Tampilkan postingan dengan label Eugenia Rakhma. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Eugenia Rakhma. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Juni 2020

[PROFIL] Menjadi Penulis Buku Anak? Senangnya!

Oleh : Eugenia Rakhma

Sekarang ini, buku bacaan untuk anak-anak sangat mudah ditemukan. Jenisnya pun beragam. Dari mulai buku bergambar (pictorial book), buku berilustrasi (illustrated book), sampai novel anak.

Menulis buku anak, terutama bagi pembaca usia dini (dua-5 tahun) merupakan hal yg mudah sekaligus sulit. Mudah lantaran alur ceritanya sederhana, teksnya tidak terlalu panjang, & tokohnya pun hanya sedikit. Anda cukup terlibat dengan global anak-anak, mengetahui ketertarikan mereka, lalu menuangkannya ke dalam sebuah cerita.

Sebelum fokus terjun ke dunia menulis, aku adalah pengajar taman kanak-kanak. Maka relatif gampang bagi saya buat menuliskan buku seri pertama saya yang berjudul Benji. Berpegang dalam pengalaman sehari-hari bersama anak-anak, mengetahui jangkauan tema tiap usia, & sasaran belajar mereka, saya pun menyusun kitab pertama aku .

Gambar kitab Benji

Misalnya, buku Benji dan Teman-Teman menceritakan keseharian Benji, bocah pria berusia 4 tahun beserta teman-temannya saat di sekolah. Melalui cerita ini, pembaca usia dini diajak untuk mengamati disparitas fisik antara Benji & teman-temannya. Ada yg bertubuh tinggi, bermata sipit, berambut lurus, hingga berkulit gelap. Namun, rupanya disparitas itu nir sebagai kasus. Di sekolah, mereka mau bermain bersama, saling menyebarkan mainan - bahkan jua bekal , serta menyapa menggunakan bahasa yg sopan.

Contoh halaman dalam seri Benji dan Teman-Teman
Meski alur cerita dan bahasa yang digunakan sederhana, seringkali justru di sanalah letak kesulitannya - bagaimana menyederhanakan cerita agar sesuai untuk para pembaca usia dini. Ya, saya memang telah mengetahui keseharian mereka. Saya pun telah memegang target belajar agar isi cerita sesuai dengan perkembangan mereka, namun seringkali sebagai penulis dewasa saya terlalu asyik menulis. Saya melupakan bahwa pembaca saya masih memiliki keterbatasan bahasa dan pemahaman. Maka, saya harus selalu mengingatkan diri agar memakai kacamata seorang anak. Memposisikan diri sebagai anak-anak saat menulis agar cerita dapat dipahami pembaca.

Tentu saja kitab Benji pada akhirnya bukan output kerja aku sendiri. Selesai menulis naskah dan mengirimkannya dalam salah satu penerbit, aku menunggu keputusan buat diterbitkan hampir dua tahun lamanya. Setelah warta baik itu tiba, saya beserta tim menurut Penerbit Bhuana Ilmu Populer-Gramedia bekerja keras mewujudkan Benji. Mulai dari merevisi naskah, membuat ilustrasi, merevisi pulang, lalu re-design rapikan letak hingga kitab Benji siap naik cetak. Meski prosesnya terhitung lama , hampir satu tahun, aku menikmatinya. Pak Yogi dan Mbak Vidya selaku editor dengan bahagia hati memberi masukan supaya naskah Benji lebih sesuai menggunakan sasaran pembaca. Sama halnya menggunakan ilustrator Benji, Mbak Nita, yg selalu memberi pandangan dari sisi gambaran supaya tercipta keseimbangan antara teks & gambar. Terakhir, Pak Sul Nugroho & Mbak Amygo Febry yang memperbaiki tata letak dan mengecek kesesuaian gambar dengan target usia pembaca.

Saat ini saya nir lagi mengajar, tetapi saya terus menulis, khususnya buat pembaca anak-anak. Di pertengahan jalan, aku menemui kesulitan untuk permanen terlibat dalam global anak-anak. Beruntung, saya dipertemukan dengan teman-teman yg memiliki passion pada dunia anak-anak. Maka kini , selain menulis, kegiatan primer aku merupakan sebagai relawan beserta mereka.

Setiap kali orang-orang bertanya, ?Susah nir sih jadi penulis buku anak-anak?? Saya selalu menggeleng. Menulis buat anak-anak itu menyenangkan. Seperti kekhasan global anak-anak yg selalu mengajak kita buat bermain sembari belajar di dalamnya, maka sambil menulis sebuah buku, saya permanen mempunyai ketika untuk bermain. Kalaupun dibilang kesulitan, itu lebih pada faktor internal. Semangat diri buat terus belajar, terus peka terhadap kebutuhan anak-anak, dan terus membuatkan cara-cara menuliskan cerita supaya menarik & mudah dipahami, sesulit apapun tema yg ingin disampaikan. Saya pikir, global anak-anak merupakan dunia yg jujur & sederhana. Dunia yg penuh rasa ingin tahu dan asa untuk belajar. Dunia yg menuntut orang dewasa yg terlibat pada dalamnya buat ikut memahami dan membantu memfasilitasi rasa ingin memahami mereka. Dan saya bersyukur bisa membagikan pengalaman-pengalaman belajar beserta mereka ke pada sebuah kitab .

Cloud Hosting Indonesia