Minggu, 17 Mei 2020

[TIPS] MEMBANGUN RUMAH IMPIAN

Oleh: Any Sulistyowati [1]

Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi supaya insan bisa menikmati hayati yang berkualitas. Saat ini, kebutuhan akan tempat tinggal bisa dipenuhi melalui beberapa cara. Cara pertama adalah menggunakan membeli tempat tinggal pada perumahan yang dipasarkan oleh para pengembang. Cara kedua merupakan menggunakan membangun rumah sendiri. Untuk membentuk tempat tinggal sendiri, kita dapat memakai jasa arsitek atau memakai kreasi sendiri. Cara ketiga adalah dengan membeli rumah berdasarkan pemilik sebelumnya. Apabila enggan atau belum mampu membeli rumah sendiri, pemenuhan kebutuhan rumah dapat dilakukan dengan menyewa.

Masalah terbesar dalam pemenuhan kebutuhan ini merupakan porto yg akbar. Mahalnya harga rumah nir lepas berdasarkan porto produksi yang dibutuhkan buat menghasilkan rumah tadi. Biaya tadi diantaranya mencakup porto tenaga kerja & bahan-bahan bangunan yg dibutuhkan buat menciptakan tempat tinggal . Selain itu porto rumah jua meliputi biaya pembelian tanah yg menjadi lokasi pembangunan tempat tinggal tadi.

Besarnya biaya pengadaan rumah tak jarang menciptakan kita ketar-ketir. Terlebih lagi bagi kita dengan kocek pas-pasan. Bisakah kita mempunyai tempat tinggal sendiri? Bagaimana caranya?

Berikut ini adalah beberapa langkah yang mungkin berguna untuk diikuti buat mendapatkan Rumah Impian.

Langkah 1: Mulailah dengan membayangkan rumah virtual kita

Coba bayangkan sebuah jeruk lemon yang sangat asam. Bayangkan sampai rasa asam itu terasa pada pengecap & air liur kita. Uff.... Kita benar -betul merasa asam, padahal nir ada satu tetes lemonpun yg masuk ke ekspresi kita.

Lakukan yang sama untuk membayangkan  rumah impian itu. Lakukan sampai rasa senang, puas dan bahagianya terasa di benak kita seperti ketika kita benar-benar mendapatkan rumah impian itu. Jangan kuatir, ini proses yang gratis. Kita tidak perlu membayar untuk melakukannya.

Lakukan proses ini sesering yang kita mau. Lakukan ini untuk banyak sekali aspek yang kita inginkan menurut tempat tinggal impian itu. Tentang pembagian ruangnya, ukurannya, material yang dipakai, sistem pengolahan limbah, sumber energi dll. Sampai lengkaplah detil bayangan Rumah yg kita inginkan.

Proses ini, selain membahagiakan, juga bisa menyemangati kita buat menerima rumah impian sungguhan. Asalkan... Prosesnya tidak berhenti pada sini.

Langkah dua: Menggambarkan tempat tinggal impian kita di atas kertas

Setelah puas membayangkan, langkah selanjutnya merupakan menggambarkannya di atas kertas. Dengan menggambarkannya, kita bisa masuk pada citra yg lebih detil untuk setiap aspek rumah virtual kita. Di satu waktu, kita bisa membayangkan & menggambarkan dapurnya. Di waktu lain, kita membayangkan & mendeskripsikan kamar mandi, kamar tidur, ruang kerja, teras, kebun dan akhirnya lengkaplah citra detil tentang seluruh ruang pada rumah impian kita.

Proses ini kemungkinan tidak selesai dalam sekali jalan. Mungkin kita perlu mengambar berkali-kali sampai kita memperoleh gambar yang paling kita inginkan. Beberapa orang mungkin lebih suka  membuat maket atau menggambar di komputer atau minta tolong orang lain untuk menggambarkannya.

Contoh sketsa rumah virtual kami. Saya perlu membuat poly sekali sketsa hingga dalam gambar yg akhirnya sebagai dasar pembangunan tempat tinggal kami yang sekarang.

Langkah 3: Bagikan impianmu pada para pendukung potensial

Bercerita adalah salah satu proses yang dapat memperkuat motivasi. Dengan bercerita, kita makin memahami apa yg kita ceritakan, termasuk rumah virtual kita. Menceritakan rumah impian pada mereka yang potensial mendukung sangatlah berguna. Bentuk dukungan yg kita terimapun bisa bermacam-macam. Bisa jadi kita akan menerima dukungan moral atau istilah-kata pendukung yang akan memperkuat motivasi kita buat memperoleh tempat tinggal . Bisa jadi dukungannya pada bentuk banyak sekali liputan yang berguna buat perwujudan rumah impian kita. Bisa jadi bentuk dukungannya dalam bentuk uang atau barang yang berguna buat mendapatkan tempat tinggal . Material sisa atau bekas mungkin, atau ajakan patungan buat membeli sebidang tanah. Ada seribu satu kemungkinan dukungan yang bisa kita peroleh menurut proses ini.

Rancangan tempat tinggal impian pada bentuk gambar 3 dimensi yg paling mendekati bentuk akhir.

Karya seorang mitra arsitek, Iwan Cosmas, yg membantu menterjemahkan virtual menjadi gambar visual. Kami mendiskusikan rancangan berkali-kali sampai akhirnya menjadi gambar-gambar ini.

Langkah 4: Hitung kebutuhan sumberdaya buat mendapatkan rumah impian

Setelah kita relatif yakin menggunakan rancangan rumah impian kita, sekaranglah saatnya menghitung kebutuhan sumberdaya buat mendapatkannya. Sumberdaya yang dimaksud di sini bisa berupa uang yang bisa dipakai buat membeli tempat tinggal , membeli tanah, bahan bangunan atau membayar tukang; namun jua ketika kita buat pengadaan tempat tinggal tadi. Waktu buat informasi lapangan lokasi yang cocok, ketika buat mencari contoh rumah impian, saat untuk memastikan pembangunan rumah berjalan lancar dan sesuai anggaran & lain-lain.

Konsultasikan dengan pihak-pihak yg lebih berpengalaman buat perhitungan kebutuhan sumberdaya ini. Mereka mampu jadi adalah para arsitek, pemborong, tukang, developer ataupun teman kita yang sedang atau baru terselesaikan membentuk tempat tinggal . Kemungkinan mereka memiki data-data penting terkait harga material, tanah & proses yang dianggap ideal atau lebih baikdalam pembangunan tempat tinggal .

Untuk keamanan kita sendiri, berapapun angka yg keluar dari perhitungan kebutuhan sumberdaya kalikanlah satu 1/2 hingga 2 kalinya. Hal ini penting buat mengantisipasi kenaikan harga bahan bangunan & upah tukang dan kenaikan porto akibat kesalahan, perubahan-perubahan, penundaan dll.

Seorang arsitek dapat membantu kita mendeskripsikan lebih detil rancangan rumah kita hingga ke berukuran-ukuran bagian-bagiannya. Kita pula bisa mendiskusikan pilihan material & implikasinya terhadap kualitas & biaya .

Langkah 5: Buat taktik akumulasi sumberdaya buat menciptakan rumah impian

apabila kita telah merumuskan kebutuhan sumberdaya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun taktik buat menerima sumberdaya tadi. Berikut ini beberapa taktik yang mungkin dapat dipilih. Jika kita ingin menerima rumah jadi, mungkin kita akan membutuhkan sejumlah akbar uang buat membeli rumah. Rumah tadi mampu jadi merupakan tempat tinggal baru atau rumah bekas. Uang tadi sanggup jadi kita peroleh berdasarkan warisan, tabungan atau aset langsung lainnya. Apabila demikian, anda sangat beruntung karena mungkin bisa membeli atau membentuk rumah tanpa berhutang. Namun bila anda tidak memiliki aset sebesar itu, maka anda perlu menciptakan taktik lain. Dua strategi yg dapat dipilih adalah menabung atau berhutang.

Menabung berarti, kita mengumpulkan sumberdaya sedikit-sedikit hingga kebutuhan buat pembuatan/pengadaan tempat tinggal impian tersedia. Menabung di sini mampu jadi pada bentuk uang, namun juga sanggup dalam bentuk pembelian secara sedikit demi sedikit banyak sekali material yang dipakai menjadi bahan bangunan. Ketika menabung pada bentuk uang, yang perlu diperhatikan merupakan perkembangan nilai uang. Jangan hingga nilainya turun sebagai akibatnya jumlah barang yg dibeli menjadi lebih sedikit menurut waktu ke saat.

Banyak orang menggunakan ketersediaan dana terbatas menentukan menggunakan uangnya buat membeli tanah dulu. Setelah itu di tanah yg telah mereka beli, mereka menciptakan gudang. Gudang itu kemudian digunakan buat menumpuk material secara bertahap. Mulai dari material yg tahan usang dan pasti tetap diharapkan terlepas berdasarkan bagaimanapun bentuk akhir rumahnya. Mulai menurut rangka primer & elemen-elemen yg terpenting buat berdirinya tempat tinggal . Setelah itu semua terbeli, barulah membeli elemen-elemen yg sifatnya hiasan atau pelengkap.

Berhutang berarti kita mendapatkan sumberdaya untuk pengadaan rumah dari pihak ketiga, kemudian kita mengembalikannya secara bertahap dengan jumlah dan termin waktu sesuai kesepakatan dengan pemberi utang. Ketika kita mengambil utangan, hal terpenting yang perlu diiperhatikan adalah kemampuan membayar kembali uang yang kita pinjam dalam bentuk cicilan. Jangan sampai jumlah cicilan yang harus dibayarkan melebihi kemampuan kita membayar. Jika ini terjadi, pembayaran cicilan akan membebani kondisi  keuangan kita.

Foto lokasi tempat tinggal impian. Kami memikirkan dalam jangka panjang rumah impian kami. Kami menanam lebih menurut 400 pohon kayu pada tanah tadi. Delapan sampai sepuluh tahun lalu beberapa pohon sudah besar dan bertenaga sehingga bisa kami gunakan buat sebagian material rumah virtual kami dan Rumah KAIL, sekretariat organisasi tempat saya bekerja.

Langkah 6: Mulailah menciptakan dan penyelesaian tempat tinggal impian

apabila sumberdaya sudah dipercaya relatif memadai, maka mulailah proses pembangunan. Saat proses pembangunan, adakalanya kita merasa perlu menciptakan perubahan di sana sini. Apabila itu terjadi, konsultasikan lebih dulu pada kontraktor, arsitek atau tukang anda. Mungkinkah perubahan tadi dilakukan? Apa dampaknya terhadap porto? Apa pengaruhnya terhadap elemen lain berdasarkan rancangan awal?

Intinya jika anda ragu-ragu & mulai memikirkan kemungkinan perubahan, berhentikan sejenak, pikirkan mengenai kemungkinan perubahan tadi dan konsultasikan. Jika anda menciptakan perubahan tersebut di saat masih awal, mungkin biayanya nir akan akbar dibandingkan menggunakan apabila perubahan tadi dilakukan waktu rumahnya hampir jadi, atau apalagi saat sudah ditinggali.

Jika anda akhirnya menetapkan untuk permanen memilih rancangan awal selesainya membuat berbagai perhitungan, maka proses ini akan meyakinkan anda bahwa anda telah merogoh pilihan terbaik buat mewujudkan tempat tinggal impian anda. Jika anda melakukan perubahan, maka anda telah siap dengan aneka macam resiko berdasarkan perubahan tersebut, termasuk penambahan ketika & biaya pembangunan rumah.

Ada kalanya, karena keterbatasan dana dan waktu, rumah tidak dapat seratus persen selesai dalam satu kali proses pembangunan. Dalam kondisi ini, kadang kita harus menempati rumah impian dalam  kondisi setengah jalan. Banyak orang mengalami kondisi ini dan mereka dapat melaluinya dengan bahagia. Yang penting sudah punya rumah, penyelesaian bisa dicicil bertahap sesuai dengan ketersediaan dana atau sumberdaya lainnya. Jika ada menghadapi kondisi ini upayakan untuk menyelesaikan bagian dalam rumah dulu, baru bagian luar bisa menyusul. Hal ini untuk meninimalisir gangguan akibat proses pembangunan lanjutan untuk penyelesaian rumah terhadap rutinitas hidup kita.

Ada juga yg menentukan memakai konsep tempat tinggal tumbuh. Mulai dari menciptakan bagian tempat tinggal primer, kemudiaan secara bertahap menambah ruang sesuai menggunakan perkembangan kebutuhan.

Kiri: Di lokasi rumah impian, kami membangun gudang untuk menyimpan stok material yang pengadaannya kami cicil sesuai dengan ketersediaan material dan dana.

Para tukang sedang mengiris kayu output tebangan pohon-pohon yang kami tanam delapan sampai sepuluh tahun sebelumnya. Kayu-kayu ini menjadi bagian dari material pembangun tempat tinggal & perabot rumah kami.

Tengah dan Kanan: Kami menggunakan kombinasi bahan-bahan yang kami terima sebagai hadiah dari banyak pihak, hasil berburu bahan bangunan bekas di kios-kios milik bahan bangunan bekas di Jalan Sukarno Hatta, Bandung. Kaso, reng dan panel dinding terbuat dari kayu jati hasil penjarangan kebun jati milik almarhum ayah saya. Tiang, lantai kayu, lantai keramik dan tangga terbuat dari kayu rasamala bekas dari Jalan Sukarno Hatta. Panel pintu warna biru berikut kusennya merupakan bekas bongkaran rumah zaman Belanda milik keluarga besar mertua saya di Sukabumi.

Langkah 9: Terus berproses

Apapun proses yg sudah anda lalui, anda sudah menerima tempat tinggal virtual. Teruslah berproses sampai tempat tinggal impian tersebut sebagai semakin konkret menurut hari ke hari. Bersiapkah buat menerima bahwa konsep tentang rumah virtual kita sanggup jadi nir statis & makin berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi ekonomi, karir, jumlah anak & nilai-nilai yg kita anut. Beranikan diri buat terus berproses, berubah dan menjadi semakin ideal. Menciptakan tempat tinggal sanggup jadi merupakan ekspresi menurut jati diri, kreativitas dan bukti diri kita. Semoga lewat proses mewujudkan tempat tinggal virtual, kita menjadi lebih mengenal diri kita, asa-asa terdalam kita & virtual-virtual kita. Mewujudkan tempat tinggal impian bisa jadi adalah galat satu jalan menuju terwujudnya berbagai impian lain pada hayati kita.

***

[1]Any Sulistyowati merupakan Koordinator KAIL, sebuah LSM yang mempunyai misi untuk mendukung tumbuhnya agen-agen perubahan sosial di masyarakat yg berkedudukan di Bandung. Ia adalah Fellow LEAD (Leadership for Environment and Development), Donella Meadows Institute & Sustainability Leaders Network.

Cloud Hosting Indonesia