan mempunyai ketika relatif buat menjalani hobi pada sela-sela aktivitas lainnya yg dijalani. Namun, adakalanya, aktivitas lainnya relatif menyedot perhatian & saat, sehingga kegiatan hobi terpaksa dikesampingkan. Ketika hal ini terjadi, bagaimana dinamika para aktivis ini menghadapinya? Apa strategi mereka?

Levi Anti, mengalami kontradiksi antara kegiatan olahraga yang direncanakan dengan aktivitas lainnya. Semuanya sama-sama ingin dilakukan. Namun, tentu beliau harus menentukan mana yg wajib didahulukan. Di waktu itu, Levi Anti berpendapat, monolog jujur perlu dilakukan, aktivitas mana yg lebih penting buat dilakukan. Ketika hobi disadari menjadi sebuah kegiatan yang krusial dibandingkan kegiatan yg lainnya, maka prioritas aktivitas akan secara alamiah bergulir memberi loka buat pelaksanaan hobi.

Bahrul menyatakan momen menulis acapkali terlewat begitu saja lantaran aktivitas lain. Ada sedikit rasa sesal lantaran melewatkan momen menulis, namun dia tidak berhenti. Ketika terdapat setitik ketika pada sela kesibukan, dia membuat coretan dalam catatannya buat mengeluarkan ide-ide goresan pena yg mengalir pada kepala. Di lain saat, waktu kesibukannya telah reda, beliau akan pulang dalam catatan coretannya tadi & mengolahnya pulang buat sebagai suatu goresan pena. Helen tidak pernah secara ekstrim mengalami kesulitan buat melaksanakan hobinya membaca, merajut dan menulis. Baginya, sesibuk apapun dirinya melakukan kegiatan & kewajiban yg tidak terkait hobi, beliau selalu menemukan balik waktu buat melaksanakan kegemarannya membaca, merajut & menulis. Hal ini disebabkan karena dirinya sudah menjadikan kegemarannya tersebut sebagai bagian berdasarkan dinamika hidupnya.

Selly, melaksanakan hobinya memasak ketika semua kewajiban & aktivitas rutinnya selesai. Dengan pembagian yg tegas antara kewajiban dan hobi memasaknya, Selly termotivasi untuk merampungkan pekerjaannya, lantaran sehabis itu beliau bisa menghadiahkan ketika bagi dirinya sendiri dengan kegiatan mengolah.

Kukuh mengalami kekacauan dalam tubuhnya ketika usang nir melakukan olahraga. Ia merasa lemas, gampang lelah dan tidak penekanan pada berpikir. Ketika tubuhnya memberi frekuwensi demikian, maka ia mengusahakan buat segera berolahraga. Untuk mengantisipasi kekacauan yang terjadi, maka ia mengalokasikan waktu buat tenis satu kali dalam seminggu, tanpa diganggu gugat. Jika pada waktu yg direncanakan ia nir sanggup melaksanakan olahraga tenis, maka ia akan mencari saat lain buat melaksanakan olahraga tenis.

Dari penuturan kelima aktivis tentang hambatan yang dialami pada menjalani hobi, ternyata ada majemuk upaya yang dilakukan buat tidak melupakan atau meninggalkan hobi begitu saja. Terlihat bahwa menjalani hobi bagaikan melaksanakan sebuah janji atau komitmen bagi diri sendiri. Ia juga memberi perasaan bermakna menjadi seorang manusia, melalui karya atau aktivitas yg didapatkan. Bahwa tubuh & jiwa ini perlu diberi siraman perawatan, layaknya flora yg perlu diberi pupuk supaya tumbuh sehat dan fertile.

Penutup

Meskipun mungkin terlihat sebagai aktivitas yg kurang serius, hobi adalah kegiatan krusial buat menopang keseimbangan diri seorang. Menjalani hobi adalah tanda terima kasih & sayang kita dalam jiwa & tubuh kita masing-masing. Terpenuhinya kebutuhan jiwa dan tubuh melalui hobi memberi kesempatan bagi seorang buat memperbaharui diri dan mengisi diri dengan semangat yang baru buat melanjutkan aktivitas sehari-hari. Kita perlu jangan lupa bahwa kita pun perlu peka pada kondisi tubuh & jiwa kita bilamana beliau membutuhkan ?Perawatan? Melalui aktivitas kegemaran. Kendala buat menjalani hobi tidak jarang hadir melalui aktivitas yg terlihat lebih mendesak & krusial. Memprioritaskan aktivitas berhobi buat menjawab panggilan tubuh dan jiwa, atau mengabaikan panggilan tadi buat mengedepankan hal-hal yang dianggap lebih penting, berpulang balik kepada pilihan hidup kita masing-masing. Mana yang kita pilih untuk mencapai kualitas hayati yg lebih baik.

[PIKIR] Ketika Menjadi Aktivis Adalah Hobi

Oleh: Tarlen Handayani

Memasak: salah satu jenis hobi
Hobi seperti apakah yang cocok untuk para aktivis? Pertanyaan ini muncul ketika saya diminta menulis soal hobi untuk para aktivis untuk laman ini. Saya kira, siapa pun, dari latar belakang apapun, baik aktivis maupun bukan, bisa bebas memilih hobi untuk dijalaninya. Karena hobi adalah pilihan bebas. Ia menjadi aktivitas yang dikerjakan dengan senang hati di waktu luang. Apapun bentuk kegiatannya, selama aktivitas itu bisa memberikan kesenangan bisa disebut hobi.

Sebelum membicarakan bagaimanakah hobi untuk para aktivis ini, saya akan terlebih dahulu menyampaikan soal hobi, terutama yg hobi yg adalah keterampilan tangan. Selain memberikan kesenangan, kegiatan ini sanggup melatih kemampuan motorik & keahlian dalam menciptakan sesuatu. Misalnya saja menjahit, merajut, automotif, pertukangan, apapun kegiatan yang membutuhkan keterampilan tangan.

Banyak orang merasa, aktivitas ini terlalu membuat repot untuk dilakukan, membuang ketika, tenaga, uang dan nir ada gunanya, karena pekerjaan jauh lebih krusial berdasarkan kegiatan di saat luang. Tapi banyak pula yang kemudian justru waktu menekuni hobi, pekerjaan sebagai nir lagi menarik bahkan acapkali hobi menggantikan pekerjaan. Sebenarnya, nir harus seekstrem itu. Banyak juga yg kemudian mampu menemukan keseimbangan dari pekerjaan dan hobi di ketika luang. Hobi menjadi penyeimbang, saat hidup nir hanya melulu soal pekerjaan.

Apabila ditelisik lebih jauh, hobi bukan sekedar kasus mengisi saat luang. Ada banyak kesempatan buat belajar mengaktualisasikan diri lewat aktivitas hobi. Sejak menentukan hobi apa yang kita sukai untuk dijalani, itu seperti menemukan sebagian ?Jati diri?. Karena poly kegiatan hobi yang mencerminkan minat, bakat, karakter serta kepribadian kita. Misalnya, buat orang yang menyukai aturan, logika dan pengulangan, merajut mungkin cocok buat dilakukan. Sementara buat orang yang senang kebebasan dan aktualisasi diri suka -suka , menciptakan kolase mungkin lebih mampu dinikmatinya.

Lewat hobi, kita pula belajar membentuk pandangan baru & gagasan serta mengeksekusinya sebagai sesuatu yg konkret. Bahkan bukan sekedar hukuman, karena pada perjalanannya, mencoba & gagal menjadi hal yang wajar terjadi. Ketika kita punya wangsit menciptakan baju hangat rajutan. Kita akan membayangkan bentuknya, mencari polanya kemudian mulai merajutnya. Meski sering hasilnya meleset berdasarkan yang kita bayangkan. Pilihan alat yang nir tepatlah, galat memilih bahan & membaca pola, banyak penyebab yg membuat output nir sesuai harapan.

Namun bagi orang-orang yang menekuni hobi, asa yg nir sesuai menggunakan fenomena ini, tidak membuat patah semangat. Lantaran terdapat kecintaan, antusiasme dan loyalitas dalam kegiatan misalnya ini. Ketika gagal, bukan berarti menyerah, namun jadi semangat buat mencoba kembali hingga menemukan output yang diperlukan. Bahkan sering, output bukanlah tujuan, tetapi proses mencoba, gagal lalu berhasil itu yg menciptakan aktivitas pada waktu luang ini sebagai penyeimbang pelipur stres. Lewat hobi, kita mampu mengasah daya tahan kita buat mencoba terus dan bangkit menurut kegagalan. Hal yang seringkali ditemukan, dari proses mencoba terus ini, kita seringkali menemukan cara yg lebih sempurna dan efisien saat mengeksekusi gagasan. Karena ketahanan yang terbangun, memberi kesempatan kepada kita buat menganalisis & merevisi kesalahan-kesalahan.

Hobi juga kerap mengajarkan para pelakunya menghargai jerih payah diri sendiri menurut karya sesederhana apapun itu. Lantaran kita memahami, pada kembali sebuah hasil yg terlihat sederhana, kerapkali prosesnya tidaklah sederhana bahkan tidak jarang sangatlah rumit. Ketika kita sanggup mengapresiasi diri sendiri, tentunya akan lebih gampang bagi kita untuk mengapresiasi karya orang lain.

Hobi juga membuat kita bisa lebih mengapreasi waktu. Setiap orang memiliki waktu yang sama 24 jam. Tidak ada yang diberi waktu lebih dari itu. Tapi mengapa ada orang yang bisa meluangkan waktu untuk hobi dan tidak? Karena sesungguhnya waktu luang adalah ‘state of mind’, kesadaran dan cara kita memandang waktu itu itu sendiri. Selalu ada yang luang di antara yang penuh, selalu ada jeda di antara waktu yang berhimpitan. Persoalannya ada pada: apakah kita bersedia memanfaatkan jeda dan keluangan itu untuk menjalankan hobi kita?

***

Berkaitan dengan pertanyaan awal di goresan pena ini, soal hobi buat para aktivis, sesungguhnya pertanyaan yang menarik bukan misalnya apa aktivitas yg cocok sebagai hobi para aktivis ini. Bayangkan bila aktivisme merupakan kegiatan yang bertujuan buat menciptakan perubahan sosial & politik & dilakukan oleh para aktivis ini dilakukan dengan semangat hobi, mungkin saja hasilnya akan sangat tidak selaras, ketimbang dilakukan sebagai pekerjaan.

Bayangkan, upaya-upaya perubahan dilakukan dengan penuh suka cita, pengabdian , rasa cinta, daya tahan buat nir menyerah waktu gagal & tentunya semangat buat terus mencoba dan menemukan metode yg sempurna. Juga ketika perubahan nir melulu sesuatu yang besar dan hebat. Dengan semangat hobi, upaya-upaya mini , sederhana dan tampak nir heroik tetapi memiliki ketahanan & konsistensi buat terus menerus dilakukan, bisa sebagai pondasi kuat dari upaya perubahan itu sendiri. Apalagi di era waktu media sosial sebagai anjung keberadaan yg riuh, perubahan sederhana dalam damai justru seringkali kehilangan apresiasi.

Jika untuk mencapai perubahan setiap orang bisa melakukannya dengan caranya masing-masing, itu berarti setiap orang mampu menyebut dirinya sebagai aktivis. Apapun yg kita lakukan pasti mempunyai imbas pada semua sendi kehidupan. Dan itu adalah juga, bahwa perubahan mampu dilakukan setiap hari, setiap waktu, pada waktu luang juga dalam ketika yang penuh, selama ada dalam pencerahan bahwa sekecil apapun yang kita lakukan sanggup berkontribusi pada perubahan.

Jadi apabila ditanya hobi misalnya apa yang cocok untuk para aktivis? Jawabannya mampu jadi, menjadi aktivis merupakan hobi itu sendiri.

***

[PROFIL] Merawat Hobi, Merawat Hidup

Oleh: Deta Ratna Kristanti

Apa kegiatan yg Anda bayangkan akan Anda lakukan saat Anda mencapai usia 60 tahun? Atau ketika Anda sudah pensiun menurut pekerjaan Anda ketika ini?

Foto Ibu Susen - dengan talas raksasa di Tahura
Sambil membayangkan, penulis mengajak Anda menemui sosok seorang ibu berusia 61 tahun yang masih aktif berkegiatan di berbagai tempat. Ibu Susann Suryanto, biasa dipanggil Ibu Susen, dulu berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran hingga pensiun 8 tahun yang lalu. Ibu Susen juga merupakan pendiri Perhimpunan Insan Kreatif dan Pecinta Lingkungan (PIKPL) Semanggi, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pendidikan. Saat ini, ibu Susen aktif sebagai penasehat di Perkumpulan Pecinta Tanaman di Kotamadya Bandung, Ketua 1 di Ikatan Perangkai Bunga cabang Jawa Barat serta beberapa kegiatan lainnya. Aktivitas lain yang sedang dikerjakan Ibu Susen saat ini adalah menyusun Buku 101 Pesona Pohon di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda Bandung, berdasarkan penelusuran/ identifikasi terhadap 112 tanaman di Tahura yang dilakukannya pada tahun 2013. Ibu yang selalu antusias bercerita ini juga memproduksi beberapa makanan tanpa monosodium glutamat (MSG), pengawet, pemanis dan perasa buatan. Ibu Susen memproduksi makanan sehat setelah di’curhat’i beberapa kawannya yang kesulitan menemukan makanan sehat saat makan di luar rumah. Ibu Susen lalu berkesimpulan bahwa kalau ingin aman makan makanan sehat berarti makanannya perlu diproduksi sendiri. Maka kemudian Ibu Susen memutuskan untuk membuat makanan sehat.

Punya Hobi Seawal Mungkin

Foto Ibu Susen - menggunakan Kriuk

(produk kuliner sehat)Dalam ceritanya pada KAIL, Ibu Susen menuturkan bahwa beliau memiliki banyak hal yg ia senangi buat dikerjakan. Tetapi 2 hal yg paling dia senangi merupakan aktivitas yg berhubungan dengan tumbuhan dan mengolah. Menurut Ibu Susen, hobi memasak telah dia geluti semenjak usang. Hampir setiap ia menerima kesempatan berkunjung dan mencicipi kuliner berdasarkan banyak sekali wilayah atau menemukan makanan baru, beliau akan bertanya atau mereka-reka bumbunya, lalu mencobanya sendiri di tempat tinggal . Karena hobinya itu, Bu Susen terbiasa buat membuat kuliner sendiri sesuai menggunakan keinginannya. Tentunya, termasuk makanan sehat & bergizi. Ibu Susen pun bahagia jika bisa membuatkan kuliner sehat bagi famili, kerabat maupun teman-sahabatnya. Baginya, mengembangkan makanan sehat adalah bagian menurut tujuannya menularkan kebiasaan hidup sehat.

Hobi Ibu Susen yang ke 2 herbi flora. Ini merupakan hobi yang sangat ia senangi, karena rasa cintanya yg besar terhadap tumbuhan. Ibu Susen tidak hanya mengagumi dan merawat flora, namun jua mencari tahu nama Latin (nama ilmiah yang berlaku pada seluruh global) serta kegunaan tumbuhan-tumbuhan yg dia jumpai. Ibu Susen menuturkan, setiap ia melewati hutan atau jalan dengan poly tumbuhan, ia selalu merasa ditemani sang flora-tanaman yang dijumpainya.

Sejak kapan Ibu Susen mempunyai hobi mengulik & merawat tumbuhan? Ternyata, sejak kecil Ibu Susen telah mulai menyenangi kegiatan menanam & berkebun. Ini lantaran ayahnya senang menanam banyak sekali flora & Ibu Susen senang ikut ayahnya berkebun. Di rumahnya, ayah berdasarkan Ibu Susen menanam & merawat berbagai jenis tanaman , antara lain pohon loquat, jambu mawar, belimbing, pandan, bunga soka, delima, suji, cokelat, bunga cempaka gondok, bunga cempaka pisang, apel, kucai, mawar, laos, sirsak, delima, cengkeh, dan bumbu-bumbu dapur. Dengan begitu poly tumbuhan pada kebunnya, Ibu Susen jadi memahami & sanggup belajar rupa dari macam-macam flora itu, meskipun waktu itu dia belum memahami namanya. Ketika belajar pada perguruan tinggi, barulah Ibu Susen belajar nama-nama Latin dari flora-flora yang dia kenali semenjak kecil. Ibu Susen bersemangat sekali belajar nama-nama Latin flora lantaran akhirnya ia bisa mengetahui nama dan kegunaan tanaman -tanaman yg ia kenali semenjak mini tadi. Sangking bersemangatnya, ketika berangkat kuliah dulu, Ibu Susen berjalan berdasarkan rumahnya pada Jalan Mundinglaya, Bandung ke kampus pada Jalan Dipati Ukur sembari menghafalkan nama-nama Latin dari pohon-pohon yang dia temui pada sepanjang jalan. Benar-benar hobi ya!

Seperti yang dituturkan kepada KAIL, Ibu Susen berpendapat bahwa aktivitas-aktivitas yang berpotensi menjadi hobi harus dikenalkan sejak dini dan secara total. “Contohnya, ketika anak belajar berkebun, ya biarkan anak itu kotor-kotoran. Ya, itulah alam. Terlibatlah, karena itu sesuatu yang nyata” kata Bu Susen. Tidak selalu pula, hobi mesti dikembangkan lewat kursus atau les. “Saya tidak pernah kursus. Dapat membuat sesuatu yang indah, misalnya , membuat landscape, itu keluar dari diri saya sendiri, setelah lama saya menekuni (hobi). Karena saya tahu, oh karakter tanaman jenis ini cocoknya ditaruh di ruangan, karakter tanaman ini harus kena sinar matahari, karakter tanaman ini harus dekat jendela. Karena saya betul-betul jadi kenal (tanaman) seperti sahabat. Ya, saya menganggap tanaman-tanaman itu sahabat saya,” cerita Ibu Susen.

Alangkah Menyenangkan Punya Pekerjaan Sesuai Hobi

Hobi digambarkan Ibu Susen sebagai aktivitas yang disukai, dan ketika mengerjakannya, orang yang memiliki hobi tersebut tidak memiliki beban. Malahan dari hobi yang kita kerjakan, kita memperoleh input yang positif untuk diri kita, misalnya perasaan senang, semangat, dan antusias. Dalam perjalanan hidupnya, Ibu Susen juga bertemu dengan banyak orang, bahkan aktivis, yang tidak memiliki hobi, dan ini menjadi keprihatinan Bu Susen. Menurut Ibu Susen, orang-orang ini biasanya masih menjadi pengikut (followers) saat mengerjakan aktivitas tertentu, dan bukan menekuni sesuatu karena kecintaan yang tumbuh dari hatinya. Misalnya saja, aktivitas yang dilakukan adalah karena tuntutan pekerjaan atau kebutuhan dari tempat kerjanya saat itu. Tapi sebetulnya kalau orang itu mau membuka diri, mungkin bisa jadi hobinya tersebut menjadi aktivitas yang ia lakukan selama hidupnya, yang menyenangkan dan bisa dikembangkan seumur hidupnya. Jadi ketika memasuki masa pensiun, aktivitas hobi tersebut bisa ia kembangkan, memberikan inspirasi dan semangat untuk dirinya. Ibu Susen sendiri merasa prihatin dengan sebagian kawan lamanya yang dulu terlihat begitu aktif dan eksis di pekerjaannya, namun ketika pensiun mereka merasa kehilangan segalanya dan tidak tahu harus berbuat apa sekarang karena pekerjaan itu sudah dihilangkan. “Saya meragukan kecintaan mereka pada apa yang mereka geluti semasa bekerja dulu. Mungkin hanya karena tuntutan pekerjaan. Sekarang mereka tidak tahu harus berbuat apa. Sangat menyedihkan, kan.”

Dari pengalaman sahabat-temannya itulah, Bu Susen beropini, seorang wajib mempunyai hobi. Karena hobi adalah sesuatu yg inheren dengan diri orang tadi. Ya memang mungkin ketika masih bekerja, ketika buat melakukan hobi itu terbatas. Tetapi saat seorang memasuki usia pensiun, hobi itu bisa menjadi sesuatu yang mengisi dirinya. ?Lantaran hidup manusia perlu diisi dengan sesuatu yg berarti. Berarti bagi dirinya, bagi orang lain, dan makhluk lain. Sehingga orang merasa ?Aku terdapat artinya?. Tanaman-tanaman yg kuurus, saat kurawat menggunakan penuh kecintaan dan tumbuh subur, dia pulang menaruh semangat kepadaku.?

?Menurut aku , memang yg paling ideal itu, sebaiknya orang itu bekerja di hobinya, dan hobinya mampu menghasilkan buat kehidupannya. Tapi hati-hati pula, kadang lantaran ambisinya, banyak permintaan yang herbi karya menurut hobinya, kemudian orang sanggup jadi kejenuhan & kehilangan apa yg tadinya dirasakan latif berdasarkan hobinya itu ya,? Tambah Ibu Susen.

Hobi buat Berbagi

Ibu Susen mengajak orang-orang untuk memiliki hobi sepanjang usianya. “Jadilah lansia yang produktif,” pesannya pada rekan-rekan sebayanya. Menurut Ibu Susen, dengan tetap merawat hobi, orang yang sudah pensiun pun bisa berbagi dengan temannya. Bisa membagi hasil dari hobinya, ataupun ilmunya. Berbagi hobi bisa mengisi waktu para pensiunan dengan sesuatu yang bermakna. Bagi Ibu Susen, kita dapat berbagi hobi, ataupun menjadikan hobi sebagai media untuk berbagi. Misalnya ketika kecil, Ibu Susen memiliki hobi mengumpulkan perangko. Tetangganya pun demikian. Di waktu-waktu tertentu, mereka bertemu untuk bertukar perangko. Dengan kegiatan tukar-menukar perangko, ada berbagai hal yang bisa dibagi, misalnya pengetahuan dan rasa pertemanan. Demikian juga dengan tanaman. Di rumahnya yang tak berlahan, Ibu Susen membangun vertical garden dengan menjepitkan pot-pot tanaman pada jalur-jalur besi yang didesainnya sendiri. Model vertical garden semacam ini ternyata menginspirasi teman-teman Bu Susen yang datang ke rumah untuk membuat model yang serupa. Dengan posisi rumah Bu Susen yang juga berada di pinggir jalan, masyarakat umum juga dapat dengan mudah mendapat ide menanam dengan memanfaatkan ruang sempit seperti yang dilakukan Ibu Susen. Di Perkumpulan Pecinta Tanaman, Ibu Susen dapat berbagi tanaman yang ia punya kepada teman-temannya sesama anggota dan juga sebaliknya.

Hobi sebagai Gerakan buat Perubahan

Selain untuk berbagi, hobi juga dapat menjadi gerakan untuk membawa perubahan. Sebagai contoh, Bu Susen membuat vertical garden di rumahnya dengan dua tujuan. Yang pertama, menyaring debu-polusi udara dan polusi suara, terutama dari asap dan suara kendaraan bermotor yang lalu lalang di depan rumah. Kedua, memberi inspirasi pada orang-orang yang melihat vertical garden tersebut, terutama untuk orang-orang yang tidak punya lahan. “Tidak usah masyarakat menanam tanaman hias seperti saya, kalau masyarakat mau menanam sayur-sayuran dalam pot, saya kira yang seperti ini bisa cukup untuk konsumsi satu keluarga, tanpa harus membeli ke pasar,” ujar Ibu Susen. “Saya kira, sekarang mulai banyak juga yang membuat vertical garden di RT dan RW mereka. Ini bisa jadi satu gerakan sosial.”

Foto Ibu Susen - Vertical Garden3
Selain menginspirasi lewat rancangan vertical garden, dari hobinya yang sudah menghasilkan pemetaan dari 112 tanaman hutan di Tahura dan akan segera dibukukan, Ibu Susen berharap dapat mendorong generasi muda untuk mengenal kekayaan pohon-pohon di Tahura dengan bantuan para regulator dan pendidik. Lebih jauh lagi, Ibu Susen ingin tanaman-tanaman yang ada di Tahura tidak hanya dikenal oleh masyarakat Bandung dan Jawa Barat, namun dapat menjadi aset nasional. Karena itu Ibu Susen sedang mengusahakan supaya dilakukan perbanyakan atas tanaman-tanaman tersebut. “Kegunaan dan khasiat pohon-pohon ini luar biasa. Terhadap tanaman ini bisa dilakukan perbanyakan dengan cara konvensional maupun modern dengan tissue culture (kultur jaringan). Harapannya, tanaman-tanaman ini bisa dibagikan ke daerah-daerah di provinsi di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya untuk kehidupan mereka. Sebagai contoh, ada sekitar 80% tanaman yang saya petakan adalah zat pewarna alami. Di daerah NTT yang menghasilkan tenunan, zat pewarna alami ini bisa sangat dibutuhkan, sebab saat ini tenunan di sana sudah mulai diracuni dengan zat pewarna sintetik. Itu karena mereka tidak memiliki bahan. Ketika saya berkunjung ke salah satu daerah di NTT, untuk pewarna alami mereka hanya bisa bergantung dengan bahan yang ada di halaman rumahnya. Kalau kita dapat mendorong bupati atau pemerintah daerah agar membuat lahan-lahan pinggir jalan menjadi arboretum, maka kita bisa menanam mengkudu, misalnya, yang merupakan pewarna coklat alami. Saya kira akan memudahkan rakyat untuk mencari bibitnya. Membuat arboretum pewarna alami yang dibutuhkan masyarakat NTT. Saya kira begitu,” tutur Ibu Susen. Ibu Susen juga melihat bahwa hasil hutan seperti biji dan serat tanaman dapat memberi inspirasi kepada para generasi muda untuk menghasilkan karya-karya kreatif yang mendunia.

Bagi sosok Ibu Susen, menjalankan hobi memang bukan sekadar pengisi saat senggang yg menyenangkan. Lebih jauh, hobi kita bisa berkembang sebagai pandangan baru, menjadi gerakan buat perubahan besar , bahkan pada skala dunia. Ibu Susen menekankan pada hobi menjadi aktivitas yang dikerjakan menggunakan hati. Sebab jika dikerjakan menggunakan hati, segala aktivitasnya akan total dan dalam. ?Sebab hati punya akalnya sendiri, yang akan sanggup berkembang ke mana-mana,? Ujarnya. Di mata Ibu Susen, seseorang pelaku hobi memang sepantasnya adalah aktivis, yang akan merawat dan menyebarkan kegiatan hobinya dengan tidak putus-putus, buat membuatkan serta memberi manfaat yg semakin akbar bagi global.

***

Selasa, 09 Juni 2020

Editorial Proaktif Online Edisi April 2016

Pada Pro:aktif Online edisi Desember 2015, KAIL mengangkat topik tentang kesehatan mental. Salah satu cara membangun dan menjaga kesehatan mental kita adalah dengan mengurangi stres. Berbagai tulisan di internet mengatakan bahwa salah satu cara untuk mengurangi stres adalah melakukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan sesuai minat. Penelitian berjudul Real-Time Associations Between Engaging in Leisure and Daily Health and Well-Being yang dilakukan Zawadzki, dkk. (2015), menunjukkan hasil bahwa subjek penelitian yang secara rutin melakukan aktivitas rekreasi menyatakan bahwa mereka memiliki mood yang lebih baik, semangat yang lebih tinggi, dan tingkat stres yang lebih rendah. Aktivitas rekreasi dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai aktivitas khusus yang dipilih sendiri (self-selected) dan memberikan kepuasan sendiri (self-rewarding) yang dilakukan di luar jam kerja.

Pro:aktif Online edisi April 2016 mengangkat tema Hobi berdasarkan sudut pandang aktivisme. Disandingkan menggunakan pekerjaan aktivis yang biasanya merupakan kerja-kerja panjang yang membutuhkan pemikiran dan kerja keras dan membuat perubahan, maka hobi mampu dianggap sebagai kegiatan mengisi balik baterai tenaga. Karena itu, pemilihan hobi yang sesuai perlu dipertimbangkan. Di Rubrik Tips, penulis mengungkapkan beberapa tips pertimbangan menentukan hobi yang sinkron menggunakan diri kita.

Ketika telah mempunyai hobi yg sinkron menggunakan diri kita pun, ternyata masih ada kendala ketika menjalankan hobi. Rubrik Masalah Kita mencoba mengulas kendala-kendala yang dihadapi aktivis berkaitan dengan aktivitas menjalankan hobi mereka serta bagaimana cara para aktivis menyiasati kendala-hambatan yg mereka hadapi.

Sementara itu, penulis di Rubrik Opini mengajak kita menempatkan hobi sebagai kegiatan yg membebaskan sehingga bisa sebagai nutrisi bagi jiwa raga. Jangan sampai kegiatan hobi yang seharusnya melegakan berubah menjadi misalnya beban.

Dalam Rubrik Pikir, penulis mengajak pembaca buat melihat hobi lebih jauh dari sekadar aktivitas pengisi saat luang dan rekreatif. Kegiatan-kegiatan aktivisme yang dilakukan dengan semangat hobi sanggup jadi lebih berdaya mendorong perubahan. Hal ini sejalan dengan aktivitas gerakan yang dilakukan sosok Profil kita kali ini, di mana aktivitas hobi dalam hidupnya sebagai jembatan buat menyebarkan & bergerak menggiatkan terjadinya perubahan.

Bagi para pembaca yang membutuhkan berita mengenai loka mengeksplorasi, menyalurkan dan mengembangkan hobi pada Bandung, silahkan membaca ulasan pada Rubrik Jalan-Jalan. Demikian juga bila Anda tertarik untuk mencari hobi baru & menyebarkan hobi Anda, silahkan menengok Rubrik Media, yg menyajikan fakta tentang halaman-laman hobi pada dunia maya.

Mulai edisi April 2016 ini, ada rubrik baru di majalah Pro:Aktif Online, yaitu Rubrik mengenai Rumah KAIL. Rubrik Rumah KAIL akan mengembangkan tentang banyak sekali hal yg diterapkan pada Rumah KAIL sebagai upaya mendukung hayati berkelanjutan. Pada edisi kali ini, Koordinator Rumah KAIL menyebarkan mengenai sistem penanganan sampah yang dijalankan di Rumah KAIL.

Selamat membaca. Semoga hobi membuat Anda lebih banyak berkarya.

Cloud Hosting Indonesia