Senin, 22 Juni 2020

[PROFIL] Srikandi Nusantara : Perjuangan yang Tak Pernah Padam

Oleh: Melly Amalia

Dari masa perjuangan sebelum Proklamasi sampai mencapai kondisi seperti sekarang, Indonesia tidak akan bisa besar tanpa adanya uluran tangan para Srikandi Nusantara. Dengan gigih mereka berjuang, mengajak menggali harapan dan membangun perubahan demi kemajuan bangsa Indonesia. Tanpa pamrih, tanpa lelah, tanpa tanda jasa mereka terus berjuang dalam segala kondisi.Di masa sebelum proklamasi banyak tokoh-tokoh perempuan yang berjuang melawan penjajah. Lalu perlahan di masa orde lama peranan perempuan mulai dihargai dan mereka memperjuangkan hak-haknya untuk memperoleh pendidikan walaupun masih sangat terbatas. Kemudian di masa orde baru, mulai muncul kesetaraan bahwa perempuan punya hak untuk mengeluarkan pendapat dan pemikirannya. Di masa reformasi peranan perempuan  semakin dihargai dalam banyak hal. Perempuan juga bisa memegang jabatan atau posisi tertentu, punya banyak kesempatan dalam hal pendidikan, berpendapat, pemikiran bahkan berkarya.  Bentuk gerakan perubahan yang dilakukan oleh kaum perempuan ini setiap masa berbeda, ada yang melakukannya secara individu atau dalam satu wadah komunitas/organisasi.


Disini kita akan mengulas lebih dalam bagaimana para Srikandi Nusantara ini memulai gerakannya, apa yang melatarbelakangi perjuangannya, bagaimana cara mereka melakukan usaha & perubahan apa saja yang telah mereka kontribusikan berdasarkan masa ke masa.


Srikandi masa sebelum kemerdekaan


Dewi Sartika



Rd. Dewi Sartika

Dewi Sartika adalah salah satu pejuang pendidikan wanita pada tanah Sunda. Dari umur sepuluh tahun beliau telah terlihat berbakat menjadi pengajar. Dewi Sartika mini sering mengajarkan baca-tulis dan bahasa Belanda ke anak-anak pembantu pada Kepatihan dengan memakai media bantu papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting. Kejadian ini sangat mengejutkan masyarakat Cicalengka. Lalu dalam usia delapan belas tahun (1902), Dewi Sartika merintis pendidikan bagi kaum perempuan . Ia mengajarkan merenda, memasak, menjahit, membaca, menulis & sebagainya ke kaum perempuan disekitar kehidupannya. Dewi Sartika mendidik anak-anak perempuan bisa menjadi mak tempat tinggal tangga yg baik, bisa berdikari, luwes, dan terampil. Maka dari itu, pelajaran yg diberikan merupakan yang herbi training rumah tangga.Dia ingin perempuan jua mempunyai kesempatan buat menuntut ilmu. Akhirnya beliau pulang ke Bandung dan meneruskan cita-citanya.



Sakola Istri



Dua tahun kemudian (1904) Dewi Sartika mendirikan sekolah khusus buat kaum perempuan yang bernama Sakola Istri (Sekolah Perempuan), sekolah wanita pertama se-Hindia Belanda. Murid-siswa angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, & mereka melakukan aktivitas menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung. Lama kelamaan muridnya bertambah poly dan membutuhkan ruangan yg cukup besar .Dengan berbekal tabungan pribadinya, Dewi Sartika membeli lokasi baru didaerah Kebon Cau. Meski awalnya menerima kontradiksi berdasarkan warga dampak budaya pengekangan dalam kaum perempuan , tetapi berkat kegigihannya, Sakola Istri mulai menerima tanggapan positif berdasarkan rakyat.

Nyi Ageng Serang
Nama aslinya merupakan Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi. Ia merupakan keturunan Sunan kali Jaga dan memiliki seseorang cucu yang kelak menjadi pahlawan pendidikan Indonesia, yaitu Ki hajar Dewantara. Meskipun namanya nir sepopuler R.A. Kartini, akan tetapi perjuangannya sangat bermanfaat bagi bumi Indonesia.


Di usia 16 tahun, dia mempunyai kepribadian yg luwes, cerdik, pandai dan berwatak keras. Harapannya buat membebaskan warga berdasarkan jajahan Belanda sangat kuat. Beliau selalu berbagi benih-benih nasionalisme ketengah-tengah rakyat buat melawan penjajah.


Ditengah norma yg masih kuat, Nyi Ageng Serang rajin mengikuti latihan militer beserta kaum lelaki. Ia jua tak jarang mengikuti ayahnya, seorang yg ahli dibidang keprajuritan yg terjun ke medan perang melawan penjajah Belanda. Sampai ayahnya wafat, Nyi Ageng Serang menggantikan posisi ayahnya menjadi penguasa Serang. Barulah nama gelar Nyi Ageng Serang ini diberikan kepada dia. Dengan kegigihannya, Nyi Ageng Serang membantu rakyatnya dan melakukan perlawanan fisik buat mengusir pasukan Belanda.


Nyi Ageng Serang juga membantu perjuangan Pangeran Diponegoro melalui laskar Semut Ireng-nya. Pangeran Diponegoro menganggap Nyi Ageng Serang adalah sesepuh dan seorang yang ahli dalam strategi perang. Yang paling membuat sedih Nyi Ageng Serang adalah bukan sekedar berjuang melawan penjajah, tapi ia harus melawan bangsanya sendiri yang sudah menjadi antek-antek Belanda.Perjuangannya tidak sampai disini, bahkan di usia lanjut pun beliau masih memimpin pasukannya meski dari atas tandu.


Di usia 76 tahun, beliau mangkat dan menyisakan Serang sebagai daerah yang merdeka. Banyak teladan yang ditinggalkan menurut seorang Nyi Ageng Serang. Semangat pengabdian, kegigihan, kesetiaannya terhadap bangsa Indonesia bahkan rela meninggalkan kemewahan demi perjuangannya.


Srikandi masa kini
Di era transformasi, kita menemui banyak kaum perempuan  yang memperjuangkan hak-haknya. Diantaranya ada Mama Yosefa , pendiri Yayasan Hak Asasi dan Kemanusia di Papua, yang berjuang membela kaum perempuan yang menjadi korban pelecehan, penganiayaan, pemerkosaan dan pembunuhan di pedalaman Kabupaten Mimika, Papua. Mama Yosefa juga mengimbau agar kaum pria menghargai hak dan martabat perempuan sehingga kasus-kasus yang dialami perempuan di  pedalaman Kabupaten Mimika, Papua tidak terulang lagi. Selain itu ada Ni Made Indrawati di Bali yang mengupayakan reaktualisasi sistem tradisional dalam mengelola manajemen lingkungan. Indra bersama penduduk desa Sumber Kelampok  di Taman Nasional Bali Barat membuat KUB (Kelompok Usaha Bersama) untuk mengatasi konflik yang terjadi dengan program peningkatan pendapatan, pertanian, konservasi hutan dan kelompok kerajinan tradisional dengan melibatkan nilai-nilai adat disana. Baru-baru ini bertepatan di Hari Ibu tanggal 22 Desember 2014, seorang aktivis perempuan Eva Susanti Hanafi Bande mendapat grasi dari Presiden jokowi. Eva dituduh melakukan tindak pidana penghasutan karena memperjuangkan hak agraria masyarakat di Sulawesi Tengah.Eva menjadi korban kriminalisasi karena melawan ketidakadilan dan menyuarakan hak-hak rakyat serta mengadvokasi konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan kelapa sawit.


Gerakan Perempuan Indonesia


Selain pejuang perempuan yang individu, poly jua gerakan-gerakan dalam bentuk organisasi atau serikat yang berita garapannya memperjuangkan & memfasilitasi kebutuhan kaum wanita. Diantaranya merupakan :


Suara Ibu Peduli
Suara Ibu Peduli (SIP) adalah suatu komunitas atau perkumpulan yang mayoritas pengurus dan anggotanya adalah kaum hawa. Awal didirikan untuk menjadi wadah bagi ibu-ibu yang memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap permasalahan yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Masa krisis moneter tahun 1998 menjadi titik  awal terbentuknya SIP. Kondisi waktu itu adalah harga sembako sangat mahal dan masyarakat miskin tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Hal ini menginspirasi sekelompok ibu rumah tangga untuk mendirikan komunitas. Waktu itu SIP salah satu bagian divisi sosial organisasi Jurnal Perempuan. Kemudian tahun  2002 SIP berdiri sendiri dan menjadi perkumpulan yang independen dan mempunyai ketertarikan dengan isu sosial, yang akhirnya bisa menjadi suara keprihatinan ibu dan perempuan. Pengurus SIP bersifat relawan . Mereka berjuang demi kepentingan sosial dan kepentingan masyarakat banyak dengan menggali potensi yang ada diantara mereka. Sebagai aktivis perempuan, anggota SIP tetap bisa menyeimbangkan antara mengurus keluarga dan aktivitasnya di SIP. Motto yang dianut oleh anggota SIP adalah : Karena kami manusia Kami bersuara, Karena kami ibu Kami peduli, Karena kami perempuan Kami berdaya.www.suaraibupeduli.org


The Urban Mama
The Urban Mama sebagai salah satu lembaga yg relatif menarik perhatian para orang tua dan calon orang tua. Hal-hal yg diulas pada The Urban Mama terkait dengan global parenting.
Kalau kita menengok websitenya http://theurbanmama.com/, ada berbagai tema menarik yang bisa kita ulik seperti breast feeding, parenting,finance, home&kitchen, recipes, health &fitness, dan ruang forum. Artikelnya sangat beragam dan sangat bermanfaat bukan hanya untuk yang sudah menikah tapi juga untuk calon orang tua, bahkan juga yang belum menikah.  Mereka percaya bahwa setiap orang tua mempunyai gayanya sendiri dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.  The Urban Mama mempunyai forum khusus untuk memfasilitasi para membernya berbagi informasi dari topik bisnis sampai topik kesehatan maupun pendidikan.



https://www.facebook.com/theurbanmama



AMAN Indonesia
The Asian Muslim Action Network (AMAN) adalah jaringan Muslim dan non Muslim -baik individu maupun institusi- di Asia. Didirikan tahun 1990, AMAN bekerja untuk mempromosikan keadilan dan perdamaian, termasuk pemberdayaan masyarakat, dialog antar umat beragama, serta advokasi atas hak-hak asasi manusia dan perempuan. Sedang AMAN Indonesia adalah lembaga yang bekerja untuk Pembangunan Perdamaian melalui peningkatan kapasitas dan partisipasi perempuan dan mulai berdiri pada tahun 2007.
AMAN mempunyai visi terciptanya masyarakat harmoni tanpa kekerasan melalui peningkatan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam pengambilan kebijakan dengan spirit cinta kasih, saling pengertian dan tanpa kekerasan. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh AMAN dalam program pendidikan dan pendampingan adalah membuat Sekolah Perempuan untuk Perdamaian. .http://amanindonesia.org/


###






























































Cloud Hosting Indonesia