Minggu, 14 Juni 2020

[TIPS] Cara Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Mental

Oleh: Any Sulistyowati

Di kehidupan terkini yg penuh tekanan, poly orang menderita penyakit psikosomatis. Penyakit ini sebetulnya merupakan sebuah aktualisasi diri penyakit fisik yg dipengaruhi sang duduk perkara psikologis (mental). Masalahnya poly penderita psikosomatis tidak menyadari bahwa permasalahan fisik yg mereka alami sebetulnya dipengaruhi oleh problem mental. Banyak dari mereka yg bolak kembali ke dokter, mengkonsumsi obat tanpa pernah menyentuh penyebab problem yg sebenarnya.

Sebagai aktivis, banyak tekanan yang kita hadapi pada menjalankan misi hidup kita. Berbagai tekanan tersebut potensial menyebabkan aneka macam duduk perkara kesehatan mental. Padahal kesehatan mental ini sangat penting buat kualitas hidup kita. Tanpa kualitas hidup yg mengagumkan, kekuatan kita buat membuat perubahan sebagai melemah. Kita nir dapat secara penuh menaruh diri kita buat perubahan yg kita cita-citakan.

Kesehatan mental berperan sangat krusial dalam hidup kita. Tanpa kesehatan mental, kualitas hidup kita akan merosot tajam. Kesehatan mental akan lebih baik jika disirami menggunakan emosi positif. Emosi positif dibangun menurut cara berpikir positif. Cara berpikir positif lahir dari cara pandang positif terhadap diri sendiri & kehidupan.

Berikut ini adalah beberapa tips memelihara & menaikkan kesehatan mental:

Sayangi diri sendiri

Banyak kasus persoalan kesehatan mental terkait dengan penerimaan diri. Kita tidak bahagia dengan hidup kita. Kita merasa ada banyak yang salah dan kurang dalam diri kita. Kita membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain dan mengganggap orang lain lebih beruntung, lebih hebat dan lebih berbahagia daripada kita. Semua ini adalah virus-virus yang menjadi sumber penyakit mental. Langkah pertama untuk menghalau virus-virus tersebut adalah melihat diri kita apa adanya. Betapa luar biasanya diri kita ini. Betapa banyak hal yang baik yang ada padanya yang selama ini kita abaikan. Betapa banyak hal yang tidak kita syukuri karena kita lebih silau pada cahaya yang ada pada orang lain ketimbang di dalam diri kita sendiri. Itulah yang disebut sebagai konsep diri positif. Konsep diri positif adalah satu langkah penting untuk membangun kesehatan mental. Bagaimana cara membangun konsep diri positif? Pertama fokuskan diri pada kekuatan-kekuatan kita, kesenangan-kesenangan kita. Jujurlah pada kebutuhan-kebutuhan diri kita. Terima dan penuhi dengan rasa sayang kebutuhan-kebutuhan itu. Berhentilah membandingkan diri dengan orang lain atau terlalu fokus pada keinginan untuk menyenangkan dan memenuhi harapan orang lain. Percayalah bahwa diri kita memiliki kebijaksanaannya sendiri.

Berdamai dengan realitas

Masalahnya tidak semua yang kita inginkan dapat terpenuhi. Terlebih apabila pemenuhan keinginan tersebut perlu melibatkan orang lain. Mereka juga memiliki kehendak bebas untuk mendukung atau tidak mendukung kita, memenuhi atau tidak memenuhi harapan kita. Ketika hal ini terjadi, maka yang perlu dilakukan adalah berdamai dengan realitas. Penting sekali bagi kita untuk tetap merasa damai dan bahagia dengan diri kita apapun situasi yang terjadi di luar sana. Larut dalam kekacauan situasi di luar tidak akan menolong diri kita sendiri dan apalagi orang lain. Meskipun mungkin kita tidak memperoleh yang kita inginkan atau tidak satupun orang yang menolong kita, setidaknya kita tetap dapat menolong dan mendukung diri kita sendiri dengan tetap fokus pada kedamaian dan kebahagiaan kita.

Menerima & melepaskan emosi negatif

Ketika harapan kita tidak terjadi atau kita tidak memperoleh yang kita inginkan tentu mendorong kita untuk merasa kecewa, putus asa, sedih, marah dan berbagai emosi negatif lainnya. Semuanya ini adalah normal. Yang tidak normal adalah ketika kita menekan, menolak, menutup emosi-emosi tersebut sehingga seolah-olah tidak ada atau hilang. Ketika itu dilakukan sebetulnya emosi-emosi tersebut tidak hilang, ia hanya terkubur di bawah sadar kita dan bertumpuk seperti uap panas di dalam ketel tertutup. Ketika ia terkubur dan jumlahnya semakin banyak, tekanannya pun semakin kuat dan sewaktu-waktu dapat meledak dalam bentuk ledakan emosi atau muncul dalam bentuk lain seperti berbagai penyakit psikosomatis.

Cara yg lebih sehat menangani emosi negatif merupakan dengan menerimanya sebagai bagian menurut diri kita. Menyayanginya lantaran dia sudah hadir & memperkaya hidup kita. Berterima kasihlah karena emosi tadi telah mengajarkan sesuatu pelajaran berharga dalam hayati kita. Setelah semua itu, barulah emosi tersebut bisa kita lepaskan. Kita tidak dapat melepaskan dengan sukarela sesuatu yang nir kita terima, miliki dan akui keberadaannya. Ketika emosi telah kita lepaskan, kita permanen dapat mengingat insiden terkait emosi tadi, hanya saja muatan emosinya sudah hilang atau berkurang. Yang terdapat hanyalah rasa sayang dan syukur dalam diri kita dan kehidupan yang luar biasa kaya ini.

Ada poly cara buat melepaskan emosi negatif. Di antaranya merupakan dengan berdoa, menangis,mendengarkan musik, menciptakan karya seni, serta mengikuti berbagai bentuk terapi, misalnya hipnoterapi, egostate-terapi, emotional freedom technique (EFT) dan banyak lagi. Apapun metode yang anda pilih, pilihlah yg cocok untuk anda masing-masing.

Lepaskan keyakinan-keyakinan penghambat kebahagiaan

Masalahnya melepaskan emosi negatif seringkali tidak mudah. Saat kita ingin melepaskan emosi, pikiran kita mulai melayang-layang dan memutar film kenangan kehidupan masa lalu yang menjadi sumber emosi negatif, seperti kemarahan, kebencian, ketakutan dan banyak lagi, serta film masa depan yang menjadi sumber kecemasan/kekuatiran dan ketakutan.

Ketika hal tersebut terjadi, kita tercerabut dari fokus hidup pada ketika ini sebagai larut dalam impian masa depan & kenangan masa lalu. Ketika hal ini terjadi, yang perlu kita lakukan adalah berjarak berdasarkan pikiran kita dan memposisikan diri menjadi pengamat atas pikiran tadi. Amati bagaimana pikiran-pikiran itu berseliweran dan memunculkan aneka macam emosi yg terkait dengan berbagai insiden yang dimunculkan oleh pikiran-pikiran tadi. Amati pikiran-pikiran itu dan simpulkan beberapa keyakinan yang menyebabkan pikiran-pikiran tersebut muncul.

Ketika kita menemukan beberapa keyakinan tesebut, periksalah apakah keyakinan-keyakinan tadi memang kita butuhkan dalam hidup kita yang sekarang? Atau justru akan menghambat perkembangan hidup kita? Kita bebas untuk menentukan buat menyimpan keyakinan tadi atau melepaskannya dan menggantinya menggunakan yang baru yang lebih sesuai menggunakan tujuan hidup kita.

Apabila kita telah memilih perilaku, terapkan secara konsisten pada pada hidup kita. Hidup dengan keyakinan yg baru memang nir mudah. Seringkali kita terjebak & pulang menganut keyakinan lama . Semua ini normal dan perlu latihan panjang buat menjadikannya kebiasaan alami hayati kita.

Ambil ketika buat kegiatan yg bermakna

Salah satu cara untuk membangun emosi positif adalah dengan mengambil waktu untuk kegiatan-kegiatan yang bermakna. Kegiatan-kegiatan ini berbeda-beda untuk setiap orang. Ada orang yang melakukan meditasi, berjalan-jalan di alam, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang disayangi, berbuat amal, mengikuti berbagai kegiatan sosial dan menyalurkan hobi.

Apa pun bentuk kegiatannya, pastikan melalui kegiatan tersebut anda mengalami tertekan-release (melepas ketegangan), dan bukannya menambah ketegangan. Dengan merogoh waktu buat aktivitas-kegiatan yang bermakna, kita akan merasa hidup kita lebih berarti dan kita lebih merasa positif terhadap diri kita dan hidup kita.

Demikianlah beberapa kiat untuk memelihara & menaikkan kesehatan mental. Berhasil tidaknya kiat-kiat tersebut pada memelihara dan menaikkan kesehatan mental kita akan sangat tergantung dalam diri kita sendiri. Bersediakan kita mempraktekkan kiat-kiat ini dalam hidup kita sehari-hari? Berapa lama kita mau mempraktekkannya? Sebagaimana kebiasaan hayati positif lainnya, keberhasilan baru akan lahir & perlu dibangun dari praktek dalam kurun waktu yg panjang.

***

Cloud Hosting Indonesia