Tampilkan postingan dengan label Proaktif-Online April 2012. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Proaktif-Online April 2012. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Juli 2020

[Tips] Menjadi Bahagia Melalui Emotion Freedom Techniques



Ketika kita sanggup mengelola emosi kita, maka kita bisa membebaskan emosi-emosi negatif & menggunakan demikian sebagai insan yg cerdas secara emosional. Bagaimana kita mampu sebagai cerdas secara emosional dan membebaskan emosi-emosi negatif kita?
Dewasa ini terdapat berbagai metode yang ditemukan untuk mengatasi persoalan-persoalan emosi.  Mulai dari metode konseling psikologis dan psikoterapi konvensional, NLP, hypnoterapi, TAT (Tapas Akupresure) sampai ke EFT (Emosional Freedom Technique).  Masing-masing metode memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing.  Empat metode terakhir yang disebutkan biasanya disebut sebagai metode instan, karena memang dampaknya langsung bisa dirasakan segera sesudah terapi dilakukan.
Pada kesempatan ini kita akan membahas EFT untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terkait emosional.  Masalah-masalah itu bisa terwujud dalam berbagai symptom, seperti: kecanduan, eating disorder, mental blok, phobia, trauma, psikosomatis, dll.


Metode EFT pertama kali diperkenalkan oleh Gary Craig.  Dia memanfaatkan ilmu akupuntur ke dalam terapi.  Konsep EFT didasarkan pada keyakinan bahwa masalah emosional berakar dari gangguan energi tubuh.  Maka, intervensi pada sistem tubuh-dengan menstimulus (dalam EFT lewat tapping/ketukan jari) titik-titik energi/meridian akan menyelaraskan energi tubuh, mengubah kimiawi otak dan selanjutnya mengubah kondisi emosi menjadi lebih positif. Energi sangat berperan dalam hidup kita, karena gangguan pada energi akan menyebabkan gangguan pada emosi dan atau fisik.
EFT pada dasarnya adalah menyelaraskan dan memperbaiki kembali energi dalam tubuh lewat stimulasi pada titik-titik energi yang disebut sebagai meridian pada teori akupuntur.  Bedanya kalau akupuntur menggunakan jarum sebagai alatnya, EFT menggunakan tapping (ketukan ringan dengan jari tangan).  Dengan menyelaraskan energi ini, maka emosi dan atau fisik juga jadi selaras dan sehat.
Metode EFT sangat mudah dilakukan dan efektif.  Setiap orang bisa melakukannya sendiri dimanapun dan kapanpun.  Kita juga bisa melakukannya untuk orang lain, baik secara langsung dan berhadapan secara fisik maupun tidak secara langsung/dari jarak jauh lewat transfer energi melalui alam bawah sadar (kondisi terhypnosis).  Di Indonesia, EFT sudah digunakan dan dikembangkan oleh banyak praktisi untuk berbagai masalah.  Ahmad Faiz, salah satu praktisi EFT, mengembangkannya menjadi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dengan menambahkan unsur spiritual.
Pada dasarnya ada 3 tahapan dalam melakukan 1 siklus EFT.  Tahap pertama disebut dengan “The Set Up”,   tahap kedua: “ The Sequence ” dan ketiga: ”The 9 Gamut Procedure”.
1. The Set Up
Tahap pertama ini adalah tahap yang paling penting dari seluruh proses dan menjadi penentu dari keberhasilan proses EFT.  Seperti kita meletakkan baterai kita pada posisi + - di arah yang tepat, tahap pertama ini mempersiapkan sistem energi kita, supaya memastikan energi bekerja pada arah yang tepat.  Kadang-kadang sistem energi kita bisa terhalang oleh sistem kepercayaan yang negatif ataupun blok mental yang biasa disebut sebagai “perlawanan psikologis”.  Misal: saya tidak yakin saya bisa disembuhkan, saya takut masalah saya terlalu berat, dll.   Inti dari tahap pertama ini adalah penerimaan diri walau apapun yang terjadi, dan keyakinan positif bahwa kita akan disembuhkan.
Tahap ini dilakukan dengan mengetuk “Karate Cop” atau menggosok “Sore Spot/tender spot” (lihat gambar) , sambil mengucapkan kata-kata afirmasi dengan penuh kepasrahkan sebanyak 3 kali.  Jika anda merasa lebih yakin, bisa ditambahkan dengan kalimat doa yang biasa anda ucapkan di depan kata afirmasi berikut ini:
?Walaupun aku _________(kasus yang dikeluhkan), saya bisa menerima diri saya sepenuhnya dan seutuhnya.



2.
The Sequence
Tahap ini adalah tahap penyelarasan energi.  Penyelarasan dilakukan dengan mengetuk titik-titik akhir pada meridian utama tubuh.  Ketukan dilakukan dengan tangan yang biasa digunakan (kanan atau kiri), menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.  Titik-titik yang akan ditekuk ada di sebelah kanan dan kiri tubuh.  Maka, tidak masalah bagian tubuh sebelah mana yang anda ketuk, juga tidak masalah jika anda mengetuknya berpindah dari bagian tubuh sebelah kanan ke kiri atau sebaliknya.  Pada setiap titik, ketuk minimal 7 kali sambil mengucapkan kata pengingat.  Kata pengingat adalah masalah yang anda keluhkan.  Ucapkan sambil anda fokus dan rasakan kembali masalah itu.  Misal: jika anda sakit kepala, fokus pada sakit kepalanya dan rasakan sakitnya.  Sambil anda ucapkan “sakit kepala” terus-menerus, ketuk sebanyak 7 kali titik-titik berikut (lihat gambar):



The 3. 9 Gamut Procedure
Ini adalah sentuhan akhir bagi otak kita, lewat gerakan mata, gumaman, dan berhitung.  Saat mata digerakkan, lewat syaraf-syaraf penghubung, beberapa bagian dari otak terstimulasi.  Saat kita menggumamkan lagu, otak kanan kita terstimulasi.  Sedangkan saat kita berhitung, otak kiri kita terstimulasi juga.
Tahap ini dilakukan dengan melakukan 9 langkah berikut adalah sembari mengetuk titik gamut (lihat gambar):



a. Tutup mata
b. Buka mata
c. Lihat ke kanan paling bawah tanpa menundukkan kepala
d. Lihat ke kiri paling bawah tanpa menundukkan kepala
e. Putar bola mata searah jarum jam
f. Putar bola mata berlawanan jarum jam
g. Gumamkan lagu selama 2 menit (lagu yang membuat bahagia, misal: Happy Birthday)
h. Hitung 1 sampai 5
i. Gumamkan lagu lagi selama 2 menit.


Untuk menerima output yang aporisma, setelah termin tiga, ulangi termin dua.
Selamat melakukan!


Dirangkum & diterjemahkan oleh: Intan Darmawati.
Untuk penerangan lebih lanjut, kunjungi: www.Emofree.Com













































Selasa, 14 Juli 2020

[Opini] Jebakan Kehidupan : Faktor Tersembunyi Penghambat Kebahagiaan



Apakah anda merasa sulit buat berbahagia?
Apakah anda merasa sulit percaya diri?
Apakah anda merasa selalu terjebak kasus dengan pasangan atau rekan kerja menggunakan karakter yg mirip?
Apakah anda merasa selalu tertimpa berbagai perkara beruntun yang merusak anda mencapai keberhasilan yg anda idam-idamkan?
Apakah anda merasa emosi negatif anda berulang kali menggunakan mudahnya terpicu?
Apakah anda merasa mengalami perkara fisik yg tidak terdapat habisnya?
Apakah anda sulit keluar menurut norma yg tidak baik, meskipun anda menginginkannya?
Apakah anda permanen sulit merasa puas dan senang , meskipun anda sudah mencapai & memiliki begitu poly hal?


Jika anda mengalami satu atau lebih karakteristik-karakteristik pada atas, hati-hatilah, mungkin anda sedang berada di tengah jebakan kehidupan yang menghambat anda mencapai kebahagiaan.


Definisi Kebahagiaan
Menurut Wikipedia, kebahagiaan adalah syarat mental yg ditandai oleh emosi positif mulai berdasarkan perasaan senang hingga sangat senang . Kondisi mental inilah yg dicari sang banyak orang di seluruh global. Ada yg mencarinya lewat berbelanja sebesar mungkin. Ada yang mencarinya dengan beramal sebanyak mungkin. Ada yg mencarinya lewat menulis, lewat menyanyi, lewat jalan-jalan dan poly lagi jalan menuju kebahagiaan.


Sayangnya lepas dari segala hal yg sudah dilakukan orang buat mencapai kebahagiaan, tidak semua orang mudah mencapai kebahagiaan yang dicarinya. Ada saja sesuatu yg menciptakan orang tidak berbahagia. Orang lain, situasi yang tidak sinkron dengan cita-cita, harga mahal & poly hal di luar diri kita yang kita tuduh menjadi biang keladi penyebab ketidakbahagiaan kita. Benarkah demikian?


Pertanyaan selanjutnya merupakan, apabila begitu banyak orang menginginkan kebahagiaan & melakukan begitu poly upaya buat mencapainya, mengapa tidak seluruh bisa meraihnya? Apa faktor penghambat mereka mencapai kebahagiaan sejati?


Jebakan Kehidupan ? Faktor tersembunyi penghambat kebahagiaan
Jeffrey Young, Ph.D and Janet Klosko, Ph.D, dalam bukunya Reinventing Your Life, Breakthrough Program to end Negative Behaviour and Feel Great Againmenjelaskan konsep life trap atau jebakan kehidupan. Di dalam buku tersebut jebakan kehidupan digambarkan sebagai pola hidup negatif yang terjadi berulang-ulang sehingga menghambat kita mencapai apa yang kita inginkan. Jebakan kehidupan ini dapat berawal jauh di masa lalu, saat yang mungkin kita sudah lama melupakannya, dan berulang terus-menerus dengan pola yang tidak disadari sehingga yang kita menjadi terbiasa dengannya. Apalagi pola ini biasanya ini merupakan bagian dari strategi diri kita untuk mempertahankan hidup.


Jenis-jenis Jebakan Kehidupan & Asal usulnya
Ada 11 jenis jebakan kehidupan yang dituliskan oleh Young and Klosko sebagai berikut:
(1) Abandonment – Si Takut Sendirian
Ciri-ciri orang dengan jebakan kehidupan abandonment adalah kebutuhan untuk mencari teman, meskipun teman tersebut telah bertindak buruk padanya, dan selalu memaafkan orang lain meskipun orang tersebut telah berulang kali bertindak buruk dan mengecewakannya.
Penyebab utama jebakan kehidupan abandonment adalah kehilangan orang yang dicintai saat kecil. Perasaan kehilangan inilah yang dihindari oleh orang dengan jebakan kehidupan ini. Untuk menghindari perasan kehilangan, orang dengan jebakan kehidupan ini, akan tetap mempertahankan pasangan, kawan, atau rekan kerja yang telah mengkhianatinya meskipun dengan penuh penderitaan.


(2) Mistrust & abuse – si Curigaan
Ciri-ciri utama orang dengan jebakan kehidupan ini adalah selalu berasumsi buruk, sulit mempercayai orang lain, selalu curiga, seing merasa bahwa ia akan dibohongi atau ditipu, atau takut orang mengambil keuntungan dari dirinya.
Penyebab utama jebakan kehidupan ini adalah terlalu sering dibohongi atau dilecehkan di masa kecil yang berujung pada perasaan tidak aman dan ketakutan yang berlebihan.


(3) Emotional Deprivation – si Dingin
Ciri-ciri utama orang dengan jebakan kehidupan ini adalah dingin, tidak peduli pada orang lain, tidak punya teman dekat atau pasangan atau justru sering berganti teman atau pasangan, atau sering berganti pekerjaan.
Penyebab utama jebakan kehidupan ini adalah kurangnya cinta dan kehangatan di masa kecil. Mungkin karena orang tuanya dingin, anak merasa kurang dicintai dan dimengerti perasaannya. Akibatnya, ia merasa tidak berharga, tidak layak dicintai dan tidak penting.


(4) Social Exclusion – Si Aneh
Ciri-ciri utama orang dengan jebakan kehidupan ini adalah merasa selalu diasingkan, tidak diterima oleh kelompok, aneh, atau tidak selevel dengan orang lain.
Penyebab utama jebakan kehidupan ini adalah ejekan, penilaian buruk, perlakuan yang menyakitkan oleh orang tua, atau orang-orang terdekat. Perlakuan tersebut menyebabkan orang merasa dirinya buruk, tidak berharga, aneh dan berbeda dari orang lain, dan ada perasan ingin mengasingkan diri, tertutup dan enggan membangun hubungan dengan orang lain.


(5) Dependence – Si Tergantung
Ciri-ciri utama orang dependen adalah selalu ragu-ragu, bingung, panik, sulit mengambil keputusan dan bertindak mandiri. Ia selalu meminta pertimbangan orang lain dan mengikuti saja apa yang diputuskan oleh orang lain.
Penyebab jebakan kehidupan ini adalah orang tua yang sangat protektif dan otoriter.


(6) Vulnerability – Si Rentan
Ciri-ciri utama orang dengan jebakan kehidupan vulnerability adalah selalu merasa ragu untuk keluar dari zone nyamannya. Ia merasa kuatir, rapuh, penuh masalah, takut akan ancaman, bencana, dan penyakit.
Jebakan kehidupan ini terutama disebabkan oleh orang tua yang terlalu protektif.


(7) Defectiveness – Si Kurang Berharga
Ciri-ciri utama orang dengan jebakan kehidupan ini adalah perasan lebih rendah dari orang lain, sering menyalahkan diri, tidak yakin apakah orang menghargai dirinya, dan selalu merasa adanya penolakan.
Jebakan kehidupan ini terutama bersumber dari serangan kritik berkepanjangan di masa kecil, perasaan tidak berharga dan tidak dicintai.


(8) Failure – Si Gagal
Ciri-ciri utama orang dengan jebakan kehidupan ini adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan dalam hidupnya. Ia selalu merasa gagal dalam setiap aspek kehidupan, tidak percaya diri, selalu ragu-ragu dan merasa tidak mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. Bahkan, ia bisa melebih-lebihkan kegagalannya, merasa menjadi korban keadaan, padahal ia sendiri justru melakukan tindakan yang (seringkali tanpa ia sadari) malah menyebabkan kegagalan tersebut.
Asal mula jebakan kehidupan ini antara lain adalah sering dicemooh, dianggap bodoh, tidak mampu, tidak trampil maupun malas. Akhirnya ia benar-benar merasa bodoh, tidak mampu, malas, tidak trampil, selalu gagal dan korban keadaan.


(9) Subjugation – Si Kurang Penting
Orang dengan jebakan kehidupan ini selalu merasa orang lain lebih tahu, lebih ahli, lebih tahu dan harus dituruti. Perasaan sendiri kurang penting dibandingkan orang lain. Seringkali ia menikah dengan orang yang otoriter dan suka mengontrol, dan selalu patuh pada orang tersebut. Ia merasa berbeda pendapat adalah aib dan tabu. Ia merasa bersalah jika berbeda pendapat, takut dihukum atau ditinggalkan, dan membiarkan orang lain mengontrol hidupnya.
Asal mula jebakan kehidupan ini adalah tekanan orang tua semasa kecil yang berujung pada ketakutan untuk tidak patuh.


(10) Unrelenting standards – Si Tidak Toleran
Ciri-ciri orang dengan jebakan kehidupan ini adalah tidak pernah puas, meskipun sudah mengejar dan mencapai banyak hal. Ia bersedia menekan dirinya dan mengorbankan banyak hal lainnya untuk mendapatkan banyak hal seperti karir, cinta, nama baik dan lain-lainnya. Ia merasa harus berhasil, karena kegagalan adalah aib. Hanya dengan berhasil, ia merasa diterima dan dihargai.
Asal mula jebakan kehidupan ini adalah tuntutan orang tua yang tinggi di masa kecil, tekanan untuk menjadi nomor satu atau yang terbaik.


(11) Entitlement – Si Egois
Ciri-ciri orang dengan jebakan kehidupan entitlement adalah selalu menginginkan sesuatu dengan cepat tanpa peduli situasi dan kondisi. Ia merasa berhak mendapatkan apa yang diinginkan, tanpa peduli dengan orang lain. Ia berkata dan bertindak tanpa mempedulikan pertimbangan dan perasaan orang lain. Ia bisa berperilaku kasar dan meledak-ledak jika apa yang diinginkan tidak diperoleh. Ia tidak bisa disiplin, ikut aturan main sosial, serta semaunya sendiri.
Asal mula jebakan kehidupan ini adalah perlakukan orang tua yang terlalu memanjakan. Orang dengan jebakan kehidupan ini merasa bahwa orang lain akan menghargainya jika mereka mematuhi dan mengikuti apa yang diinginkannya.


Masalah atau pemicu?
Kesebelas jebakan kehidupan di atas adalah faktor-faktor yang banyak menghambat orang mengalami kebahagiaan. Seseorang dapat memiliki satu atau lebih jebakan kehidupan. Kombinasi dari berbagai jebakan kehidupan, membuat kehidupan kita lebih kompleks dari yang kita sadari. Mengapa? Karena jebakan kehidupan membuat kita salah menilai realitas kebutuhan kita saat ini. Kita sibuk membereskan hal-hal yang kita duga sebagai penyebab-penyebab ketidakbahagiaan di masa sekarang, padahal sebabnya ada di masa kecil. Banyak hal yang seringkali kita anggap sebagai penghambat kita mencapai kebahagiaan seringkali hanyalah sebuah pemicu yang membuat otak kita terhubung dengan masalah lain yang lebih mendalam, yaitu kebutuhan kita di masa kecil yang tidak terpenuhi.  Kebutuhan di masa kecil itulah yang menjadi masalah utama dan harus dipenuhi dulu jika kita ingin keluar dari jebakan kehidupan kita.


Pada dasarnya kebutuhan utama seorang anak yang perlu dipenuhi di masa kecil adalah kebutuhan akan keamanan, kestabilan, cinta, pengasuhan dan perhatian, penerimaan dan penghargaan, empati, perlindungan dan pengarahan, pengakuan akan perasaan dan kebutuhan. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dipenuhi semasa kecil, perasaan kekurangan yang saat itu dialami akan terus terbawa, dan mempengaruhi cara berpikir dan tindakan orang tersebut ketika menjadi dewasa. Masalahnya, seringkali cara berpikir yang melandasi tindakan tersebut seringkali tidak disadari. Akibatnya, masalah demi masalah menimpa kita, tanpa kita tahu penyebabnya. Dan kita pun sibuk mengurusi pemicu masalah, tanpa menanggani penyebab utamanya.


Keluar dari jebakan kehidupan
Young dan Klosko merumuskan lima tahap untuk keluar dari jebakan kehidupan sebagai berikut. Pertama, seseorang perlu mengakui adanya jebakan kehidupan tersebut dan memahami bagaimana jebakan kehidupan telah mempermainkan hidup mereka.  Langkah kedua adalah berpikir dan mengingat kembali penyebab jebakan kehidupan tersebut. Pola pikir apa yang ada di dalam benak seseorang sehingga seseorang mengalami jebakan kehidupan tersebut? Jika pola pikir tersebut sudah diketahui maka pola pikir tersebut harus diganti dengan pola pikir baru yang lebih sesuai dengan tujuan hidup kita. Langkah ketiga adalah merasakan kembali emosi negatif yang menjadi penyebab jebakan kehidupan itu dan memeriksa ulang adanya kebutuhan tersebut. Langkah keempat adalah memecah jebakan-jebakan kehidupan tersebut di dalam langkah-langkah yang lebih bisa ditangani. Pada setiap saat tanganilah satu saja jebakan kehidupan. Langkah kelima adalah memaafkan sumber jebakan kehidupan tersebut.


Bagaimana dengan kehidupan anda sendiri? Semoga anda tidak mengalami satu atau lebih dari jebakan kehidupan di atas, dan walaupun ternyata mengalami, mudah-mudahan anda dapat segera menyadari dan keluar dari sana. Mudah-mudahan dengan demikian anda menjadi lebih mudah berbahagia!
(Any Sulistyowati)

































































































[Media] Menengok Proyek Kebahagiaan dari Sustainable Seattle

Uang, kapal pesiar, banyak uang, uang dan keamanan di masa tua. Itulah jawaban yang keluar dari lima orang responden Amerika yang diberi pertanyaan, “Apakah yang membuatmu bahagia?”. Wawancara ini dilakukan oleh wartawan televisi King5 News di Seattle, Amerika Serikat. Ketika pertanyaan serupa diberikan oleh wartawan Aljazeera di tempat umum  di Seattle, jawaban yang muncul adalah sehat dan kemampuan untuk memberikan kembali ke masyarakat.
Meskipun kebahagiaan diinginkan secara universal, bentuk dan nuansanya amatlah bervariasi secara budaya, filosofis dan sejarah. Kebahagiaan dapat berupa sesuatu yang dianggap hedonisme budaya barat, kepuasan materi bagi rakyat miskin Afganistan atau kenyamanan bagi para pemeluk Budha contohnya. Dari jawaban responden di Amerika akan pertanyaan apa yg membuatmu bahagia, uang hampir mendominasi jawaban mereka. Seolah uang berbanding lurus menggunakan kebahagiaan. Di banyak negara maju yang serius dalam perkembangan ekonomi, begitulah hipotesisnya. Benarkah? Menurut Penncock, seseorang ahli kesehatan umum pada Vancouver,
meskipun negara maju mengalami warta perkembangan ekonomi di 20-25 tahun terakhir, persentase individu yang menyatakan dirinya puas dengan hidupnya sama saja dan bahkan menurun dalam kurun saat yang sama. Bhutan, yang merupakan keliru satu negara yg paling terisolasi & berkembang, masuk pada 10 besar negara paling senang pada dunia dengan parameter kesehatan, kesejahteraan dan akses buat pendidikan.
Kerajaan Bhutan memang pelopor untuk masalah kebahagiaan di dunia. Di tahun 1972, Bhutan menjadi negara pertama yang mengukur kemajuan negaranya menggunakan Gross National Happiness (GNH) alih-alih menggunakan Gross Domestic Product (GDP). Pusat Kajian Bhutan telah menyusun survei ilmiah yang secara holistik mendefinisikan sembilan area kebahagiaan. Kesejahteraan materi berupa uang hanyalah salah satu diantaranya. Kesejahteraan psikologis, kesehatan, keseimbangan waktu, vitalitas dan hubungan sosial, akses pada seni dan budaya, pendidikan dan pengembangan kapasitas, standar hidup, pemerintahan yang bersih serta vitali tas ekologi merupakan delapan area kebahagiaan lainnya. Raja Wangchuck diusianya yang ke-16 bahkan me ngu bah Bhutan menjadi negara republik demokratis untuk memenuhi indikator GNH ini. Survei GNH dapat memetakan kebahagiaan Bhutan dalam s uatu ukuran yang memungk inkan kebijaka n ekonomi men yeimbangkan kebutuhan spiritual dan materi sesuai dengan nilai-nilai negara yang kental dipengaruhi agama Budha. Di tahun 2011, PBB membuat kebahagiaan sebagai suatu indikator kunci untuk agenda pembangunan di seluruh dunia.
Walaupun secara etimologi kebahagiaan lebih lekat menggunakan keberuntungan, ilmu kebahagiaan mengungkapkan tindakan memilih 40% kebahagiaan kita dan bahwa kebahagiaan bisa dibuat & terbentuk dalam norma. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, orang mulai terlibat pada kegiatan pemicu kebahagiaan seperti meditasi, aktivisme, partisipasi budaya, & lain sebagainya. Tak hanya pada tingkatan individu; komunitas, universitas, pusat riset, pemerintah dan pula institusi mulai membentuk ruang publik, profesional serta pribadi agar tercipta kehidupan yg lebih berbahagia. Dalam kasus Bhutan, di taraf pemerintahan telah diciptakan ruang buat terciptanya kebahagiaan masyarakat negaranya.
Sementara pada belahan negara yang lain, suatu organisasi bernama Sustainable Seattle (S2) pula mulai mengembangkan alternatif lain selain GDP; yaitu indikator lokal kebahagiaan. Terinspirasi menurut Bhutan, S2 mencoba membuat cara lain berdasarkan isu terkini global. Di tahun 1991, Sustainable Seattle sebagai organisasi pertama di USA yang menyebarkan indikator lokal kebahagiaan sebagai pilihan lain menurut GDP. Saat ini Sustainable Seattle telah sebagai acum & inspirasi buat lebih dari 100 kota pada Amerika & banyak kota di semua global. S2 diakui sebagai organisasi berkelanjutan selama lebih dari 20 tahun sejarah berdirinya.
Tahun 1993, S2 mengeluarkan set indikator keberlanjutan yang pertama. Indikator yang mengukur Masyarakat Berkelanjutan ini berbentuk laporan dengan 20 indikator yang dipelajari dengan detil. Indikator keberlanjutan ini terus berevolusi, disusul oleh set kedua yang dikeluarkan dua tahun setelahnya. S2 mengeluarkan set ketiga indikator keberlanjutan regionalnya di tahun 1998. Setelah merilis Indikator 1998, Sustainable Seattle memutuskan untuk meninjau kembali program indikator-nya. Hanya menerbitkan indikator seperti yang dilakukan di tahun 93, 95 dan 98 membuat Dewan prihatin upaya tersebut tidaklah cukup. Program yang sukses perlu melibatkan dukungan aksi oleh warga negara, bisnis dan pembuat kebijakan sehingga mempengaruhi tren yang didokumentasi oleh indikator.
Bekerja dengan indikator sendiri cukup menantang karena indikator amatlah bervariasi sebagaimana sistem yang dimonitornya. Meskipun demikian, ada beberapa ciri serupa yg dimiliki sang indikator yg efektif; relevan, menampilkan nilai-nilai komunitas, menarik buat media lokal, terukur secara statistik, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah & logis, bisa diandalkan, terdepan dan relevan menggunakan kebijakan.
Ada dua pendekatan generik buat berbagi indikator buat seluruh populasi (contohnya, kota, negara, atau negara). Salah satu pendekatan bergantung dalam para pakar buat menentukan indikator yg sinkron buat mengukur tren. Yang lainnya bergantung dalam pendekatan akar rumput dan terikat dalam nilai-nilai rakyat negara. Banyak acara memakai kombinasi berdasarkan keterlibatan warga dikombinasikan dengan saran menurut para pakar teknis. Dalam model Sustainable Seattle, nilai-nilai & kebutuhan masyarakat negara mendorong proses namun data ilmiah & metode memberikan dasar buat indikator sebagai akibatnya ukuran yg dipilih bisa dimengerti dan valid.
Set indikator yang keempat baru diterbitkan sembilan tahun setelah yang ketiga. Sustainable Seattle juga menerbitkan kartu Laporan Komunitas Berkelanjutan untuk dua lingkungan (RT) sebagai proyek pilotnya. Di ulang tahunnya yang ke-20, bersama para mitranya, S2 menciptakan model Happiness Initiative dari hasil survei dan pengukuran untuk kebahagiaan serta keadilan sosial sehingga dapat direplikasi di kota manapun di Amerika. S2  terinspirasi oleh Deklarasi Kemerdekaan yang menyatakan bahwa “setiap orang berhak atas hak yang melekat padanya, kebebasan, hidup dan mengejar kebahagiaan.”
Happiness Initiative (HI) menyediakan perangkat, bantuan teknis, pendidikan, kampanye kesadaran serta layanan untuk mendukung proyek kebahagiaan. HI menawarkan suatu cara berpikir mengenai kesejahteraan dan memulai konservasi berkelanjutan untuk semua faktor yang mempengaruhi keseja h teraan dalam hidup di komunitas, tempat kerja atau bahkan di kampus. Di bulan Juni 2011, lebih dari 7000 orang sudah mengerjakan surveinya . Survei HI mengukur kondisi dan kepuasan hidup respondennya dalam 10 area kebahagiaan. Area tersebut adalah; kesejahteraan materi, kesehatan fisik, keseimbangan waktu, kesejahteraan psikologis, pendidikan dan pembelajaran, kualitas dan vitalitas lingkungan, vitalitas budaya, pemerintahan, vitalitas komunitas, pengalaman kerja.
Hasil berita umum menunjukkan bahwa homogen-rata skor berdasarkan kesembilan parameter di Seattle sama atau lebih besar daripada pada tempat-tempat lain di luar Seattle. Kesejahteraan psikologis diwakili menggunakan indikator tingkat bunuh diri, kesejahteraan materi diwakili sang GDP area metropolitan, kesehatan diwakili sang tingkat obesitas, vitalitas komunitas oleh laporan kekerasan, vitalitas budaya sang persentase populasi orang non kulit bening yg teridentifikasi, tata pemerintahan oleh kehadiran pemilih pada pemilihan presiden yg terakhir, vitalitas ekologis oleh emisi gas rumah kaca & keseimbangan ketika sang waktu tempuh rata-rata ke loka kerja.
S2 memperlihatkan layanan berupa kuliah, seminar serta konsultasi. Donasi yang diperlukan dibedakan dari siapa yg menjadi klien mereka. Ketika klien mereka merupakan suatu kelompok mahasiswa misalnya, donasi yg dipatok hanya sepersepuluh donasi buat klien korporasi perjamnya. Kesemua bentuk layanan S2 pada dasarnya meliputi langkah-langkah melakukan suatu inisiatif kebahagiaan.


(Hilda Lionata)














Senin, 13 Juli 2020

[Pikir] Rahasia Menuju Kebahagiaan Sejati

Percayakah anda bahwa kebahagiaan dapat diraih dan dapat bertahan lama menetap pada pada diri anda? Bagaimana memperoleh kebahagiaan semacam itu? Di global yg hiruk pikuk oleh berbagai tuntutan & tekanan, entah itu berdasarkan sekolah, pekerjaan juga tempat tinggal tangga, tentu semakin banyak orang mendambakan kebahagiaan. Siapa yg tidak ingin sebagai senang ? Semua orang pasti ingin senang .

Definisi Kebahagiaan
Apakah kebahagiaan dari anda? Hmm?Pertanyaan yang gampang-mudah sulit menjawabnya. Apabila andamenjawabnya menggunakan, ?Saya berbahagia bila ?? Atau ?Saya berbahagia ketika ??, anda perlu mempertanyakan balik apa makna sesungguhnya sebuah kebahagiaan bagi diri anda.


Dr. Russ Harris, dalam bukunya Happiness Trapmengklasifikasikan kebahagiaan dalam dua jenis. Jenis kebahagiaan pertama meliputi perasaan senang, berbunga-bunga, melambung, dan melayang. Namun, perasaan yang dialami cepat sekali hilang. Sekali hilang, orang akan kembali pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan mereka.
Sedangkan jenis kebahagiaan ke 2 adalah perasaan bermakna pada hidup saat melakukan sesuatu sinkron menggunakan harapan hati dan saat hidup dijalani menggunakan ikhlas dan penuh rasa syukur. Jenis kebahagiaan yang ke 2 ini menyentuh sisi terdalam batin manusia, sebagai akibatnya kebahagiaan itu tidak bersifat sementara.


Mengapa kebahagiaan nir berlangsung lama ?
Konstruksi sosial masyarakat menciptakan bahwa setiap orang wajib terlihat senang dan tegar. Seperti ungkapan demikian, ?Wah, nggak nyangka ya, ternyata hidupnya bermasalah. Padahal selama ini melihat orang itu penuh menggunakan tawa dan canda. Tak ada sedikit pun terlihat keresahan dan kesedihan pada wajahnya!? Atau ungkapan seperti ini, ?Aku mempunyai pekerjaan yg layak, tempat tinggal yang besar & kendaraan beroda empat demam isu modern. Anak-anakku manis & penurut, suamiku mengasihi saya lebih menurut segalanya. Namun, mengapa di dalam hati ini kegelisahan itu senantiasa muncul??
Perhatikan bahwa cerita-cerita dalam dongeng maupun film yang umumnya digemari, biasanya diakhiri dengan happy ending. Perhatikan juga anggapan tentang lelaki yang menangis adalah lelaki cengeng atau seseorang yang menunjukkan kesedihannya dengan air mata, seringkali dianggap lemah dan tidak tegar. Ternyata, dunia telah turut merekayasa pemikiran manusia, bahwa kehidupan haruslah selalu diwarnai dengan kehidupan yang manis, teratur dan penuh tawa. Padahal, kenyataannya hidup manusia tidak sesederhana itu.
Berangkat dari gambaran dunia mengenai kebahagiaan, maka Dr. Russ Harris mengungkapkan sebuah istilah : kebahagiaan semu. Rupanya, kebahagiaan semu ini tak bertahan lama . Kebahagiaan semu ini terlihat pada permukaan, namun tidak menyentuh kedalaman hati seseorang, sebagai akibatnya ia bisa hilang begitu saja. Oleh karenanya, usahakan setiap orang mulai meneliti kembali apa makna kebahagiaan bagi dirinya. Mengapa kebahagiaan yang beliau miliki tak berlangsung lama .
Kebahagiaan semu adalah kebahagiaan yang dangkal, tidak menyentuh ke pada hati insan. Kebahagiaan yang dangkal ini sangat mungkin terjadi, saat insan menyandarkan kebahagiaannya pada luar dirinya. Seperti contoh sederhana ini dia : ?Saya merasa bahagia apabila diberi perhatian oleh orang-orang yang saya cintai.? Apa yg terjadi bila orang-orang yang ia cintai tidak sanggup lagi memberi perhatian padanya? Kebahagiaannya mungkin saja hilang.
?Saya merasa bahagia apabila mempunyai uang yg poly.? Ini merupakan model bahwa kebahagiaan seseorang diletakkan dalam kepemilikan pada luar dirinya. Apa yang terjadi waktu uangnya habis? Ia tak akan berbahagia.
Namun, bagaimana caranya meletakkan kebahagiaan di dalam diri kita sendiri? Bagaimana mengusir perasaan negatif yg tak jarang timbul tanpa diundang? Bagaimana mengatasi kekecewaan yg bersumber dari hal-hal di luar kita?


Bagaimana Cara Keluar menurut Kebahagiaan Semu?
Apakah cara yang terbaik buat keluar menurut kebahagiaan semu? Pertama-tama, kita perlu mengenal diri kita terlebih dahulu. Kenali perasaan-perasaan negatif yg seringkali menciptakan kita nir senang . Kenali saat-saat kita terjebak dalam kebahagiaan semu. Salah satu cara sederhana buat mengenali diri merupakan menggunakan menciptakan catatan harian untuk merefleksikan pengalaman kita setiap harinya. Kita dapat mencoba mencatat pikiran-pikiran negatif apa yang muncul sepanjang hari itu, misalnya.
Langkah selanjutnya, mungkin terdengar baru bagi anda. Alih-alih mengenyahkan pikiran negatif, Dr. Russ Harris menganjurkan setiap orang untuk menerima hadirnya  pikiran-pikiran negatif dalam hidup manusia. Bukan menerima untuk kemudian berkubang dalam kesedihan dan kekecewaan tentu saja. Tetapi, menerima bahwa kesedihan, kekecewaan dan pikiran negatif adalah bagian dari kehidupan dan melatih diri untuk tidak terseret dalam pusaran kesedihan itu sendiri. Bagaimana caranya?
Ketika anda telah mengenali sumber-sumber kesedihan anda, tenangkanlah diri anda. Ya, mungkin anda murung karena pacar anda nir bertindak seperti yg anda harapkan. Atau mungkin anak-anak anda tidak mengindahkan nasehat-nasehat anda, dan itu menciptakan anda kecewa. Bagaimana mengatasinya? Sebaiknya nir usah memaksakan diri buat membuang kekecewaan tersebut, tetapi berdamailah menggunakan kekecewaan itu. Terimalah beliau menjadi bagian berdasarkan jalan hayati yang wajib ditempuh. Ketika anda sanggup berdamai dengan situasi seperti ini, anda akan sebagai lebih damai & siap menghadapi kekecewaan-kekecewaan berikutnya.


Menggali Faktor Penentu Kebahagiaan Sejati


Yakinlah, bahwa kebahagiaan sejati dapat anda temukan. Tidak usah pula jauh-jauh mencari bahkan hingga menguras habis isi dompet, karena kebahagiaan itu sesungguhnya terletak di dalam hati andasendiri. Ya, sesederhana itu. Ketika andamengerjakan segala sesuatu dengan penuh kesungguhan, lapang dada & tulus, di situlah letak sumber kebahagiaan anda.
Bagaimana cara untuk melihat ke hati yang terdalam? Gobind Vashdev, pengarang buku Happiness Inside, menganjurkan agar kita menentukan fokus dan setia pada fokus tersebut. Tentunya, fokus pada kelebihan dan kekuatan kita masing-masing. Meski terdengar mudah, pada kenyataannya manusia sering salah fokus. Manusia lebih senang melihat kelemahan-kelemahan yang terjadi pada dirinya maupun orang lain. Manusia lebih mudah terpuruk pada hal-hal yang melemahkan dirinya, dibandingkan mengasah kekuatannya. Maka tak heran, ada peribahasa yang mewakili keadaan seperti itu, “Kuman di seberang laut nampak, gajah besar di depan mata tak nampak.”
Ketika kita sudah menyadari segala kekuatan kita, janganlah ragu buat terus meniti tujuan menggunakan kekuatan yg kita punyai. Setia dalam proses, meski panjang dan melelahkan merupakan bagian menurut pencapaian kebahagiaan. Lantaran selesainya anda mencapai sesuatu dan menengok sejenak dalam proses yang sudah dilalui, anda akan merasa hayati anda bermakna. Ketika insan dapat memaknai hidupnya sendiri, pada sanalah letak kebahagiaan itu.
Kita bisa merogoh contoh berikut : anda senang menggunakan menjadi seorang pelukis atau pemusik, jangan ragu buat meniti tujuan anda, meski harus mengalami proses panjang belajar melukis & berlatih musik. Tak jarang, ungkapan-ungkapan negatif dari luar menyerang anda, mengungkapkan, ?Apa anda bisa?? Dalam hal ini, diperlukan komitmen yang bertenaga yang didasari sang keyakinan bahwa siapapun dapat mencapai apa yang diimpikannya apabila beliau memang mempunyai niat & kemauan.
Pada akhirnya, yg terpenting, periksalah hati andasendiri, apakah anda bahagia menjalani kehidupan menjadi pemusik? Atau, apakah anda senang menjalani kehidupan menjadi seorang istri dan mak berdasarkan anak-anak anda? Apakah anda bahagia menjalani kehidupan menjadi seorang manajer yang membawahi ratusan pekerja? Seseorang yg mengejar sesuatu hanya karena latah pada musim tertentu, atau lantaran bujukan orang lain, tak akan pernah sebahagia saat seseorang melakukan sesuatu sinkron menggunakan penekanan, kekuatan & bunyi hatinya sendiri. Nah, selamat menemukan rahasia kebahagiaan anda sendiri!
(Navita Kristi Astuti)
































[Masalah Kita] Arti Kebahagiaan Untuk Aktivis



Kebahagiaan adalah makna dan tujuan hidup, tujuan keseluruhan dan akhir dari eksistensi manusia.” – Aristoteles (Filsuf Yunani, 384 – 322 SM)


Begitu pentingnyakebahagiaan sehingga gerak hidup manusia didasari oleh upaya mencari kebahagiaan sebagai suatu tujuan, seperti yang diungkapkan  Aristoteles di atas. Kebahagiaan tidak sekedar tujuan yang kita tentukan, akan tetapi juga bagaimana kita memaknainya sebagai langkah awal sebelum kita sampai kepadanya.


Kita lihat misalnya dihari Kasih Sayang atau biasa juga disebut Valentine Day yang dimana-mana dirayakan dengan pelbagaicara. Mulai dari  memberikan coklat pada seseorang, sampai dengan kencan spesial dengan orang tersayang. Tindakan-tindakan kita dalam mengekspresikan kasih sayang pada hari itu apakah memiliki suatu arti? Rasanya iya.Kita melakukan kesemua itu demi membahagiakan orang-orang tertentu dalam hidup ini. Harapannya dengan melihat orang tersebut berbahagia, kita pun ikut bahagia.


Setiap orang mempunyai makna kebahagiaannya masing-masing dan hal-hal yg membantu mereka mencapai kebahagiaan dalam hayati. Beberapa waktu ini KAIL mencoba buat melihat arti kebahagiaan di antara para aktivis dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan terkait kebahagiaan ini. Kami melakukan wawancara tertulis kepada 9 narasumber dari aneka macam komunitas.Hasil dari wawancara ini dimaksudkan untuk melihat gambaran sekilas bukan citra besar , yg diharapkan mampu menaruh ilham bagi rekan-rekan aktivis yang lain dalam meraih kebahagiaan.


Kami menciptakan 5 item pertanyaan buat dijawab oleh responden :
  1. Dalam hidupmu, kapankah saat-saat paling membahagiakan dalam hidup kamu?
  2. Mengapa kamu menganggap jawaban no.1 adalah momen paling membahagiakan dalam hidup?
  3. Menurut kamu, berbahagia itu seperti apa?
  4. Apakah menurutmu masyarakat di dunia ini berbahagia atau tidak? Mengapa?
  5. Menurutmu, bagaimana cara lebih baik, cepat dan mudah untuk berbahagia?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diperlukan bisa menggambarkan pemaknaan seseorang mengenai kebahagiaan dan faktor-faktor apa sajakah yg menciptakan mereka berbahagia. Pandangan mereka terhadap kebahagiaan yang ada berdasarkan pada diri tergambar dari tiga pertanyaan pertama mengenai momen kebahagiaan beserta karena dan deskripsi berbahagia seperti apa. Sedangkan faktor berdasarkan luar akan tergambar pada jawaban terhadap pertanyaan nomor 4 yg adalah proyeksi kebahagiaannya yg masih ada pada lingkungannya. Kemudian, kita akan berbagi ide berdasarkan rekan-rekan aktivis ini tentang tips yg cepat & gampang buat berbahagia.


Dari tiga pertanyaan pertama, kebanyakan narasumber menerima kebahagiaan terkait menggunakan keberadaan orang lain. Kebahagiaan yang terkait dengan orang lain bisa dikatakan menjadi kepuasan di mana apa yg kita kerjakan terkait menggunakan orang lain & reaksi orang lain atas apa yg kita kerjakan itulah yang memberikan perasaan senang . Atau kebahagiaan itu terkait dengan sebuah momentum pada mana kebersamaan dengan orang lain menghadirkan rasa nyaman.


Kita coba bandingkan jawaban dari dua narasumber berikut :
  1. “Saat paling membahagiakan adalah saat bisa berkumpul dengan suami, anak, mama dan keluarga” – Dydie Prameswari.
  2. “Apabila dikaitkan dengan aktivitas saya sebagai trainer, maka saat yang paling membahagiakan adalah ketika saya menemukan ada partisipan training yang saya berikan bisa membuktikan dalam hidupnya bahwa materi yang saya berikan berguna untuk kehidupannya” – Elisabeth Dewi.
Kedua jawaban di atas menggambarkan soal kebahagiaan yang didapat karena faktor keberadaan orang lain, tetapi tidak berarti kebahagiaan kita menjadi bergantung kepada orang lain. Kehadiran orang lain bisa membantu menguatkan perasaan bahagia kita seperti yang tertuang dalam jawaban narasumber yang bernama Monica Anggen : “Saya merasa hidup saya menjadi lebih berguna baik bagi diri saya sendiri dan yang paling utama saya berguna bagi orang lain.” Merasakan bahwa diri kita memiliki fungsi bagi orang lain menjadi kunci pembuka menuju kepada kebahagiaan, ketika kita membuat sesuatu dan bukan hanya diri kita yang menikmati, namun orang lain juga turut merasakannya.


Mungkin bukan kebetulan apabila para narasumber yang adalah aktivis pada bidangnya masing-masing, merasa senang saat sanggup berbuat bagi orang lain. Apakah ini mengartikan bahwa para aktivis merupakan orang-orang yg berbahagia dengan berbuat bagi orang lain? Rasanya bukan hanya para aktivis, akan namun sifat alami setiap manusia buat hidup saling menyebarkan. Pernahkah mendengar istilah-istilah ?Makanan sepiring untuk empat orang mungkin nir relatif mengenyangkan perut, namun lebih menurut relatif buat memuaskan batin? Atau ?Makan tidak makan berasal ngumpul? Perkataan itu hendak membicarakan bahwa bukan kebutuhan fisik yang bisa memberikan kebahagiaan sejati, melainkan berkumpul bersama menggunakan orang-orang yang kita sayangi.


Kebahagiaan memang tidak tergantung dari luar diri kita. Para narasumber menyadari hal tersebut, bahwa menjadi bahagia itu dimulai dari dalam. Semua itu dapat dilakukan dari hal-hal yang sederhana, misalnya tidur cukup, makan cukup. Seperti yang diungkapkan oleh Anilawati : “Sederhana aja, bisa makan cukup, tidur tenang, bisa kumpul-kumpul dan bisa “memberi” kepada orang lain. (“memberi” = tidak selalu berupa materi)”.  Dari pernyataan itu, bisa dilihat bahwa terdapat unsur orang lain yang menambah lengkap kebahagiaan.


Namun terdapat pula narasumber yg memaknai kebahagiaan lantaran hadirnya orang yang dicintai. Rahmi Fajri merasa bahwa senang merupakan waktu orang yg dicintai beserta dengan kita, menggunakan adanya mereka kita sanggup meminta apa yang kita inginkan. Yang menarik pada sini adalah apakah yg sebenarnya kita perlukan berdasarkan orang lain buat senang ? Mungkin ini jawabannya nir tunggal.


Bagaimanakah kita melihat global pada sekitar waktu ini? Apakah dunia sedang berbahagia atau sedang dirundung sedih? Pertanyaan ini mungkin akan mengarahkan kita pada apa yang bisa kita lakukan atas hidup ini atau mungkin hanya sekedar bertanya buat mengamankan kebahagiaan kita sendiri, tapi apakah kebahagiaan merupakan tentang diri sendiri? Narasumber merasakan bahwa sepertinya global ini sedang tidak berbahagia, berbagai media di tanah air lebih banyak diisi menggunakan keterangan-informasi jelek yang tidak mengangkat syarat negeri ini sebagai lebih baik. Mereka jua melihat bahwa kebanyakan orang terjebak melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak berkenan pada di hati mereka, terpaksa melakukannya karena keterbatasan. Oleh karena yang sama, manusia mengejar materi sebesar-banyaknya sehingga ada yang tega mengorbankan orang lain demi kepentingan sendiri.


Di sisi lain, terdapat yang tetap optimis terhadap global saat ini, seberat apa pun bala yang menimpa global ini, akan selalu terdapat orang yang mampu melihat sisi positif dari peristiwa-peristiwa jelek itu dan mengupayakan suatu tindakan buat membuat situasi menjadi lebih baik. Memang tidak mudah buat melihat yg positif berdasarkan suatu bencana, sebagai akibatnya terdapat yg sanggup mengoptimalkannya sebagai kebahagiaan & terdapat yg nir. Semuanya tergantung pada kapasitas masing-masing langsung.


Persepsi seorang terhadap global pada sekitarnya, mungkin nir bisa sepenuhnya objektif, apalagi terkait dengan menyimpulkan apakah mereka berbahagia atau tidak. Tetapi setiap orang diberkahi pemberian yg sama buat mengetahui apakah suatu keadaan sedang melenceng berdasarkan yg seharusnya, yg memberikan peringatan buat berbuat sesuatu demi perubahan. Para narasumber mencoba mendengar menggunakan baik perasaan global ini dan berbuat seturut panggilan nurani sebagai aktivis. Merengkuh kebahagiaan menggunakan pilihan-pilihan yang dibentuk, menemukan bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yg terdapat di setiap diri pribadi. Bertemu menggunakan orang-orang, membantu mereka dalam proses pembelajaran, mendapati bahwa mereka akhirnya berhasil & menciptakan perubahan, sebagai nilai kebahagiaan tersendiri bagi rekan-rekan aktivis yang menjadi narasumber kali ini. Bagaimana menggunakan Anda?
(David Ardes Setiady)








































[Profil] Nirmala Nair : Walk The Talk and Live Your Truth



Namanya Nirmala Nair. Dia biasa dipanggil Nirmala. Perjalanan Nirmala sebagai seorang aktivis cukup panjang. Kegiatan Nirmala bervariasi,  mulai dari menjadi fasilitator, peneliti, trainer, dan konsultan.  Pada tahun 70-an Nirmala bekerja di Barefoot College, Rajastan, India. Dia juga sempat menjadi konsultan di berbagai LSM. Kini, Nirmala merupakan aktivis di Zero Emmisions Research and Initiatives (ZERI), sebuah jaringan global yang memanfaatkan sains untuk menemukan solusi-solusi untuk berbagai masalah lingkungan. Selama 18 tahun terakhir,
Nirmala tinggal pada Cape Town, Afrika Selatan.


Desember 2011 yang lalu, Nirmala datang ke Bandung untuk berbagi pengetahuannya mengenai yoga, gaya hidup yang sehat, dan keterkaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Selama di Bandung, Nirmala memberikan kuliah umum mengenai pembangunan berkelanjutan dan juga menjadi fasilitator pelatihan yoga yang  diselenggarakan oleh KAIL. Sejumlah aktivis ikut serta dalam kegiatan tersebut.


Saat memfasilitasi pelatihan yoga, Nirmala bukan hanya mengajarkan gerakan-gerakan yoga dan  gaya hidup sehat. Dia juga menjelaskan mengenai industri makanan, obat-obatan, dan supermarket yang senantiasa berhasil menciptakan konsumen-konsumen yang tidak sadar terhadap apa yang dimakannya. Mereka tidak paham dari mana makanan tersebut berasal. Mereka juga tidak paham apakah makanan tersebut dibutuhkan oleh tubuhnya atau tidak.


Mbak Susan, seorang aktivis KAIL, datang ke tempat pelatihan yoga dengan membawa  berbagai bumbu dapur, daun-daunan, akar-akaran dan buah-buahan khas Indonesia. Ada kunyit, jahe, gula merah, singkong, daun singkong, daun pandan, daun jeruk jambu, markisa, dan jeruk bali. Semuanya digelar di atas tikar untuk ditunjukkan kepada Nirmala. Nirmala menciumi baunya satu per satu dan mencicipinya dengan khidmat. Selama di Bandung, Nirmala juga mencicipi berbagai jamu-jamuan khas Indonesia seperti minuman kunyit asem, beras kencur, kunyit putih.   “Betapa kayanya Indonesia dengan segala bumbu, dedaunan, buah-buahan ini,” ujarnya. Bagi Nirmala, berbagai bumbu dan makanan lokal harus senantiasa dipelihara. Ilmu mengenainya harus diturunkan dari generasi ke generasi mulai dari bagaimana menanam sampai mengolahnya. Melakukan itu merupakan salah satu cara umat manusia menjaga kehidupan (sustain life).


Bagi Nirmala, percuma saja bila ada seseorang yang membicarakan pembangunan berkelanjutan (sustainability development) ketika dia tidak tahu caranya menjaga kehidupan. Nirmala berpegang teguh pada prinsip, walk the talk and live your truth yang artinya kita harus menjalankan apa yang kita bicarakan, dan hidup sesuai apa yang kita anggap benar.


?Saya merasa sangat murka ketika seseorang berbicara tentang pembangunan berkelanjutan tetapi tidak hidup berkelanjutan. Orang-orang ini tiba ke konferensi mengenai pembangunan berkelanjutan. Mereka tiba menggunakan kendaraan beroda empat, lalu memberikan pidato tentang hayati yang berkelanjutan. Ketika mereka balik ke kehidupan langsung mereka, mereka nir tahu caranya mempraktekkan apa yg mereka ucapkan.?


Buat Nirmala, pembangunan berkelanjutan kini menjadi semacam sebuah industri besar. Baik industri dan koorporasi seakan-akan punya sebuah check list mengenai apa-apa yang harus dilakukan terkait pembangunan berkelanjutan. Mereka menjalankan CSR mengenai pembangunan berkelanjutan, membuat sebuah gerakan berlabel ‘industri hijau’ tetapi di sisi lain mereka tetap mengeksploitasi lingkungan.


?Sulit bagi aku menerima kontradiksi ini. Setidaknya kalau anda tidak percaya bahwa anda sanggup hidup berkelanjutan, jangan berbicara tentang hayati berkelanjutan layaknya seseorang ahli. Setidaknya bersikaplah jujur!?


Nirmala jauh lebih menghargai orang yang mengatakan bahwa mereka tidak percaya dengan  pembangunan berkelanjutan dibandingkan dengan orang yang bercuap-cuap mengenai pembangunan berkelanjutan tetapi tidak menjalankan apa yang dikatakannya. Kegelisahan Nirmala terkait hal ini disampaikannya dalam sebuah puisi The Myth of Sustainable Development.
(Dhitta Puti Sarasvati)



























Cloud Hosting Indonesia