Sebagai manusia, kita tentu merupakan bagian dari sebuah keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga besar. Posisi dan peran kita di dalam sebuah keluarga pun berbeda-bada, misalnya sebagai istri, suami, anak, menantu, kakek, nenek, paman dan bibi dan sebagainya. Setiap peran tentu menuntut perhatian kita yang kita berikan antara lain dalam bentuk waktu.
Sebagai aktivis, kita pula perlu melakukan kerja-kerja penting kita buat mewujudkan impian kita akan perubahan dunia ke arah yg lebih baik. Masalahnya, kerja-kerja penting kita tersebut poly sekali membutuhkan saat menurut kita. Jangankan mengembangkan waktu buat keluarga, poly aktivis bahkan kekurangan waktu buat mengurus dirinya sendiri.
Akibat situasi ini amatlah beragam. Banyak aktivis kemudian memilih untuk tidak menikah, sehingga mereka bisa fokus membaktikan diri mereka pada kerja-kerja penting untuk mewujudkan impian mereka. Ada yang menikah, tetapi memilih untuk tidak memiliki anak, agar masing-masing bisa fokus pada kerja-kerja aktivis mereka. Ada juga yang menikah, memiliki anak dan kemudian berbagi waktu dengan pasangannya agar masing-masing dari mereka dapat tetap beraktivitas dengan porsi waktu kerja yang lebih sedikit. Ada yang kebetulan cukup berada sehingga bisa membayar pembantu atau mengirim anaknya ke daycare, sehingga keduanya tetap bisa beraktivitas secara penuh. Apapun pilihan kita, semua memiliki konsekuensi.
Salah satu konsekuensi menurut pilihan berkeluarga dan berkarir menjadi aktivis merupakan pengelolaan waktu. Waktu merupakan sumberdaya yg sangat unik & berharga yang dimiliki sang setiap orang. Semua orang memiliki 24 jam sehari, tidak lebih, tidak kurang. Apabila nir dipakai, ketika akan berlalu begitu saja. Tidak sanggup kita simpan atau ditumpuk menjadi tabungan. Bagaimana dengan ketika 24 jam setiap hari tersebut kita bisa memenuhi semua tuntutan, baik untuk pekerjaan-pekerjaan penting kita maupun untuk keluarga yang kita sayangi.
Setiap orang tentu bebas untuk menggunakan waktunya. Hanya saja setiap dari kita tidak bebas dari konsekuensi dari pilihan kita tersebut, termasuk dari cara kita menggunakan waktu yang kita miliki. Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin dapat berguna bagi para aktivis untuk mengambil pilihan-pilihan dalam pengelolaan waktunya. Di luar tips ini mungkin ada banyak tips lain yang bisa digunakan. Silakan dimanfaatkan jika dirasa berguna atau cocok dengan kebutuhan anda. Atau anggaplah sebagai tambahan pengetahuan, jika ternyata anda sudah memiliki tips lain yang lebih cocok untuk kondisi anda masing-masing.
Langkah 1: Sediakan waktu untuk diri sendiri
Sebagai aktivis, sering kita perlu bertindak tidak sinkron dari kebiasaan yang berlaku umum dan menjadi model supaya orang lain meniru tindakan kita buat mewujudkan global yg lebih baik. Kerja-kerja aktivis semacam ini menuntut tenaga yang besar , baik dari sisi fisik juga mental. Untuk itu, kita perlu memperkuat diri sendiri, baik dari sisi fisik, intelektual, mental juga spiritual. Untuk seluruh itu, kita membutuhkan waktu. Apabila kita tidak menyediakan saat buat itu, yang terjadi ibaratnya seperti gergaji yang tumpul yg dipaksakan buat memotong balok yg akbar dan keras.
Waktu buat diri sendiri ibarat kegiatan mengasah gergaji itu. Ada ketika yang diperlukan buat mengasah gergaji. Setelah diasah, gergaji sebagai tajam & pekerjaan memotong kayu menjadi lebih cepat dengan gergaji yang lebih tajam. Sebaliknya jika gergaji tidak diasah, gergaji sebagai tumpul, & akhirnya membutuhkan ketika yg lebih lama & energi yang lebih akbar buat memotong kayu yang besar dan keras itu.
Banyak orang merasa enggan meluangkan waktu untuk diri sendiri. Merasa sayang untuk meluangkan waktu 20 menit setiap hari untuk berolahraga, atau membaca buku, atau sekedar bersantai untuk kesenangan diri sendiri. Mereka selalu menghabiskan waktu untuk orang lain, entah di pekerjaan ataupun di keluarga. Tidak ada waktu untuk diri sendiri. Kalau kebetulan hubungan di dalam keluarga dan pekerjaan baik, mungkin tidak terlalu masalah; tetapi jika kondisi tersebut tidak didapatkan, kemungkinan kita akan merasa kelelahan (burnt out). Dalam kondisi seperti ini tentu sangat sulit bagi kita untuk fokus melanjutkan kerja-kerja pelayanan kita. Bahkan kalau kita kelelahan, keluargapun dapat terkena dampak dari kondisi kita. Khususnya untuk orang-orang terdekat seperti anak-anak dan pasangan.
Menyediakan Waktu untuk Diri Sendiri |
Diri kita merupakan aset terpenting pada mewujudkan virtual kita. Saya adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap diri saya. Begitu pentingnya diri kita, maka krusial sekali bagi kita buat merawat dan mencintai diri kita lebih berdasarkan kita mengasihi apapun pada dunia ini. Hal ini mungkin tampak egois dari berukuran moral yg berlaku di warga . Tetapi bila kita tidak mempunyai cinta buat diri kita sendiri, bagaimana kita dapat berbagi cinta yg tidak kita miliki kepada pekerjaan dan famili kita?
Bagaimana kita bisa mewujudkan cinta dalam diri kita sendiri? Salah satu bentuk cinta pada diri sendiri adalah memberi alokasi saat spesifik buat diri kita sendiri.
Pertama-tama, kita perlu mengenali diri kita sendiri dan kebutuhan-kebutuhannya. Kita perlu mencari hal-hal apa yang kita sukai. Ketika kita melakukan itu kita merasa bahagia. Tidak perkara apakah saat kita akan melakukannya dibayar atau tidak, diketahui orang atau tidak, berhasil atau tidak. Kita hanya merasa bahagia dan berenergi lagi saat sedang dan sudah melakukannya. Apabila ada aktivitas-aktivitas semacam itu yang bisa anda lakukan, mungkin anda perlu mengalokasikan saat buat melakukannya secara rutin sebagai cara buat mengisi ulang batere tenaga anda. Dengan pasokan tenaga internal yg tinggi, kita akan siap lagi untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan krusial kita & juga menaruh perhatian yang diperlukan oleh famili & orang-orang yg kita sayangi.
Berapa usang & berapa seringkali kita perlu mengalokasikan waktu buat diri sendiri, tentu berbeda-beda buat setiap orang. Kita perlu mengenal diri kita sendiri buat dapat tetapkan polanya. Ada orang yg mengambil saat buat diri sendiri setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun, setiap lima tahun & bahkan setiap sepuluh tahun.
Bentuk kegiatannya pun bermacam-macam. Ada yang mengambil banyak sekali jenis olah raga buat aktivitas buat diri sendiri harian, ikut klub hobi buat aktivitas mingguan, atau berkunjung ke loka-loka menarik buat belajar sesuatu buat kegiatan tahunan. Apapun bentuk aktivitas tersebut, pastikan bahwa aktivitas-aktivitas tadi memang kita sukai, kita inginkan, dengan alokasi waktu yg memang kita luangkan dan biaya yg memang kita rela untuk keluarkan. Jangan sampai waktu melakukan aktivitas tersebut kita justru kepikiran beban pekerjaan atau famili yg ditinggalkan atau merasa rugi karena membayar terlalu mahal. Jika ini terjadi, tujuan awal melakukan aktivitas justru berbalik menyebabkan stress baru bagi kita.
Langkah dua ? Tetapkan orang-orang kunci & alokasikan waktu buat mereka
Langkah kedua yg perlu dilakukan merupakan mengenali peran-kiprah kita. Peran-peran kita ini lahir berdasarkan virtual kita mengenai hayati seperti apa yg ingin kita wujudkan. Untuk mencapai virtual tadi, kiprah-peran apa yang perlu kita lakukan. Untuk setiap peran kita, kita perlu mengalokasikan waktu yang cukup supaya pelaksanaan kiprah tadi mampu berjalan menggunakan baik.
Misalnya, saya adalah aktivis yang berkeluarga. Peran saya waktu ini merupakan aktivis pada organisasi saya, mak buat kedua anak aku , pasangan hayati buat suami aku & anak buat orang tua saya. Dalam peran-kiprah itu saya menemukan bahwa orang-orang kunci bagi aku adalah: mitra-kawan di organisasi, anak-anak, pasangan & orang tua aku . Nah sesudah itu, kita perlu menciptakan daftar tentang hal-hal krusial apa yang perlu kita lakukan beserta dengan orang-orang kunci tadi. Misalnya, buat kawan-mitra di organisasi, aku perlu meluangkan saat buat mengerjakan aneka macam proyek impian beserta-sama. Saya perlu mendata kebutuhan waktunya dan mendistribusikannya pada dalam hari-hari saya. Demikian juga dengan anak-anak. Saya perlu mendata hal-hal penting apa yg perlu aku lakukan beserta menggunakan anak-anak dan kapan saya akan melakukannya bersama mereka. Hal yang sama berlaku buat orang-orang & kiprah-kiprah kunci lainnya.
Setelah semua terdata maka aku akan memasukkannya dalam kalender atau agenda. Dengan memasukkan semua daftar yang ingin aku lakukan berikut alokasi waktunya, saya akan memahami apakah ketika aku relatif buat melakukan semua hal penting yang ingin saya lakukan? Berdasarkan data tersebut, saya dapat menciptakan keputusan apakah saya perlu melakukan penjadwalan ulang, atau perlu membuat alokasi baru aktivitas-aktivitas yg aku anggap penting untuk setiap orang kunci & berbagai penyesuaian lainnya.
Dengan melakukan langkah pada atas, kita akan memastikan bahwa orang-orang yang terpenting pada pada hayati kita sudah mendapatkan alokasi waktu yang relatif berdasarkan diri kita. Orang-orang krusial tersebut termasuk famili yg kita sayangi, baik famili inti, juga keluarga akbar.
Menyediakan waktu untuk orang-orang kunci |
Kadang-kadang kita perlu melakukan banyak sekali penyesuaian terhadap rencana, karena galat satu aktivitas yang sudah dijadwalkan ternyata berubah waktunya, sehingga perlu menggeser aktivitas yang sudah ada pada saat tersebut. Ketika hal ini terjadi, kita perlu mengkomunikasikan menggunakan baik rencana perubahan tersebut pada pihak-pihak terkait. Hal krusial yang perlu kita pertimbangkan merupakan sikap hormat kita kepada pihak-pihak tadi yg mungkin sudah mengalokasikan waktunya untuk kita juga.
Pihak-pihak tersebut termasuk juga anak-anak kita yang masih kecil atau pasangan kita, jika kebetulan kita berkeluarga dan memiliki anak-anak. Kebanyakan anak-anak sangat mengharapkan menghabiskan waktu bersama orang tuanya. Mereka merasa disayangi ketika kita meluangkan waktu khusus untuk mereka. Ketika kita telah menjanjikan sesuatu, sangat penting bagi kita untuk memenuhi janji kita tersebut. Dan jika kita tidak dapat memenuhi janji tersebut, kita perlu berani meminta maaf dengan tulus kepada mereka. Dengan begitu, mereka dapat merasakan bahwa kita memang sungguh-sungguh menganggap mereka orang-orang penting di dalam hidup kita. Banyak orang justru mengabaikan orang-orang terpenting dalam hidup mereka, karena mereka menganggap orang-orang terdekat tersebut otomatis mengerti dan memaklumi akan tindakan kita. Kalaupun memang demikian, tetaplah baik untuk memberitahukan perubahan jadwal kita yang menyangkut mereka kepada orang-orang penting tersebut.
Langkah 3 ? Fokus dalam saat sekarang
Ketika kita telah menetapkan pilihan buat melakukan apa pada setiap saat kita, yg perlu kita lakukan adalah fokus pada waktu sekarang. Jika kita telah memutuskan waktu buat menulis laporan, fokuslah pada laporan itu dan lupakan yg lain. Dedikasikan seluruh konsentrasi, energi dan perhatian kita buat sesuatu yang telah kita putuskan. Pasrahkan yang lain dalam perawatan Tuhan atau pemeliharaan alam semesta.
Hanya dengan cara demikian kita bisa menggunakan waktu kita secara efektif. Akan sangat sulit ketika kita sudah memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak, tetapi pikiran kita melayang-layang ke pekerjaan yang belum selesai. Atau ketika kita sedang mengalokasikan waktu untuk bekerja, kita teringat anak-anak yang sedang ulangan umum. Dengan penggunaan waktu semacam itu, tentulah hasil yang kita capai malah tidak maksimal. Penggunaan waktu yang tidak maksimal artinya, kita akan perlu mengalokasikan waktu lagi untuk melaksanakan kegiatan yang terhutang. Bisa jadi akhirnya malah mengurangi waktu kita untuk mengurus hal-hal yang kita cemaskan.
Kemampuan berfokus dalam ketika kini adalah salah satu kunci keberhasilan banyak orang. Cara-cara untuk membantu kita serius tidak sama buat setiap orang. Ada orang yang memerlukan ketika tenang, tanpa suara buat bekerja. Ada yang memerlukan musik atau bunyi pengiring buat membantu fokus. Ada orang yang perlu kita tatap matanya saat kita bicara. Ada yg justru merasa nyaman ketika kita berbicara menggunakan mereka sembari melakukan sesuatu yg lain. Pilihan-pilihan buat bisa berfokus perlu dikenali baik buat kita sendiri juga buat orang-orang kunci. Dengan demikian, kita sanggup saling membantu buat penekanan di pada pertemuan-rendezvous kita dengan mereka. Praktis-mudahan dengan demikian, setiap saat yg kita luangkan untuk orang-orang kunci tersebut menjadi saat yg bermakna, baik bagi kita maupun bagi mereka.
Demikian beberapa saran berbagi saat antara famili dan aktivitas. Semoga berguna. Apabila anda tertarik buat mendalami lebih jauh tentang pengelolaan saat anda, anda dapat menghubungi KAIL buat mendapatkan layanan pembinaan dan pendampingan mengenai Pengelolaan Waktu Pribadi.