Senin, 22 Juni 2020

[TIPS] Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Oleh: Agustein Okamita
Kenaikan harga bahan bakar minyak beberapa waktu ini menciptakan harga-harga semakin melambung. Hampir semua orang merasakan akibat menurut kenaikan harga-harga itu. Para bunda tempat tinggal tangga berteriak, ?Bagaimana kami mampu membeli bahan-bahan makanan yang semakin mahal?? Bapak-bapak mengeluh karena beban mereka semakin berat sang kenaikan biaya hidup. Banyak anak yg terpaksa berhenti bersekolah karena keuangan orang tua mereka hanya cukup buat membeli kebutuhan sehari-hari. Penambahan penghasilan yg nir signifikan terhadap kenaikan harga menciptakan duduk perkara famili semakin bertambah rumit.
Sebagian orang berusaha buat menerima penghasilan yang lebih akbar supaya kebutuhan mereka sanggup tercukupi. Mereka mencari pekerjaan tambahan atau menciptakan usaha bisnis buat menaikkan pendapatan. Ada kalanya bisnis mereka berhasil, akan tetapi tidak sedikit pula yang gagal. Ketika bisnis-bisnis untuk memperbaiki situasi tadi nir berhasil, poly orang yg marah & mengutuk keadaan. Tidak sedikit keluarga yang cekcok dan pecah karena duduk perkara keuangan tempat tinggal tangga yang berlarut-larut. Bahkan terdapat orang-orang yang stres & depresi lantaran tidak mampu mengatasi kasus keuangannya.

Solusi lain buat mengatasi persoalan keuangan merupakan dengan melakukan pengelolaan keuangan. Uang yg terdapat dikelola atau diatur pengeluarannya, sebagai akibatnya diperlukan dapat mencukupi semua kebutuhan hidup. Tidak tertutup kemungkinan bahwa menggunakan pengaturan yang sahih akan ada kelebihan uang yg bisa ditabung atau dijadikan kapital kerja.
Peran Ibu pada Pengelolaan Keuangan
Peran ibu-ibu pada pengelolaan keuangan famili sangat signifikan. Memang terdapat sebagian suami-isteri yang menyepakati bahwa keuangan famili mereka diatur sang ayah, & terdapat pula yg sepakat buat masing-masing pihak mengelola keuangan sendiri. Akan tetapi, sebagian akbar keluarga umumnya menyerahkan pengaturan keuangan kepada mak .
Pengelolaan keuangan merupakan salah satu kecakapan yang perlu dikuasai oleh para ibu agar kelangsungan hidup keluarga mereka dapat terus berjalan. Meskipun demikian, sebagian besar ibu tidak secara khusus mendapat bekal keterampilan untuk mengatur keuangan keluarga, mereka mungkin belajar dari pengalaman orang tua atau teman-teman mereka. Sebagian di antara mereka belajar secara otodidak dengan trial and error setelah berumah tangga beberapa waktu lamanya. Hanya sebagian kecil yang secara khusus mempelajari keterampilan pengelolaan keuangan rumah tangga.
Sebelum berkeluarga saya tidak menduga pengelolaan keuangan menjadi suatu hal yg mendesak buat dilakukan. Keuangan saya terlihat baik-baik saja, saya nir pernah merasa kurang, dan aku masih mampu membeli barang-barang yg saya inginkan. Setelah berkeluarga dan memiliki anak-anak saya baru mencicipi perlunya pengelolaan keuangan.
Tips-tips pada Mengelola Keuangan
Ada banyak tips yg pernah saya dapatkan tentang pengelolaan keuangan famili, baik berdasarkan seminar-seminar, internet, maupun berdasarkan sahabat-sahabat yg mengembangkan tentang pengaturan keuangan. Mungkin kita telah pernah mendengar atau mempraktekkan sebagian menurut tips-tips tadi. Beberapa tips yang mampu dicoba buat dipraktekkan adalah menjadi berikut:
1. Catat dan evaluasi pengeluaran setiap hari selama satu bulan terakhir
Mungkin kita nir menyadari bahwa selama ini kita telah menggunakan sebagian akbar uang buat memuaskan impian ketimbang memenuhi kebutuhan. Untuk itu kita perlu mengevaluasi berapa banyak uang yg kita belanjakan buat memenuhi kebutuhan & berapa banyak yang kita gunakan buat memuaskan asa kita.
Hal ini bisa kita lakukan menggunakan mencatat secara rinci semua pengeluaran setiap hari selama sebulan dalam sebuah kitab atau catatan digital. Pada bagian kanan catatan mampu dibubuhi kolom bertuliskan ?Kebutuhan/keinginan?. Setelah seluruh pengeluaran selesai dicatat, jumlahkan semua pengeluaran yg bersifat kebutuhan & pengeluaran yg bersifat cita-cita secara terpisah. Periksalah hal-hal apa saja yang merupakan keinginan, & berapa pengeluaran kita buat hal itu. Lakukan tindakan yang sama buat barang-barang/hal-hal yang bersifat kebutuhan. Tuliskan kesimpulan berdasarkan pengeluaran tadi pada akhir catatan pengeluaran bulan itu.


Contoh Tabel Catatan Pengeluaran Keuangan
Setelah mencatat semua pengeluaran yang dilakukan, tuliskan di bagian bawah catatan tersebut:Gambar 1. Contoh tabel catatan pengeluaran setiap hari

  • a.      Jenis pengeluaran yang bisa dihilangkan, misalnya: rokok
  • b.      Jenis pengeluaran yang bisa dikurangi, misalnya: makan/minum di kafe
  • c.       Jenis pengeluaran yang bisa diganti dengan alternatif lain, misalnya: minuman soda diganti dengan air putih


Lakukan catatan itu untuk pengeluaran yang bersifat keinginan maupun yang bersifat kebutuhan.  Anda bisa menambahkan komentar/catatan di bawah bagian tersebut dengan tulisan “Dengan menghilangkan atau mengurangi pengeluaran ini aku bisa menghemat sebesar Rp …. / bulan atau Rp …. / tahun.”
2. Usahakan dan pertahankan kualitas hidup yang baik
Kualitas hayati yang baik adalah impian setiap orang. Hal itu mampu saja berupa kesehatan jasmani & rohani, pendidikan yg cukup, kebahagiaan famili, & lain-lain.
Ketika mulai bekerja dan punya penghasilan sendiri, saya mulai membeli pakaian, sepatu, pembersih, & lain-lain, yang bermerek tertentu dan harganya lebih mahal daripada yang biasa saya beli. Saya mulai sering makan di luar, & lebih memilih daging buat lauk pauk daripada tahu, tempe, dan sayuran. Saya berpikir dengan melakukan semua itu maka kualitas hayati aku akan lebih baik.
Sebenarnya kita dapat mencapai kualitas hidup yang baik tanpa harus mengeluarkan uang berlebih. Misalnya dalam hal makanan, mungkin sekali-sekali kita boleh makan daging, tetapi dengan mengonsumsi tahu dan tempe kita tetap bisa mendapatkan asupan protein yang cukup dengan harga murah. Jika memasak makanan di rumah, kita mungkin bisa melibatkan anggota keluarga yang lain untuk ikut ambil bagian. Kegiatan memasak bersama dapat memperkuat ikatan emosional antar anggota keluarga, yang berarti juga meningkatkan kualitas hidup. Kita bisa mencari cara-cara yang lebih kreatif dalam melakukan kegiatan lainnya dengan meminimalkan keterlibatan uang di dalamnya.

Gambar 2. Memasak bersama, mempererat ikatan emosi anggota keluarga


foto: dokumen penulis

Di sisi lain, penghematan pula nir berarti kita harus menurunkan kualitas hayati kita. Jika dengan tujuan berhemat akhirnya kita hanya mengonsumsi mi instan setiap hari, tentu saja hal itu tidak akan membuat kualitas hidup kita lebih baik. Makanan misalnya mi instan umumnya dibubuhi pengawet supaya tahan lebih usang & nir cepat membusuk dalam penyimpanan. Pengawet dan zat aditif berbahaya yg terdapat dalam makanan berkemasan justru akan mengganggu kesehatan kita. Pada akhirnya bukan hanya kualitas hayati kita yang akan menurun, kita juga akan mengeluarkan lebih banyak porto buat pengobatan bila kita jatuh sakit.
3. Lakukan perencanaan keuangan jangka panjang
Perencanaan keuangan jangka pendek mencakup perencanaan untuk sebulan atau beberapa bulan ke depan, misalnya biaya sekolah anak setiap bulan atau semester. Perencanaan jangka panjang bisa berupa tabungan untuk membeli rumah atau kendaraan, tabungan pensiun, tabungan untuk biaya kuliah anak, asuransi kesehatan/jiwa, dan lain-lain. Jika  pemasukan kita berasal dari penghasilan yang diterima sebulan sekali, kita bisa merencanakan berapa uang yang akan kita sisihkan setiap bulan. Jika sesekali kita mendapatkan uang berlebih, sebaiknya kita sisihkan sebagian besar uang tersebut untuk menambah jumlah tabungan kita.
Kita pula bisa menabung atau berinvestasi pada bentuk surat berharga/saham, tanah, emas, & lain-lain, yang dapat dijual balik dalam ketika kita membutuhkan. Pilihlah investasi yang memiliki nilai jual cenderung meningkat dalam masa yang akan datang.
Perencanaan seperti ini membutuhkan tekad dan disiplin. No pain no gain bisa menjadi prinsip kita. Kita mungkin harus sangat berhemat dan membatasi pengeluaran-pengeluaran lain yang kurang penting.
4. Berbagi dengan yang lain
apabila kita sanggup mengurangi pengeluaran buat hal-hal yang tidak adalah kebutuhan, ada kemungkinan kita sanggup menabung dalam jumlah tertentu. Bagaimana apabila kita mengalokasikan sebagian menurut uang itu untuk membantu orang lain?
Ada beberapa teman yg mengalokasikan sebagian penghasilannya buat membangun organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak pada peningkatan kualitas orang-orang belia & rakyat di lebih kurang tempat tinggalnya. Ada pula sahabat lain yg membantu yayasan sosial yg melayani anak-anak pada daerah-wilayah pedalaman. Sebenarnya yang menjadi problem bukan berapa besar bantuan yang kita berikan, tetapi dengan pemberian itu kita belajar mengenai kepedulian sosial dan berempati terhadap kasus orang lain.
5. Belajar untuk merasa cukup
Menurut definisi www.thefreedictionary.com, rasa cukup (contentment) adalah rasa puas dan bahagia dengan apa yang ada. Rasa cukup bukanlah perasaan yang kita dapatkan ketika semua kebutuhan kita sudah terpenuhi. Ketika semua sudah kita dapatkan, bisa saja kita masih merasa kekurangan dan tidak pernah puas.
Banyak pada antara kita yg merasa kuatir akan kekurangan, meskipun sebenarnya semua kebutuhan kita sudah tercukupi. Akhirnya kita berusaha buat bekerja lebih keras supaya uang terus mengalir ke pada pundi-pundi kita. Mungkin itu membuat kita mendapatkan lebih banyak uang, tetapi sering mengorbankan poly hal yg lebih berharga, seperti ketika buat keluarga, kesehatan fisik maupun mental, atau kesempatan buat menikmati semua yang sudah dikaruniakan pada kita. Perasaan tidak relatif inilah yg menciptakan kita selalu kuatir dan tidak senang .
Hal lain yang berkaitan dengan rasa cukup adalah pilihan gaya hidup. Kita bisa memilih untuk hidup sederhana atau ikut dalam arus trend sekarang. Ada beberapa orang yang memilih berpenampilan sederhana dan tidak berlebihan. Mereka tidak memaksakan diri untuk membeli barang-barang mewah atau gadget terbaru jika tidak dibutuhkan, meskipun sebenarnya mampu untuk membelinya. Ada keluarga yang mengambil langkah yang kurang populer seperti mendidik sendiri anak-anaknya di rumah (homeschooling) atau menyekolahkannya di sekolah yang biasa-biasa saja, sementara keluarga yang lain berlomba-lomba memasukkan anak-anaknya ke sekolah yang bergengsi dan mahal.  Beberapa ibu memilih memasak makanan di rumah dan mengonsumsi makanan yang sederhana tetapi lengkap kebutuhan gizinya daripada makan di luar yang belum tentu terjamin kebersihan apalagi kandungan nutrisinya.
Rasa cukup terkait dengan rasa syukur. Ketika kita bisa mengucap syukur dengan apa yg terdapat, kita akan merasa senang menggunakan apa yg terdapat. Kebahagiaan kita tidak dipengaruhi sang banyaknya uang atau harta yang kita miliki, tetapi karena kita mampu menikmati semua yang dianugerahkan pada kita.
Penutup
Sebagaimana keterampilan-keterampilan lainnya, kemampuan dalam pengelolaan uang sangat menolong para mak buat mendukung kelangsungan hidup keluarganya. Kecakapan pada mengatur keuangan sangat membantu pada perencanaan kehidupan famili jangka pendek juga jangka panjang, bahkan menghindarkan keluarga berdasarkan berbagai masalah yg berhubungan dengan uang.
Ada orang yang berpenghasilan nir besar , tetapi karena mampu mengatur keuangan & mengelola hidupnya dengan baik, mereka bisa hidup dengan kecukupan. Beberapa orang sanggup menabung buat meraih impian dan asa, bahkan melakukan sesuatu yg memberi manfaat bagi orang lain. Di pihak lain, terdapat pula orang-orang yang berpenghasilan besar dan terlihat glamor kehidupannya, namun akhirnya jatuh miskin atau tidak bisa menikmati harta kekayaannya, karena tidak mengatur keuangan dengan berfokus.
Saya sendiri juga mengalami bahwa mengelola keuangan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Mengikuti pelatihan dan seminar tentang pengelolaan keuangan belum cukup jika kita tidak mempraktekkannya. Dalam praktek pasti ada trialdan error, dan ada situasi di mana kita merasa gagal atau tidak mampu mengelola uang dengan benar. Akan tetapi ketika kita sudah semakin terlatih dan melakukannya secara disiplin, kita akan mendapatkan manfaat yang tidak sedikit.









































Cloud Hosting Indonesia