Ayah adalah salah satu sosok yang dibanggakan oleh anak. Peran ayah dan ibu bisa disejajarkan dalam beberapa hal, misalnya berbagi peran dalam hal pengasuhan anak, mengerjakan pekerjaan domestik, dan sebagainya. Sebagian besar anak menganggap ayah itu adalah seorang pemimpin keluarga, pahlawan dan menjadi kebanggaan anaknya. Sosok yang disegani selain ibu tentunya. Dari seorang ayah, anak pun bisa belajar banyak hal tentang kehidupan, bercerita dengan bebas tentang cita-cita dan harapannya.
Anak merupakan eksklusif yg tumbuh & berkembang dari asuhan dan didikan ayah & ibu. Seiring masa pertumbuhan, seseorang anak membutuhkan sosok langsung yg bertenaga, sanggup sebagai panutan & pelindung yang sanggup mengayomi dirinya. Sehingga anak sanggup tumbuh menjadi dirinya yg terbaik .
Dalam beberapa aspek, terdapat peran ayah yg ternyata nir bisa tergantikan oleh ibu. Dan ini hanya didapat menurut seseorang ayah. Sosok ayah ideal bagi masing-masing anak niscaya akan berbeda-beda. Bisa jadi citra ayah ideal diambil berdasarkan pengalaman & impian sepanjang hidup seseorang.
Berikut ini tips bagaimana sebagai sosok ayah yang ideal berdasarkan beberapa aktivis :
- Ayah bisa menjadi tempat curhat. Mau mendengarkan curahan hati atau cerita anak-anaknya. Bisa menjadi teman atau sahabat bagi anaknya. Termasuk memberikan solusi bila dimintai pendapat oleh anak.
- Mempunyai waktu yang berkualitas dan interaksi yang cukup untuk keluarga. Misalnya mengajak anak-anaknya melakukan aktivitas sehari-hari atau bagi ayah yang senang bertualang, mengajak anak-anaknya melakukan kegiatan bertualang bersama.
- Demokratis dan tidak memaksakan kehendak. Anak-anak bebas memilih jalannya sendiri tapi tetap memberikan arahan.
- Bisa menjadi pelindung, inspirasi, dan teladan buat anak-anaknya. Biasanya anak akan meniru sikap dari orang tuanya. Apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dari kecil, itulah yang ditiru oleh mereka. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak.
- Bersikap tegas, adil dan bijaksana. Bukan dalam arti menakutkan atau pemarah. Ayah menjadi sosok yang disegani karena respek, bukan karena takut.
- Bertanggung jawab secara finansial atau mencari nafkah untuk keluarganya. Dalam hal ini, kita sering terjebak bahwa seorang ayah harus memberi kelimpahan materi. Dengan begitu keluarga akan bahagia. Padahal dari sisi materi, terkadang malah menjerumuskan. Ayah lebih memilih hanya mencari nafkah atau keasyikan bekerja tanpa mau tahu urusan keluarga. Bahkan melupakan bahwa mendidik anak-anak itu adalah tanggung jawab ayah dan ibu, bukan semata urusan seorang ibu.
- Bersikap jujur akan kesalahan dan kebenaran. Memberi teguran bagi yang salah dan memberi sanjungan bagi yg benar, dengan cara yang tepat sesuai dengan karakter anak.
Masing-masing anak memiliki gambaran yg tidak selaras terhadap sosok yg dibanggakannya ini, sosok seseorang ayah. Pastinya ayah yang sayang keluarganya, sayang menggunakan anak-anaknya. Meski itu diungkapkan dengan cara yg bhineka, mulai menurut bahasa tubuh, ucapan bahkan menggunakan doa. Doa yg tak pernah putus sepanjang usia seorang ayah. Bagi yang telah menjadi seorang ayah, jadilah seorang ayah yang dibanggakan sang anaknya. Dan bagi yg belum sebagai seorang ayah, jangan pernah putus untuk belajar bagaimana menjadi langsung yang baik buat orang lain, terutama bagi anak-anak.(MA)
***