Senin, 25 Mei 2020

[TIPS] MEMULAI HIDUP SELARAS ALAM

Oleh : Any Sulistyowati

Kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi sudah membuat manusia sanggup mengolah alam dengan semakin baik. Hasilnya adalah peningkatan kualitas hidup yang bisa kita rasakan waktu ini. Masalahnya cara manusia mengolah alam acapkali kurang memperhatikan batas daya dukungnya. Penurunan kualitas alam, krisis sumberdaya dan penumpukan limbah terjadi pada mana-mana, di semua dunia. Situasi ini telah mengakibatkan perkara, baik bagi alam dan akhirnya bagi manusia sendiri.

Banyak orang telah menyadari situasi ini dan lalu melakukan inisiatif-inisiatif untuk pemulihan kualitas alam. Salah satu upaya yg dilakukan adalah menggunakan menerapkan & mempromosikan gaya hidup selaras alam. Tidak sedikit problem-duduk perkara yang dihadapi dalam melaksanakan inisiatif ini.

Salah satu tantangan yang dihadapi untuk hidup selaras alam adalah secara sadar memilih hidup dengan cara yang berbeda dengan cara hidup kebanyakan orang. Salah satunya adalah dalam penggunaan dan pemilihan sumberdaya. Gaya hidup yang dominan berjalan saat ini mendorong kita untuk mengonsumsi lebih banyak barang, mengikuti mode terbaru dan pola hidup instan yang tercermin dalam penggunaan barang-barang sekali pakai. Hal tersebut diperkuat dengan iklan-iklan yang ada di TV, Koran, majalah, papan reklame, dan juga berbagai saluran media sosial. Berhadapan dengan tawaran (seringkali kita rasakan sebagai tuntutan) gaya hidup tersebut, gaya hidup selaras alam seringkali terkesan kurang populer, ga asyik, aneh, pelit, ga up to date dan membosankan.

Menanggapi hal ini, poly inisiatif mempromosikan gaya hidup selaras alam mulai bermunculan. Mulailah timbul kenaikan pangkat -promosi tentang pentingnya gaya hayati baru ini. Berbagai produk dimunculkan menggunakan label ramah lingkungan. Para artis & tokoh masyarakat pun terlibat untuk memberitahuakn betapa pentingnya produk-produk tadi di dalam mendukung gaya hayati yang baru dipromosikan ini. Masalahnya, produk-produk ini ada pada tengah gaya hidup di mana semakin banyak mengonsumsi berarti semakin keren. Para pembeli merupakan raja. Akibatnya, meskipun produknya sendiri mungkin ramah lingkungan & selaras alam, tetapi tanpa membarui pola hidup yang boros penggunaan sumberdaya yg inheren pada masyarakat kita, krisis alam pun masih akan terus berlanjut.

Persoalan lain dengan produk-produk tadi adalah, dengan label ramah lingkungannya, umumnya harganya lebih mahal berdasarkan produk lain homogen yang nir berlabel ramah lingkungan. Harga ini tentu saja berpengaruh pada daya beli. Akhirnya yg dapat mengkonsumsi produk-produk tersebut adalah mereka-mereka yang memiliki uang lebih. Padahal mereka yg mempunyai uang lebih hanyalah sebagian mini dari warga . Masyarakat kebanyakan permanen harus memakai produk-produk yg Mengganggu alam. Akhirnya, kerusakan alampun masih terus berlanjut.

Apakah benar bahwa gaya hidup ramah lingkungan itu sulit, ga asyik dan mahal pula? Jawabannya tidak selalu. Semua tergantung pilihan. Beberapa organisasi di Bandung, termasuk organisasi saya, Kail, mencoba menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di dalam kegiatan maupun kehidupan sehari-hari kami. Kami berusaha membuat hidup selaras alam semudah mungkin, semurah mungkin dan seasyik mungkin. Kami berusaha mencapai kualitas hidup setinggi-tingginya, dengan dampak yang seminimal mungkin terhadap alam; dan juga dengan biaya yang sesuai dengan kantong kami, aktivis dengan penghasilan pas-pasan. Bagaimana caranya?

Menanam & memasak kuliner sendiri

Berkebun menjadi cara pemenuhan pangan berdikari

Di zaman terbaru ini, makanan umumnya asal menurut output produksi pertanian. Kebanyakan dari produk pertanian itu diolah dengan cara pertanian terbaru yang memakai pestisida dan pupuk kimia. Pola pertanian ini nir sehat baik bagi alam & juga bagi insan. Penggunaan pupuk kimia akan menyebabkan tanah makin tergantung dalam pupuk & mengalami penurunan kesuburan dalam jangka panjang. Penggunaan pestisida yang ditujukan buat meracuni hama pada akhirnya akan meracuni hasil panen yg kita konsumsi. Salah satu cara mencapai hidup sehat adalah dengan mengonsumsi produk pertanian organis. Sayangnya, harga produk organis umumnya lebih mahal dari produk biasa.

Untuk mengantisipasi hal itu, kita mampu menanam makanan kita sendiri. Dengan menanam sendiri, kita mampu mengontrol bahan-bahan apa saja yang kita gunakan pada dalam produksi pangan kita. Menanam bahan kuliner nir terlalu sulit, asalkan kita menentukan menanam produk-produk lokal yg gampang tumbuh dan sinkron menggunakan iklim pada loka kita menanam. Jika kita sanggup menanam makanan sendiri, maka kita bisa menyediakan makanan sehat, lokal, organis dari kebun sendiri. Semua itu sama sekali nir mahal, segar & sekaligus sehat.

Di Kail, kami memiliki sejumlah kebun yang berisi beraneka tanaman buah & sayur. Kebun tadi dikelola dengan cara yang nir terlalu intensif. Para staf mengurusnya di saat luang. Selain itu hanya terdapat satu petugas kebun yang memelihara kebun setiap hari. Sebagian menurut makanan yang kami konsumsi selama kegiatan diambil berdasarkan kebun tersebut. Makanan yang didapatkan memang makanan-makanan sederhana, sangat lokal tetapi yg niscaya sehat dan segar.

Menanam, memelihara dan memanen makanan sendiri tentu membutuhkan ketika. Namun pergi ke pasar, warung, toko dan restoran pun memerlukan waktu. Tinggal kita menentukan, ketika yang terdapat akan dipakai buat apa? Apakah buat berjalan-jalan pada mall buat menentukan pada restoran mana kita akan makan malam ini, atau berjalan-jalan di kebun buat menentukan sayuran mana yg akan kita petik buat makan malam kita? Untuk yang pertama, kita akan memerlukan sejumlah uang, yang kita dapatkan menurut bekerja. Untuk yang kedua, kita dapatkan dari bekerja jua, tetapi di kebun sendiri. Semua itu adalah pilihan.

Memilih barang yang awet dan menggunakan barang selama mungkin

Di Kail, para staf menggunakan sedotan stainless sebagai pengganti sedotan plastik. Kami membawanya kemana pun sehingga kalau kami beli jus atau minuman lainnya, kami tidak perlu menggunakan sedotan plastik. Sedotan stainless tersebut bisa dicuci dan digunakan kembali. Jadi kami dapat mengurangi sampah. Pengurangan sampah sedotan terkesan sedikit, tetapi apabila banyak orang melakukannya maka akan berarti juga pengurangan itu. Harga sedotan ini tidak terlalu mahal. Jika pesan online, harganya sekitar Rp. 6000,- sampai Rp. 10.000,- per batang, tergantung membelinya berapa banyak.

Penggunaan sedotan berdasarkan bahan stainless steel buat mengurangi sampah plastik

Di Kail kami juga mempromosikan penggunaan barang bekas. Tujuannya merupakan untuk memperpanjang umur barang-barang yang kita pakai. Setiap tahun kami mengumpulkan barang bekas, dan menjualnya buat warga sekitar. Kadang kami juga ikut membeli, jika masih ada yang tersisa. Hasil penjualannya kami pakai buat menjalankan aktivitas-kegiatan buat rakyat sekitar.

Rumah Kail pun banyak memakai bahan bekas, mulai menurut kayu, kaca, genteng, keramik buat lantai hingga kloset. Penggunaan barang-barang bekas ini tidak mengecewakan berhemat biaya pembelian material. Tantangannya merupakan waktu mencari barang material bekas, kadang kita tidak bisa menerima barang menggunakan berukuran, warna dan corak yang sama sejumlah yang kita perlukan. Untuk itu kita perlu pandai -pintar memadu-padankan barang-barang yg beragam agar didapatkan kombinasi yang serasi & enak ditinjau.

Kegiatan-kegiatan Kail banyak menggunakan bahan-bahan bekas. Kami mengumpulkan berbagai barang sisa, seperti kain perca, potongan kertas, kayu, daun dan banyak hal lagi untuk suatu saat dijadikan sesuatu yang berguna. Jika ada bahan dan barang yang tersisa, maka kami menyimpannya untuk kemudian hari. Siapa tahu masih bisa dipakai.  Tantangannya adalah di sistem penyimpanan. Kadang-kadang kami lupa telah menyimpan sesuatu. Lalu akhirnya kami menggunakan bahan lain, atau bahkan barang baru. Selain itu kami juga membutuhkan ruang untuk menyimpan barang-barang bekas tersebut. Nah, kedua hal tersebut masih dalam proses pemikiran untuk dapat dicarikan penyelesaiannya.

Membeli dalam bungkus besar

Pembelian barang pada kemasan besar buat mengurangi sampah

Kemasan merupakan salah satu sumber sampah. Kemasan digunakan untuk mempermudah penyimpanan, proses transportasi, serta memperindah tampilan benda. Ketika benda tersebut digunakan atau dikonsumsi, kemasan tidak digunakan lagi. Kebanyakan kemasan kemudian menjadi sampah dan dibuang. Ada banyak jenis kemasan. Beberapa di antaranya sulit atau tidak dapat digunakan lagi. Kalaupun bisa, perlu usaha yang sangat keras atau biaya yang lebih mahal dibandingkan hasil yang didapatkan.  Contoh-contoh kemasan seperti ini adalah kemasan sachet shampoo dan kantong plastik bumbu dalam mie instan.

Untuk mengurangi bungkus yang kita buang dan menaikkan penggunaan balik kemasan tadi, pilihlah bungkus yg paling akbar yang tersedia pada pasaran. Jerigen bekas minyak goreng 5 liter, lebih mampu kita manfaatkan kembali dibandingkan botol minyak goreng yg satu liter. Selain lebih awet, jerigen 5 liter mampu kita manfaatkan buat berbagai hal ketimbang kemasan yg satu liter yg lebih cepat rusak. Demikian jua waktu kita jual ke tukang loak. Harga jerigen 5 liter pastilah lebih mahal daripada botol plastik satu literan.

Hal lain yg bisa dipakai buat mengurangi bungkus adalah membeli barang tanpa bungkus. Di Kail, kami berhubungan menggunakan warung-warung lokal supaya ketika kami membeli, kami bisa membawa wadah sendiri. Pada awalnya mereka merasa tidak nyaman melayani pembeli tanpa memberikan kemasan, atau setidaknya kantong keresek. Tetapi setelah kami jelaskan, mereka mulai tahu & mengikuti pola belanja tanpa kemasan yang kami inginkan.

Memakai wadah sendiri buat pembelian kuliner mentah dan jadi dapat mengurangi sampah plastik

Memanfaatkan kapital sosial

Kadang-kadang kita nir mempunyai relatif poly uang buat membeli produk dalam bungkus besar . Untuk itu, kita perlu mengembangkan alternatif. Salah satu cara yang dapat dipilih adalah dengan membangun kapital sosial. Di pada kasus bungkus, kita dapat permanen membeli kemasan besar , kemudian kita berbagi atau patungan menggunakan sahabat-teman yg lain. Masing-masing berdasarkan kita lalu membawa wadah sendiri. Dengan demikian kita akan mengurangi sampah sekaligus membentuk persahabatan menggunakan sahabat-teman.

Kasus mengembangkan ini jua bisa diterapkan dalam banyak hal lainnya, seperti menumpang di mobil atau motor kawan dan sebaliknya. Kita bisa mengembangkan porto bahan bakar. Selain mengurangi biaya yang wajib kita tanggung, hal ini juga mengurangi polusi udara & emisi gas tempat tinggal kaca. Untuk itu, pada pada aktivitas-aktivitas Kail kami mendorong para staf & peserta pelatihan buat tiba bersama buat menghemat biaya transportasi dan emisi karbon.

Kita jua bisa saling membuatkan hasil kebun, hasil kuliner, mengembangkan atau bertukar barang yang nir kita perlukan lagi & seribu satu macam membuatkan lainnya. Dengan berbagi, kita mampu mengurangi barang-barang yang nir kita perlukan lagi, menaikkan nilai manfaat barang tadi karena digunakan balik sang orang yg mendapat sekaligus menaikkan interaksi baik dengan kawan-kawan kita.

Menikmati gaya hidup kita

Hal penting lain pada mempromosikan gaya hayati selaras alam merupakan sikap kita terhadap gaya hidup kita sendiri. Kita perlu menikmati pilihan gaya hayati ini dan secara konsisten menerapkannya. Untuk kami pada Kail, merupakan sebuah kebanggaan bila kami bisa hayati selaras alam namun menggunakan porto yg semurah mungkin dan proses yang semudah mungkin. Jadi kami terus mencari terobosan-terobosan baru untuk menaikkan kualitas hayati sekaligus mempertinggi kualitas alam menggunakan porto sesuai ketersediaan "kantong". Seluruh proses ini kami rasakan dan bagikan kepada mereka yg berkunjung ke Rumah Kail. Apabila kita sendiri nir menikmati gaya hidup ini, bagaimana kita bisa mengajak orang lain bergabung?

Nikmatilah hidup kita sendiri!

Demikianlah beberapa tantangan dan kiat hayati selaras alam. Di luar hal-hal di atas, tentu masih poly lagi tantangan & kiat-kiat lainnya. Apapun tantangan yang kita hadapi, kunci penyelesaiannya merupakan sebagai berikut. Pertama-tama, kita perlu tahu prinsip-prinsip keberlanjutan alam. Kedua, kita perlu memiliki kreativitas buat menerapkan prinsip-prinsip tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu jeli melihat apa yang ada pada sekitar kita. Semakin lokal semakin baik. Yang terbaik (paling lokal) tentu yg kita hasilkan sendiri pada rumah kita sendiri. Untuk itu, yang ketiga, kita perlu belajar, mendidik diri sendiri buat mampu membuat produk-produk yg kita perlukan buat kehidupan kita. Orang-orang tua dulu mempunyai ketrampilan tadi. Sayangnya ketrampilan tersebut semakin lama semakin menghilang. Semakin hari, kita semakin tercerabut menurut ketrampilan-ketrampilan tadi. Hidup kita sebagai semakin tergantung dalam barang-barang pabrik. Apabila krisis datang, kita menjadi nir berdaya.

Akhir kata, menciptakan hayati selaras alam pun berarti menaikkan kemampuan kita memanfaatkan alam sekitar buat pemenuhan kebutuhan & peningkatan kualitas hayati kita. Dan lebih baik lagi, jikalau kita juga mengajak mitra-mitra kita sebagai lebih berdaya buat memilih hayati yang lebih berkualitas.

***

Cloud Hosting Indonesia