Sabtu, 04 Juli 2020

PENGERTIAN DAN FUNGSI ORNAMEN

PENGERTIAN DAN FUNGSI ORNAMEN
Kata ornamen dari menurut bahasa Latin ornare, yang berarti istilah tersebut berarti menghiasi. Menurut Gustami (1980) ornamen adalah komponen produk seni yg ditambahkan atau sengaja dibentuk buat tujuan menjadi hiasan. Jadi, menurut pengertian itu, ornamen meruakan penerapan hiasan pada suatu produk. Bentuk-bentuk hiasan yg menjadi ornamen tersebut fungsi utamanya merupakan buat memperindah benda produk atau barang yg dihiasi. Benda produk tadi mungkin sudah latif, namun sehabis dibubuhi ornamen padanya diperlukan menjadikannya semakin latif.
Kehadiran sebuah ornamen nir semata sebagai pengisi bagian kosong dan tanpa arti, lebih-lebih karya-karya ornamen masa lalu. Bermacam bentuk ornamen sesungguhnya mempunyai beberapa fungsi, yakni :
1. Fungsi murni estetis,
2. Fungsi simbolis,
3. Fungsi teknis konstruktif
Fungsi murni estetis, adalah fungsi ornamen buat memperindah penampilan bentuk produk yg dihiasi sehingga sebagai sebuah karya seni. Fungsi ornamen yang demikian itu tampak kentara pada produk-produk keramik, batik, tenun, anyam, perhiasan, senjata tradisional, peralatan rumah tangga, serta kriya kulit dan kayu yg poly menekankan nilai estetisnya pada ornamen-ornamen yg diterapkannya.
Fungsi simbolis, dalam umumnya dijumpai pada produk-produk benda upacara atau benda-benda pusaka dan bersifat keagamaan atau agama, menyertai nilai estetisnya. Ornamen yg menggunakan motif kala, biawak, naga, burung atau garuda contohnya, pada gerbang candi adalah gambaran muka super besar atau banaspati sebagai simbol penolak bencana. Biawak menjadi motif ornamen dimaksudkan sebagai penjelmaan roh nenek moyang, naga sebagai lambang dunia bawah dan burung dicermati sebagai citra roh terbang menuju nirwana serta simbol dunia atas. Pada gerbang Kemagangan pada kompleks keraton Yogyakarta, contohnya, masih ada motif hias berbentuk 2 ekor naga yang saling berbelitan bagian ekornya. Ornamen tadi selain menjadi pertanda titimangsa berdirinya keraton, pula merupakan simbol bersatunya raja dengan warga yg selaras dengan konsep manunggaling kawula-gusti pada kepercayaan Jawa.
Fungsi teknis konstruktif, yg secara struktural berarti ornamen dapat digunakan sebagai penyangga, menopang, menghubungkan atau memperkokoh konstruksi. Tiang, talang air dan bumbungan atap ada kalanya didesain pada bentuk ornamen, yang tidak saja memperindah penampilan karena fungsi hiasnya, melainkan juga berfungsi konstruksi. Adanya fungsi teknis konstruktif sebuah ornamen terkait erat menggunakan produk yg dihiasinya. Artinya, bila ornamen itu dibuang maka berarti juga tidak ada produk yg bersangkutan.
Glosarium
Titimangsa                    : saat yang tepat, waktu yang bertanda









Cloud Hosting Indonesia