Senin, 15 Juni 2020

KLARIFIKASI JASA

KLARIFIKASI JASA
Klasifikasi jasa bisa dikelompokkan kedalam beberapa kriteria. Sejauh ini sudah banyak ahli yang mengemukakan skema pembagian terstruktur mengenai jasa, dimana masing-masing ahli memakai dasar perbedaan yang diadaptasi menggunakan sudut pandangnya sendirisendiri.
Sebenarnya pembedaan antara produk dan jasa sukar dilakukan, karena pembelian suatu produk seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu (misalnya instalasi), dan pembelian suatu jasa seringkali pula mencakup barang-barang yang melengkapinya (misalnya kuliner pada restoran). Meskipun demikian, Kotler mendefinisikan jasa menjadi setiap tindakan atau perbuatan yg dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang dalam dasarnya bersifat intangible (nir berwujud fisik) & nir menghasilkan kepemilikan sesuatu. Walau begitu, produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik juga tidak.

  • Klarifikasi jasa berdasarkan ahli lovelock dibedakan menjadi tujuh kriteria menjadi berikut:
a. Segmen pasar
Berdasarkan segmen pasar, jasa dibedakan sebagai jasa kepada konsumen akhir seperti taksi, premi jiwa, pendidikan. Dan jasa pada konsumen organisasional misalnya jasa akutansi & perpajakan, atou jasa konsultasi.
B. Tingkatan berkewujudan
Klasifikasi ini berhubungan dengan taraf keterlibatan produk fisik & konsumen. Klasifikasi ini dibedakan menjadi, renten goods service, owned good service, & non goods service.
C. Keterampilan penyedia jasa
Berdasrkan kriteria ini, jasa terdiri atas prefesional service (seperti konsultan manajemen, konsultan hokum & konsultan pajak) dan non professional( seperti sopir taksi & penjaga malam).
D. Tujuan organisasi jasa
Berdasarkan klasifikasi ini jasa dibagi sebagai commercial service atou profit service (misalnya bank dan penerbangan), dan non-profit ( seperti sekolah, yayasan, panti asuhan & musiem).
E. Regulasi
Dalam penjabaran ini, jasa dibedakan sebagai regulated service (misalnya makelar, angkutan generik dan perbankan) & non-regulated (misalnya catering & pengecatan tempat tinggal ).
F. Tingkat intensitas karyawan
Berdasarkan tingkatan ini, penjabaran jasa dibedakan sebagai equipment-based service (misalnya cuci mobil otomatis, atm) dan people based service (misalnya satpan, jasa akutansi & konsultan hokum).
G. Tingkatan hubungan penyedia
Pada pembagian terstruktur mengenai ini jasa dibedakan sebagai high-contact service (misalnya bank, dokter) & low-contact service (misalnya bioskop).
Sumber : gedungarsitek

















Cloud Hosting Indonesia