Tampilkan postingan dengan label Shintia D. Arwida. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shintia D. Arwida. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 Juni 2020

[MEDIA] Pangan, Kedaulatan dan Ketahanan. Resensi Majalah dan Buku

Penulis: Shintia D. Arwida

Pangan, kedaulatan dan ketahanan. Resensi majalah & kitab
Majalah pertanian berkelanjutan ?Petani? Terbit pertama kali pada tahun 2001 & saat itu bernama ?Majalah Salam?. Majalah ini menjadi sarana menyebarkan pengetahuan, penemuan, dan aktivitas antar energi penyuluh lapangan, petani, dan orang-orang yg bekerja di bidang pertanian berkelanjutan. Majalah ini terbit empat kali setahun dan didistribusikan ke semua Indonesia. Target pembaca majalah ini adalah grup petani, LSM, pemerintah, forum pendidikan, dan forum penelitian. Edisi terakhir Majalah Petani terbit pada bulan Maret 2011.
Ada 2 edisi yg menyoroti masalah ketahanan pangan dan kedaulatan pangan:
Majalah SALAM No. Dua (http://www.Agriculturesnetwork.Org/magazines/indonesia/2-rawan-pangan). Edisi ini menyoroti kasus rawan pangan yang terjadi pada Indonesia. Secara khusus artikel yg tersaji memuat model-contoh sistem pertanian berkelanjutan yg mempunyai potensi mengatasi perkara rawan pangan.




Majalah SALAM No. 27
(http://www.Agriculturesnetwork.Org/magazines/indonesia/27-kedaulatan-pangan)
Edisi ini mengangkat tema kedaulatan pangan. Gerakan yang mendukung kedaulatan pangan sejatinya adalah gerakan yang memperjuangkan hak atas pangan dan hak petani (skala kecil). Pangan yang sehat, aman, dan terjangkau seharusnya tersedia bagi semua orang; termasuk petani menjadi pembuat bahan pangan. Sayangnya, hak-hak ini sering kali diabaikan oleh negara lantaran negara lebih berpihak dalam industri pertanian & pasar. Hal ini terlihat dari kebijakan pemerintah yang tidak melindungi hak petani atau pelaksanaan yang tidak baik menurut kebijakan yang melindungi petani. Agar kedaulatan pangan mampu tercapai, aspek-aspek seperti kiprah dan wanita, pertanian skala kecil, & inovasi bidang pertanian wajib diperhatikan juga.



Kedua edisi ini mampu dibaca secara online menggunakan mengikuti link yg sudah diberikan. Pada kedua edisi ini, terdapat juga ulasan seputar buku-buku bacaan yang terkait dengan informasi ketahanan pangan, pada rubrik ?Lentera Pustaka?.


REVIEW BUKU FOOD RULES –Michael Pollan
Food Rules: An Eater’s Manual. New York: Penguin Press. 2009. ISBN 978-0143116387.Pedoman Bagi Para Penyantap Makanan.






 Buku ini diterjemahkan dan diterbitkan sang Opus dalam Bahasa Indonesia. Michael Pollan adalah penulis yg mempunyai rekam jejak panjang pada menulis gosip seputar pangan yg sehat & berkelanjutan. Buku-bukunya yg lain yang jua mengulas isu pangan adalah ?In Defense of Food ? An Eater?S Manifesto? Dan ?Omnivore?S Dillema?.
Dalam buku setebal 165 laman ini, Anda akan mendapatkan tips sederhana buat menentukan pangan yg baik bagi kesehatan Anda sekaligus pula cara makan yg sehat. Bersiaplah buat mendapatkan tips kontroversial misalnya:?(1) Hindari makanan yg diiklankan di televisi, (2)Semakin putih warna roti yg Anda makan, makin cepat Anda akan mati, (tiga). Jangan makan makanan yang nir terdapat dalam masa nenek Anda hidup.
Lewat buku ini Michael Pollan mengajak konsumen sebagai lebih kritis & cerdas pada memilih jenis kuliner yg dikonsumsi. Hanya makanan yang dari berdasarkan bahan-bahan alamilah yg terbaik bagi tubuh kita. Makanan olahan pabrik yg penuh bahan pengawet & bahan artifisial justru akan membahayakan kesehatan kita.
Ajakan buat mengonsumsi bahan-bahan alami & didapatkan di dalam negeri jua akan membantu petani, khususnya petani skala kecil yg merupakan penyuplai hampir 80% bahan pangan di Indonesia.


REVIEW BUKU THE ROUGH GUIDE TO FOOD – How to make the right food choice The Rough Guide To Food – How to make the right food choice. New York: Penguin Books. 2009. ISBN 13: 978-1-84836-001-3






Meski penekanan penulisan kitab setebal 311 halaman ini adalah negara Inggris, kita bisa belajar bagaimana cara industri kuliner, agribisnis, & pasar swalayan beroperasi. Terutama pada era globalisasi yang keliru satu cirinya merupakan standardisasi operasi di banyak sekali belahan dunia, maka model yang tersaji di kitab ini juga bisa ditemui pada Indonesia.
Pada bagian awal buku ini, pembaca diajak untuk melihat hal-hal yang merusak alam dan kesehatan konsumen sebagai akibat dari cara industri makanan dan agribisnis beroperasi saat ini. Buku ini dengan berani mengatakan bahwa pangan yang tak sehat sama dengan keuntungan melimpah bagi industri (unhealthy food = healthy profit). Isu seperti GMO (genetically modified organism), pencemaran pestisida dan pupuk kimia pada sumber-sumber air, juga dibahas dengan jelas di buku ini.    Selain mengkritisi penerapan kapitalisasi di sektor pangan dan pertanian, buku ini juga menyajikan alternatif yang lebih berkelanjutan dan sehat bagi konsumen. Contohnya seperti urban gardening, produk-produk Fair Trade, gerakan locavore(menghindari bahan pangan impor) dan memanen langsung dari alam (foraging) menjadi pengetahuan menarik yang bisa dicoba di konteks Indonesia.







































Cloud Hosting Indonesia