Tampilkan postingan dengan label Proaktif-Online Oktober 2003. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proaktif-Online Oktober 2003. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Agustus 2020

[Tips] Kurangi membeli ! Langkah kecil melepaskan diri dari jeratan Uang



Uang sanggup bikin orang mabuk kepayang, uang sanggup bikin ?.
Ada pemeo "Di dalam uang terdapat setan". Dengan uang orang bisa membeli kekuasaan, kekayaan dan memuaskan banyak sekali bentuk nafsu primitif insan lainnya. Banyak perbuatan dursila dilakukan manusia setiap hari buat uang. Ah ya? Itu tuduhan yang terlalu ekstrim, kasar ?.. Tidak mungkin aku melibatkan diri dalam hal-hal seperti itu.


Tetapi perkembangan pada masa ini sudah menciptakan modus baru kejahatan: suatu proses penindasan yg merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari & melibatkan hampir seluruh individu di global ini, termasuk kita, sadar atau tidak. Ya, anda sadar atau tidak ditindas atau sangat mungkin menjadi bagian menurut para penindas ?


Anda yang terlibat pada gerakan kritis terhadap globalisasi & neoliberalisme, tentu tahu bahwa uang adalah media utamanya. Saya belajar ini saat mengikut presentasi salah seorang peserta rendezvous aktivis lintas bidang garap Kail tahun kemudian. Yang pribadi terpikir kemudian merupakan: Jadi, jika kita dapat mengurangi kebergantungan kita pada ekonomi uang berarti kita menyerang globalisasi & neoliberalisme pada jantungnya.


Bagaimana aku dapat mengurangi kebegantungan pada uang pada kehidupan sehari-hari? Uang kita gunakan setiap hari. Uang sudah masuk begitu pada dalam keseharian-kita, membuat siapapun kita, aktivis atau bukan, terlibat mendukung neoliberalisme.


Berikut ini merupakan beberapa tips sederhana yg saya coba lakukan. Tentunya ini nir sepenuhnya membebaskan kita berdasarkan uang, namun paling tidak ini merupakan langkah awal, sekaligus untuk menguji apakah kita punya keberanian diri buat bersikap kritis pada bentuk tindakan konkret.


Seluruh tips pada bawah ini dalam prinsipnya adalah mengurangi membeli (apa saja). Aktivitas membeli adalah dukungan konkret terhadap ekonomi uang. Dengan membeli kita mempertinggi permintaan terhadap uang, sebagai akibatnya ada pembenaran buat mencetak lebih poly uang, pasar uang semakin akbar, profit meningkat, para pemodal mendapatkan laba lebih poly, pasar kapital semakin berkembang, institusi & kebijakan moneter semakin menerima pembenarannya. Semua itu membuat gerakan neoliberal terus berkembang.


Akhirnya, jangan lupa juga bahwa menggunakan mengurangi membeli, kita mengurangi kebergantungan kita pada uang. Kita sanggup hayati cukup nyaman walaupun honor kita mini . Ini berarti kita mempunyai kebebasan yang lebih akbar buat melayani warga dan lebih bebas pula bersikap kritis.


# Gunakan sebanyak mungkin barang bekas (second hand):
Dalam masyarakat yang konsumtif ada poly barang baru yang sanggup dibeli setiap hari. Akibatnya barang terakumulasi cukup poly padahal penggunaannya tidak efektif (paling nir dari frekuensi & durasi penggunaan yg kurang). Situasi ini tidak menguntungkan bagi konsumen (kecuali memuaskan nafsu konsumtif) tetapi menguntungkan penanam modal dan memperbesar pasar kapital.
Jadi sebaiknya sebanyak mungkin menggunakan barang second hand. Kita bisa memperolehnya berdasarkan berbagai sumber, entah itu saudara atau sahabat kita. Kalau tidak sanggup, membeli baju bekas berdasarkan pasar murah rakyat (misalnya pada pasar Cicadas buat penghuni Bandung) pula sanggup dilakukan. Ini memang kegiatan membeli namun kecil adalah bagi para pemodal, namun bisa berarti besar buat mendukung hayati para penjual miskin.
Satu perkara yg perlu anda atasi sebelum melakukan ini adalah rasa membuat malu memakai barang bekas. Dan yg lebih krusial lagi bersikap kritis terhadap citra negatif yg dilekatkan pada barang bekas. Hati-hati juga terhadap aneka macam strategi pedagang buat mendorong konsumsi barang baru, misalnya menganggap masuk akal, bahkan harus, menggunakan baju baru ketika hari raya.


# Masaklah kuliner anda sendiri?
Bisnis restoran waktu ini semakin berkembang. Banyak pada antaranya berada di bawah kekuasaan para pemodal besar . Selain itu usaha restoran mendukung berbagai usaha lain yang semakin dikuasai oleh pemodal besar , mulai berdasarkan bumbu masak, peralatan masak dan banyak sekali fasilitas pada restoran. Bahan mentah kuliner yg dari berdasarkan agroindustri besar juga lebih disukai sang restoran lantaran mutunya yang lebih standar.
Memasak kuliner anda sendiri pula merupakan aktivitas yang meningkatkan kreativitas anda & sebagai selingan mengasyikan pada tengah kesibukan kita sebagai aktivis.


# Tanamlah makanan anda sendiri?
Ingat anda nir perlu membuat kebun yang terawat dengan baik. Anda tidak perlu mengejar produktivitas maksimal . Kebun di depan tempat tinggal yang dirawat rutin 1/2 jam sehari (tidak perlu mengejar kesempurnaan) & seminggu sekali sekitar satu jam (buat menanam bibit baru & aneka macam kegiatan besar lainnya), sudah bisa lumayan hasilnya.
Pilihlah tanaman yang nir memerlukan perawatan tinggi. Misalnya, pada kebun depan rumah aku yang luasnya 2X4 meter persegi ada kecipir, kacang panjang, paria, ubi, bayam, singkong, strawberry, kacang tanah.?


Selain mengurangi aktivitas membeli, kegiatan ini juga menjadi olah raga ringan (Move for your health kata WHO) dan menjamin makanan yang sehat bagi keluarga.


Ada prinsip lain yg bisa anda terapkan, yaitu mengatur ke mana uang anda mengalir. Ini membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang struktur ekonomi kita. Ini akan kita bahas dalam edisi mendatang


******
Tentu saja ada beberapa langkah lain yg lebih sistemik dampaknya, misalnya membuatkan sistem perdagangan alternatif (misalnya sistem barter) dan mata uang lokal. Tetapi aktivitas ini memerlukan upaya yang lebih besar & nir bisa dilakukan secara individual.


(David Sutasurya)




HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan


hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv

Sabtu, 08 Agustus 2020

[Jalan-jalan] Oleh-oleh dari Thailand



Pada akhir November hingga Desember 2002 yg lalu dua orang aktivis KaIL, Intan Darmawati dan Patricia Siswandi, mendapat kesempatan buat berkunjung & mengamati contoh-contoh & metode-metode pembinaan pada beberapa sentra pelatihan di Thailand. Yang terkait dengan berita lingkungan hidup, kami mengunjungi Pusat Pelatihan yang dipimpin sang Chirapol Sintunawa di Bangkok. Sayang sekali saat itu kami tidak sempat bertemu eksklusif dengan Mr Chirapol. Namun, menggunakan didampingi 2 orang rekan Mr Chirapol, KaIL diperbolehkan buat terlibat pada holistik proses training tadi.


Secara garis akbar, ada beberapa persamaan metode pembinaan yang dipakai dalam pelatihan lingkungan hayati ini, dengan metode pembinaan yg selama ini dipergunakan di Indonesia. Sebuah metode training yg memadukan antara simulasi permainan, diskusi kelompok, dan pemutaran film, buat memunculkan adanya proses kesadaran sinkron menggunakan tema terkait.


Tetapi demikian ada beberapa metode yg baru bagi aku , dan ini merupakan metode yang berdasarkan saya cukuplah efektif buat menunjang timbulnya proses kesadaran para peserta. Beberapa metode baru yg menarik tersebut diantaranya:


1. Metode point.
Di awal proses training ini, setiap peserta dibagi pada gerombolan -kelompok. Setiap kelompok menerima point yang sama akbar dengan kelompok lain. Kelompok akan memperoleh penambahan point, ketika gerombolan sanggup menyelesaikan tugas-tugas pada setiap simulasi dengan baik & sempurna waktu. Sementara itu, grup juga akan memperoleh pengurangan point, ketika gerombolan nir mampu merampungkan tugas serta nir memiliki kepekaan akan kondisi lingkungan kurang lebih.


Kepekaan terhadap kondisi sekitar tadi, umumnya diuji dengan adanya lampu yang menyala pada siang hari bolong, air yg nir terpakai namun dibiarkan mengucur, dan poly hal lagi yang berkaitan dengan pemborosan energi.


Setiap grup akan saling berkompetisi buat mengumpulkan point sebesar-banyaknya, karena tentu saja disediakan bantuan gratis bagi kelompok yang terbaik, yg akan diberikan pada penutupan proses pembinaan.


Dua. Permainan.
Permainan-permainan yang diubahsuaikan dengan tema, sangat mempercepat proses penyadaran dalam peserta. Seperti permainan mendistribusikan air. Dalam permainan ini, peserta dihadapkan pada peta yg terdiri menurut 5 daerah besar . Tugas peserta adalah mendistribusikan air pada galon secara merata pada kelima wilayah tersebut. Pendistribusian ini sebagai begitu sulit lantaran peserta diharuskan memakai alat yg tersedia.


Itulah sekilas pengalaman yg kami rasakan ketika berkesempatan mengunjungi, mengamati, dan terlibat pada proses pembinaan lingkungan hayati. Satu hal yg sangat berkesan bagi kami, materi tidak hanya disampaikan dalam proses tatap muka, tapi pada keseluruhan proses pembinaan selalu diwarnai dengan kaitan dalam tema. Penghematan air misalkan, pembinaan ini tidak memberi kesempatan mandi sore hari, namun tengah malam begitu acara selesai. Dasar pemikirannya merupakan tengah malam orang sudah tidak beraktivitas lagi. Sehingga mandi malam sahih-benar berfungsi buat kesegaran & kebersihan semua badan.
(Patricia Siswandi)





HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan


hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv

[Media] WACANA ELSPPAT



Penerbit: ELSPPAT
Jenis: Jurnal mengenai Pertanian & Pembangunan Perdesaan
Wacana ELSPPAT, terbit sejak 1996 berisi kajian-kajian mengenai pertanian dan pembangunan perdesaan. Sejak tiga tahun terakhir ini mengambil tema sentral Globalisasi dan sektor pertanian. Cocok dibaca bagi para aktivis yang bekerja baik di tingkat akar rumput maupun yang berkecimpung di bidang kebijakan dan advokasi. Wacana ELSPPAT juga menerima tulisan dari kawan-kawan aktivis, mulai dari berbagi pengalaman di lapangan sampai opini dan usulan kebijakan.
Dapat diakses secara gratis melalui website: http://www.elsppat.or.id atau dapat dipesan di:
Sekretariat ELSPPAT:
Jl. Kalasan No 15 Perum Cimanggu Permai I Bogor 16310
Telp/fax : (62) (251) 323 089 email : elsppat@indo.net.id




HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan


hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv

[Media] Apa itu Fair Trade? Panduan Bagi Masyarakat



Ratri Kustanti dkk
Penerbit: Yayasan Samadi -Justice and Peace Institute & FIDES Books
Tahun: 2003
Jenis: buku, 36 halaman


Perdagangan yang berjalan sekarang ini seringkali tidak adil, menindas kaum lemah seperti buruh, petani dan pekerja anak. Akibatnya kesenjangan antara kaya dan miskin, negara maju dan berkembang makin jauh. Mensikapi hal itu, muncullah gerakan fair trade yang memperjuangkan perdagangan yang adil.


Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi segala informasi ringkas dan mudah dibaca mengenai Fair Trade. Dimulai dari apa itu fair trade, tujuan utama, prinsip-prinsip, sejarah perkembangan dan para pelaku yang terlibat. Dilengkapi pula dengan panduan bagi konsumen mengenai produk-produk yang diperdagangkan, bagaimana cara mendukung gerakan ini dan alamat kontak bagi yang berminat.
Saat ini gerakan fair trade masih belum banyak dikenal di Indonesia, kecuali mungkin di kalangan LSM. Contoh kasus di Indonesia juga masih sangat sedikit. Karena itu akan sangat berguna kalau buku ini juga dilengkapi panduan mengenai bagaimana cara membangun gerakan fair trade, terutama di tingkat lokal dan terutama contoh-contoh penerapannya di Indonesia perlu diperbanyak.
Singkatnya, gerakan ini perlu disebarluaskan dan karena itulah buku ini wajib dibaca.


Tertarik? Silakan kontak:
Yayasan Samadi-Justice & Peace Institute
Jln. Veteran Barat no.79C
Surakarta 57154
Telp/Fax: 62-271-742522
E-mail: samadi@solonet.co.id




HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan


hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv

Jumat, 07 Agustus 2020

[Masalah Kita] Benarkah aktivis selalu bermasalah dengan keluarga?

MASALAH-MASALAH AKTIVIS
Gerakan mahasiswa berkembang sangat pesat dalam saat bergulirnya berita reformasi. Salah satu titik klimaks gerakan mahasiwa terjadi pada bulan Mei 1998, yakni dalam waktu mahasiswa melakukan pendudukan gedung DPR/MPR, menuntut mundurnya Soeharto. Hingga sekarang gerakan mahasiswa masih terus bergulir, dan bahkan demonstrasi sebagai wahana komunikasi yg dirasa relatif efektif oleh sebagian akbar orang, terutama saat mengalami kebuntuan komunikasi.

Berbagai sinyalemen dan komentar dari tokoh pun timbul terhadap gerakan mahasiswa tadi, misalnya Eep Saefulloh Fattah. Dalam sebuah goresan pena surat berita dikatakan sang beliau bahwa gerakan mahasiswa adalah gerakan yg sebetulnya wajar namun sayang sering dilakukan secara tergopoh-gopoh. Hal ini ditegaskan jua oleh seorang pengamat gerakan mahasiswa dari kalangan mahasiswa sendiri, yang mengungkapkan bahwa sering gerakan mahasiswa terjebak pada kerangka ?Ketidaksabaran?.


Ketergopoh-gopohan & ketidaksabaran tersebut bukanlah merupakan kenyataan sosial semata. Tetapi apabila diamati lebih jauh, syarat tersebut bisa menyiratkan adanya ekspresi ketidakmatangan yg secara kolektif melanda para aktivis gerakan mahasiswa.


Berbagai pengalaman perjumpaan secara personal kiranya bisa semakin menguatkan hal tadi pada atas. Seringkali dijumpai seorang aktivis mahasiswa yang di depan podium bisa bersuara dengan lantang, menyuarakan suara warga , tetapi menjadi pribadi yang begitu pemalu, ragu-ragu, pesimis, & begitu tertutup ketika wajib berhadapan seorang diri menggunakan sekelompok orang-orang baru.


Mantan seorang koordinator gerakan mahasiswa pada Surabaya, mengatakan bahwa rata-homogen aktivis gerakan mahasiswa kurang memiliki kemampuan buat mengkomunikasikan aktivitasnya, terutama menggunakan pihak famili. Hal ini ditimbulkan adanya perbedaan cara pandang akan makna tugas dan kewajiban mahasiswa, perbedaan kepentingan antara orang tua menggunakan si anak, serta perbedaan orientasi.


Hal-hal tersebut di atas semakin meruncing sebagai sebuah permasalahan, waktu akhirnya aktivis lebih menentukan melakukan menggunakan pilihannya sendiri daripada mengkomunikasikan tetapi ujung-ujungnya berkonflik. Aktivis menjadi orang muda tentu mempunyai kebutuhan buat memperlihatkan keberadaan diri, buat mengaktualisasikan kemampuan dan cita-cita eksklusif. Pertanyaannya adalah sejalankah kebutuhan aktivis sebagai orang belia ini dengan famili?


Terkomunikasikan secara terbukakah harapan-impian aktivis menjadi langsung yang sedang berkembang ini?


TUNTUTAN KELUARGA
Keluarga, khususnya orang tua adalah figur yang kiranya paling bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anaknya. Masa depan seseorang anak adalah nir terlepas berdasarkan proses pendidikan yang ditempuhnya dan pola pergaulan yg melingkupinya. Hal ini karena pola pendidikan dan pola pergaulan merupakan adalah faktor yg memberikan donasi relatif besar bagi terbentuknya pola pikir seseorang akan masa depan, bahkan lebih jauh akan makna kehidupan seseorang.


Oleh karenanya, wajar kiranya jika proses pendidikan formal menjadi tolok ukur bagi para orang tua akan keberhasilan seseorang anak. Orang tua akan merasa lega, merasa berhasil, dan merasa telah menuntaskan tugas & tanggung jawabnya adalah ketika melihat si anak bisa menyelesaikan pendidikan formalnya dan memperoleh pekerjaan yg sesuai dengan bidang keilmuan dengan kompensasi yg layak. Ringkasnya paradigma keberhasilan para orang tua merupakan saat si anak sanggup hidup seperti orang lain, hayati misalnya rakyat pada umumnya.


Sehingga, buat mendukung keberhasilan tersebut, seringkali kita jumpai para orang tua yg rela bekerja keras, bahkan mungkin rela buat berpisah menggunakan famili dalam kurun saat yang relatif usang, demi merogoh tanggung jawab menjadi orang tua.


Paradigma keberhasilan tersebut semakin dikuatkan jua sang harapan dan penilaian dari warga . Bagi orang tua keberhasilan dan kegagalan dalam mendidik anak sebagai hal yang sangat krusial, karena kerangka berpikir keberhasilannya dalam mendidik dan membesarkan anak, akan sangat mensugesti bagaimana warga memandang dan memberikan evaluasi terhadap suatu keluarga tertentu.


Wajar kiranya, apabila lalu para orang tua menuntut si anak buat ?Membalas?Segala jerih payah tadi. Tuntutan yg sebenarnya tidak begitu tinggi. Tetapi permasalahannya merupakan terletak dalam kerangka berpikir keberhasilan, bahkan lebih jauh adalah kerangka berpikir ?Balasan? Atas budi jasa para orang tua.


FAKTA AKTIVIS DI INDONESIA
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Patricia Siswandi terhadap 10 orang responden yg dari menurut aneka macam wilayah yg tersebar pada daerah Jawa Timur, menyampaikan bahwa 9 orang responden mempunyai kasus dalam hubungannya dengan keluarga. Area perseteruan yang terungkap pada penelitian ini jumlah terbesar adalah area pertarungan menggunakan famili, daripada dengan teman atau menggunakan pihak atasan atau pimpinan kerja.


Sementara itu penelitian tersebut pula melihat lebih jauh kebutuhan-kebutuhan fundamental yang terpendam pada diri 10 orang responden tadi. Ditemukan bahwa sebagian akbar responden mempunyai kebutuhan yang rendah buat beprestasi, tetapi justru kebutuhan untuk memperlihatkan keberadaan diri yang relatif tinggi.


Artinya, aktivis-aktivis mahasiswa di Indonesia adalah adalah deretan orang-orang muda, yg mempunyai impian yg cukup besar untuk mendapat pengakuan baik dalam lingkungan pergaulan, lingkungan famili, juga lebih jauh lingkungan sosial. Komunikasi yang tidak pernah tuntas dalam lingkup famili, mengakibatkan aktivis lebih menentukan mencari media-media lain pada luar lingkungan keluarga, yg lebih mampu menaruh ketenangan baik secara batin juga fisik pada para aktivis.


Hal ini sebagai ironis, manakala kebutuhan eksistensi diri tadi nir diimbangi sang adanya kebutuhan berprestasi. Sehingga, kebutuhan akan pengetahuan bukan sebagai hal yang krusial. Ketika yg terjadi demikian, maka semakin kuatlah konklusi bahwa kebutuhan keberadaan diri yg sangat tinggi pada kalangan para aktivis pada Indonesia, adalah dikarenakan tidak terpenuhinya kebutuhan keberadaan ini pada lingkup terkecil, yakni keluarga, dan bukan berangkat dari pemaham utuh akan kepedulian ataupun keberpihakan pada dilema masyarakat luas.


Sehingga tidaklah mengherankan, bila sebagian akbar aktivis mahasiswa kurang memiliki kesadaran yg tinggi terhadap motivasi yang melatarbelakanginya buat terjun ke dalam dunia gerakan. Pertanyaan-pertanyaan senada, biasanya lebih tak jarang kita dengar dengan jawaban: karena hobby, karena diajak teman, karena senang, dan sebagainya.


Oleh karena itu, masuk akal kiranya waktu rona berdasarkan gerakan mahasiswa pada Indonesia, dievaluasi oleh beberapa pengamat menjadi gerakan yg tergopoh-gopoh, gerakan yang kurang diikuti oleh sebuah pemikiran jernih, yg berfokus pada kepentingan jangka panjang.


JALAN KELUAR
Suatu ungkapan sederhana yang kiranya perlu direnungkan beserta,?Orang tua pernah menjadi anak-anak di jamannya, tetapi anak-anak belum pernah menjadi orang tua?. Pokok permasalahan, kesenjangan komunikasi yang terjadi pada kalangan keluarga para aktivis, sering disebabkan sang para orang tua memperoleh keterangan terbanyak dari pengamatan-pengamatan yang tampak dari luar, didukung pula sang pemberitaan-pemberitaan media massa.


Konfirmasi yang dilakukan para orang tua terhadap anak-anaknya yang terjun pada global gerakan mahasiswa, acapkali tidak menemukan jalan keluar, hal ini dikarenakan para aktivis seringkali mengalami kendala utnuk mengungkapkan alasan mengapa dunia gerakan mahasiswa sebagai krusial bagi dirinya.


Bagi orang tua yang tampak adalah pendidikan formal yang seharusnya krusial, justru ditinggalkan oleh anak-anaknya yang terjun dalam global gerakan mahasiswa. Dunia gerakan yg penuh dengan resiko, bahaya, justru sebagai pilihan anak-anaknya. Pertanyaan yg seringkali tidak terjawab bagi para orang tua merupakan mengapa demikian?


Komunikasi yg terputus, mengakibatkan orang tua mencari tahu menggunakan caranya sendiri, akhirnya yang diketahui adalah liputan dari luar diri si anak. Oleh karenanya komunikasi dalam lingkungan famili para aktivis bisa jalan manakala seorang anak mampu mengkomunikasikan motivasi dasar yang muncul pada dirinya, yang menggerakkan dirinya untuk terjun dan berbuat sesuatu yg lebih nyata dalam masyarakat.


Pilihan antara sekolah formal & global gerakan mahasiswa merupakan sesuatu yang sulit, satu sama lain saling menaruh donasi bagi perkembangan seseorang. Pendidikan formal sanggup menaruh pengetahuan secara tak berbentuk, dan global gerakan mahasiswa justru adalah media buat melakukan pengecekan akan semua data & teori abstrak yang kita peroleh.


Oleh karenanya, bukanlah melakukan pilihan atas dua hal tersebut yg penting, namun justru bagaimana seseorang aktivis bisa menyeimbangkan ke 2 pilihan tersebut menjadi sebuah pilihan yg saling mendukung. Orang tua kiranya nir mempersoalkan bagaimana si anak menjalani & mengisi masa-masa mudanya, akan tetapi yang terpenting merupakan anak mampu merampungkan tuntutan orang tua.
(Patricia Siswandi)




HEADLINE TV (hdtv.co.id) terus berupaya meningkatkan wawasan dan pengetahuan para pemirsa dan juga menjadi media yang memiliki kredibilitas, kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi di Kalimantan


hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv hdtv
Cloud Hosting Indonesia