Penulis: Any Sulistyowati
Hambatan-hambatan pada membangun norma membaca
Ada banyak hambatan yang dihadapi banyak orang dalam membangun kebiasaan membaca. Hambatan-hambatan tersebut di antaranya adalah: kemauan , waktu, ketersediaan bacaan, ketersediaan sumberdaya untuk mengakses bacaan, berbagai hambatan teknis terkait ketrampilan membaca, masalah fisik dan tidak ada teman. Dalam tulisan ini, akan diulas masing-masing hambatan dan beberapa alternatif penyelesaiannya satu per satu.Kemauan
Hal pertama yg diperlukan untuk menciptakan kebiasaan membaca merupakan kemauan. Sebagaimana istilah pepatah, ?Bila terdapat kemauan, pada situ ada jalan?; hal yang sama berlaku dalam kemauan menciptakan norma membaca. Masalahnya, bagaimana membentuk kemauan?
Untuk menciptakan kemauan, pertama-tama dibutuhkan kesadaran. Kesadaran yg kemungkinan akan menumbuhkan kemauan diantaranya pencerahan akan manfaat apa yang akan diperoleh melalui kebiasaan tersebut. Hal yg sama berlaku buat kebiasaan membaca.
Coba anda bayangkan manfaat apa yg anda akan dapatkan apabila anda meluangkan saat secara rutin buat membaca. Tuliskan semua manfaat itu di dalam sehelai kertas & renungkanlah sejauh mana anda menginginkan manfaat tadi anda peroleh.
Jika Anda merasa manfaat-manfaat tersebut sangat penting buat keberhasilan kerja-kerja aktivis anda, buatlah strategi mengenai bagaimana Anda dapat mewujudkan niat Anda tadi. Strategi yg Anda pilih perlu dibuat realistis. Artinya, strategi tersebut perlu mempertimbangkan kebiasaan Anda yang lain. Sebagai contoh, mungkin anda perlu mempertimbangkan langkah-langkah sedikit demi sedikit buat membangun norma membaca. Misalnya, pertama-tama Anda dapat menargetkan membaca satu artikel per bulan. Kemudian secara bertahap, jumlah tadi bertambah menjadi satu artikel per minggu & hingga akhirnya mungkin sebagai satu artikel perhari.
Ketika taktik telah ditetapkan, Anda perlu memperhitungkan bagaimana Anda dapat menerapkan taktik tadi secara konsisten. Untuk itu Anda mungkin perlu mempertimbangkan ketersediaan ketika dan sumberdaya-sumberdaya lainnya misalnya yang akan di bahas pada bagian selanjutnya menurut artikel ini.
Waktu
Untuk memahami pola penggunaan waktu Anda, Anda mungkin bisa terbantu menggunakan memakai kerangka dari Stephen Covey, penulis kitab best seller, Seven Habits of Highly Effective People. Menurut Covey, penggunaan saat bisa dikategorikan ke pada empat kuadran. Yang termasuk kategori kuadran pertama adalah kegiatan-aktivitas yang penting & mendesak. Contoh aktivitas-aktivitas kuadran satu di antaranya: mengejar batas akhir pengumpulan tugas. Termasuk dalam kategori kuadran 2 adalah aktivitas-aktivitas yang penting namun nir mendesak, contohnya berolah raga setiap hari buat menjaga kesehatan tubuh. Kuadran tiga berisi kegiatan-aktivitas yang tidak penting tetapi mendesak, contohnya mengangkat telepon yang ternyata berisi iklan atau tawaran produk-produk yg nir berguna untuk hayati kita. Sementara yang termasuk dalam kuadran keempat merupakan kegiatan-aktivitas yg tidak krusial dan tidak mendesak. Contoh aktivitas-aktivitas kuadran empat adalah menghabiskan saat buat menonton film-film nir bermutu dan banyak sekali aktivitas tidak berguna lainnya. Stephen Covey menyarankan bahwa apabila kita ingin hayati kita efektif, maka kita perlu mengatur supaya aktivitas-kegiatan kita sebesar mungkin terdapat di kuadran dua. Untuk memperoleh waktu buat kegiatan-kegiatan kuadran dua maka kita perlu mengurangi kegiatan-kegiatan yang berada pada kuadran lainnya, khususnya kuadran empat & kuadran tiga.
Kuadaran Waktu - Stephen Covey |
Kebiasaan membaca yang dimaksud dalam artikel ini merupakan kegiatan yg termasuk di dalam kuadran dua. Agar dapat memperoleh ketika buat norma membaca ini, maka kita perlu mendata kegiatan-kegiatan apa saja yang kita lakukan yg termasuk pada kuadran empat dan 3. Setelah kegiatan-kegiatan tadi terkumpul, kita pilih kegiatan-aktivitas mana saja yg usahakan kita tinggalkan dan kita gantikan menggunakan norma membaca ini.
Terutama bagi orang-orang yg sangat sibuk, sebagai akibatnya tidak mempunyai waktu lagi buat aktivitas-kegiatan kuadran tiga dan empat, maka yg perlu dikurangi adalah kegiatan-kegiatan kuadran satu. Perlu dipahami, waktu untuk membaca tidak harus berupa blok ketika yg panjang. Jika Anda hanya memiliki ketika seperempat jam setiap hari sebagai waktu yg mungkin, maka pakai itu. Seperempat jam sehari, berarti satu jam dalam empat hari, satu 3 perempat jam dalam seminggu, tujuh 1/2 jam dalam sebulan, sembilan puluh satu 1/4 jam dalam setahun. Dalam seperempat jam, mungkin Anda hanya dapat membaca setengah halaman. Tetapi pada sembilan puluh satu 1/4 jam, mungkin Anda dapat menyelesaikan satu kitab hampir 2 ratus halaman. Intinya manfaatkan sumberdaya saat yang anda miliki sebaik mungkin. Anda dapat memulai kebiasaan membaca menurut ketika yang terdapat.
Ketersediaan bacaan
Di zaman modern ini, bahan bacaan tersedia dari berbagai sumber. Anda dapat pergi ke toko buku dan membeli buku kesukaan Anda. Anda juga dapat pergi ke perpustakaan. Anda bahkan dapat menjelajahi dunia maya untuk memperoleh berbagai artikel dan buku elektronik yang dapat diunduh secara gratis. Anda juga dapat masuk ke klub membaca dan saling bertukar bahan bacaan.Ketersediaan sumberdaya buat mengakses bacaan
Masalahnya, untuk mengakses bahan bacaan tersebut Anda memerlukan sejumlah sumberdaya lainnya. Misalnya untuk mendapatkan buku kesayangan di toko buku, Anda membutuhkan sejumlah uang. Untuk pergi ke perpustakaan Anda memerlukan transportasi. Anda mungkin juga memperlukan uang untuk membayar iuran anggota atau biaya peminjaman buku di perpustakaan tersebut. Untuk mengunduh artikel atau buku elektronik Anda membutuhkan akses internet. Bagaimana jika kepemilikan Anda akan sumberdaya-sumberdaya tersebut sangat terbatas?Langkah pertama, Anda perlu mencari kabar bacaan yg Anda inginkan tadi dapat diperoleh dari mana saja. Langkah kedua, pilihlah sumber yg paling sedikit membutuhkan sumberdaya. Misalnya buat menerima akses internet, Anda bisa pergi membawa laptop atau android Anda ke tempat-tempat generik yang menaruh layanan wifi perdeo. Jika ada tidak mempunyai laptop atau android Anda bisa pulang ke warnet. Jika Anda sedang nir mempunyai uang buat membeli buku, anda dapat pergi ke perpustakaan atau permanen ke toko buku dan membaca di sana. Anda juga bisa pulang ke kios kitab bekas buat mendapatkan harga buku yang lebih murah. Atau mencari sahabat yang rela meminjamkan bukunya atau menjual kitab yang telah selesai mereka baca menggunakan harga lebih murah.
Berbagai hambatan teknis terkait ketrampilan membaca
Berbagai hambatan teknis di sini antara lain adalah kecepatan membaca, kemampuan konsentrasi ketika membaca, durasi rasa nyaman dalam membaca, serta kemampuan berbahasa. Sebagaimana berbagai ketrampilan lainnya, ketrampilan membaca dapat dibangun dengan latihan sehingga menjadi kebiasaan. Ketrampilan ini dapat meningkat seiring dengan frekuensi latihan, tetapi juga dapat menurun apabila tidak digunakan setelah kurun waktu tertentu.Jika Anda mengalami kendala-kendala teknis semacam ini, jangan putus harapan. Langkah pertama, pilihlah bacaan-bacaan yang Anda sukai, sebagai akibatnya anda termotivasi bertenaga buat permanen membaca di tengah segala kendala teknis tadi. Setelah Anda relatif nyaman dalam membaca barulah memilih bahan bacaan yg lebih sulit dipahami dan membutuhkan konsentrasi dan upaya lebih tinggi buat mencernanya.
Apabila masih ada kendala bahasa atau kata-istilah sulit, kamus mungkin dapat membantu. Sekarang bahkan tersedia kamus elektronik dan layanan penelusuran liputan yang berbasis internet. Anda tinggal mengetikkan istilah-istilah yg sulit tersebut pada layar personal komputer , kemudian Anda akan terhubung menggunakan situs berisi fakta mengenai kata-kata sulit tadi. Dengan menggunakan fasilitas internet, poly saat bisa dihemat & liputan dapat dicari secara simultan & ketika yang relatif singkat.
Masalah fisik
Yang termasuk dalam masalah fisik di sini antara lain: kondisi mata, daya konsentrasi, kondisi punggung dan berbagai persoalan fisik lainnya. Masalah fisik kebanyakan terkait dengan usia. Dengan bertambahnya usia seseorang, apalagi setelah melampaui umur 40, biasanya ada kemunduran fisik di sana sini. Kemunduran ini bisa dicegah dengan cara membangun kebiasaan hidup sehat, baik dari aspek konsumsi makanan, kecukupan istirahat dan olah raga. Sikap duduk juga berpengaruh terhadap kondisi punggung dan kenyamanan membaca.Selain pola hidup sehat, ketenangan membaca pula bisa didukung menggunakan banyak sekali fasilitas misalnya kacamata bagi mereka yang bermasalah menggunakan mata, kursi atau sofa nyaman untuk membaca, lampu yg relatif terang dan berukuran huruf yang nyaman dipandang mata.
Dengan norma hidup sehat & fasilitas pendukung membaca yang memadai dibutuhkan aktivitas membaca sebagai aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan.
Tidak terdapat teman
Untuk mencari teman Anda dapat pergi ke klub membaca atau Anda membuat sendiri perkumpulan membaca tersebut. Dengan berada di dalam kelompok, Anda dapat memperoleh dukungan dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah bertambahnya akses buku melalui proses pertukaran dan peminjaman. Dengan peminjaman dan pertukaran, Anda dapat menghemat uang. Dengan uang yang ada, Anda dapat membeli buku yang lain, khususnya yang tidak dimiliki oleh teman-teman Anda. Jadi dengan jumlah uang yang sama, Anda dapat membaca lebih banyak buku.Keberadaan sahabat jua memotivasi kita buat terus membaca. Ketika kita & sahabat menyukai kitab yg sama, kita mempunyai sahabat berdiskusi tentang kitab tadi. Kita punya sahabat yang memotivasi kita buat terus membaca. Atau teman buat membaca beserta.
Penutup
Berbagai hambatan dalam membangun kebiasaan membaca, yaitu kemauan , waktu, ketersediaan bacaan, ketersediaan sumberdaya untuk mengakses bacaan, berbagai hambatan teknis terkait ketrampilan membaca, masalah fisik dan tidak ada teman telah dibahas di atas. Sekarang Anda sudah mengetahui berbagai hambatan dalam membangun kebiasaan membaca dan cara-cara mengatasinya. Semoga informasi tersebut dapat membantu Anda membangun kebiasaan membaca yang dapat meningkatkan efektivitas kerja-kerja perubahan yang Anda lakukan. Dengan berjalannya waktu, mungkin Anda akan menemui berbagai hambatan lainnya yang masih perlu Anda atasi. Semoga dengan terbiasa mengatasi hambatan-hambatan yang dibahas di atas, Anda tetap bertahan dalam membangun kebiasaan membaca. Keberhasilan Anda membangun kebiasaan membaca akan tergantung dari sejauh mana anda dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan tetap konsisten melaksanakan kebiasaan membaca di tengah segala hambatan yang anda hadapi. Selamat menikmati membaca.***