Minggu, 10 Mei 2020

[MEDIA] FILM THE BIG SHORT: BERTARUH MELAWAN SISTEM

Oleh: Fransiska M. Damarratri

Poster The Big Short

Judul: The Big Short

Tahun: 2015

Sutradara: Adam McKay

Pemeran: Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, dll

Genre: Biografi, drama, komedi

Rating: Dewasa

Skor IMDB: 7.8

Skor Metacritic: 81%

Skor Rotten Tomatoes: 88%

*Review ini mengandung cerita-cerita yg adalah bagian plot krusial dalam film

Walaupun dikemas dalam genre drama dan komedi, isu yang diusung film The Big Short tidaklah main-main. Kehancuran ekonomi Amerika Serikat di tahun 2008, yang efeknya berantai ke seluruh dunia menjadi narasi  utama. Hollywood seakan mencoba menceritakan ‘borok’ negaranya sendiri dengan krisis ekonomi yang dianggap paling fatal di sepanjang sejarah modern.

Walau begitu, penyampaian cerita film ini dibuat upbeat, lucu dan tidak membosankan. Bahkan, pemirsa bisa terdorong mendukung tokoh-tokoh utama sebagai semacam protagonis yang bertaruh melawan sistem. Seakan mereka sedang berupaya menyelamatkan dunia. Aktor Ryan Gosling memainkan salah satunya sebagai Jared Venett---seorang bankir dari bank investasi multinasional, Goldman Sachs. Gosling sekaligus berperan menjadi narator film yang serba tahu.

Sesekali, alur film akan berhenti buat mempermudah pemirsa tahu apa yang sedang terjadi. Tidak gampang mencerna film yg memuat adegan-adegan menggunakan begitu poly kata investasi dan ekonomi. Kritik tentang penggunaan kata-kata memusingkan ini pun dimuat di pada film, saat karakter narator berujar:

[Istilah-istilah ini] cukup membingungkan bukan? Apakah Anda merasa bosan? Atau merasa kurang pandai? Ya, memang sudah seharusnya begitu. Wall Street senang menggunakan istilah-istilah membingungkan agar Anda menduga hanya mereka yg mampu mengerjakan apa yg mereka kerjakan. Atau, bahkan, agar Anda membiarkan saja mereka mengerjakan apapun.

Chef Anthony Bourdain menjelaskan definisi sebuah istilah di dapur restorannya. Sedangkan di adegan lain, Selena Gomez dan Dr. Richard H. Thaler, Phd. menjelaskan konsep lanjutan dengan permainan Blackjack . Sumber: ew.com, dailymail.com

Di setiap jarak tersebut, pemirsa disuguhi sketsa bintang-bintang populer yang mencoba menyebutkan dengan peragaan-peragaan yg lebih dekat menggunakan dunia nyata. Chef Anthony Bourdain, penyanyi Selena Gomez, hingga aktris Margot Robbie pun menjadi cameo.

Tetapi, pemirsa akan tetap membutuhkan sedikit ketertarikan atau mungkin pengetahuan mengenai dunia finansial buat sanggup menggunakan mulus mengikuti jalan cerita film ini.

Tiga kisah berbeda membawa pemirsa memahami bagaimana ekonomi Amerika Serikat  runtuh. Di balik itu, terkuak juga bagaimana sistem yang fraud atau penuh tipu daya mendorong peristiwa-peristiwa itu terjadi. Cerita dimulai saat seorang manajer dana investasi bernama Dr. Michael Burry menyadari bahwa pasar perumahan Amerika akan jatuh mulai dari tahun 2007.

Kisah terbentuknya pasar perumahan Amerika diawali sejak 3 dekade sebelumnya. Pada tahun 1970-an, seorang pedagang obligasi bernama Lewis Ranieri menciptakan “mortgage bonds” atau singkatnya semacam surat hutang yang terdiri dari ribuan cicilan rumah (KPR). Surat hutang tersebut kemudian diperjualbelikan. Keuntungan memiliki surat hutang tersebut diasumsikan tinggi, karena terdiri dari banyak sekali hutang yang mencakup cicilan pokok serta bunganya.

Ryan Gosling, sang bankir sekaligus tokoh narator, menggunakan permainan Jenga untuk menjelaskan mortgage bonds.Sumber: boothbayregister.com

Pasar perumahan selalu diasumsikan menjadi pasar yang stabil dan berisiko rendah. ?Semua orang pasti akan membayar cicilan rumahnya!? ?Orang macam apa yang nir menyicil untuk rumahnya?? Lantaran anggapan itu, surat-surat tersebut diberi ratingatau nilai tinggi oleh forum-forum penilai kredit.

Begitulah kepercayaan sistem yang secara umum berjalan.  Seiring cerita, kepercayaan tersebut ternyata berdasarkan asumsi yang terlalu besar. Kepercayaan tersebut mengakar dan mendorong praktek-praktek yang mendukungnya untuk terus mengikuti. Selama 3 dekade lebih praktek tersebut bergulir dan meraup keuntungan.

Dr. Burry melihat bahwa surat hutang tersebut sebenarnya berisiko. Terutama, karena di dalamnya terkandung tidak hanya KPR bernilai prima, namun juga KPR kelas bawah. Ternyata muncul praktek di mana banyak KPR bernilai kurang baik, yang memiliki risiko tinggi tidak dicicil, dipadukan ke dalam mortgage bonds. Dan anehnya lembaga penilai kredit tetap menilai banyak mortage bonds yang ada dengan rating tinggi.

Dr. Burry diperankan oleh Christian Bale.Sumber: thestranger.com

Dr. Burry pun merogoh sebuah langkah investasi yg kurang lebih serupa dengan mengasuransikan surat-surat hutang tadi. Apabila terjadi wanprestasi cicilan sinkron prediksinya, maka beliau akan menerima laba yang sangat akbar menurut asuransi tadi. Akan namun, tentu dia pun harus membayar asuransi yg jumlahnya sangat poly pada bank.

Pada awalnya, tidak ada produk asuransi misalnya itu. Dr. Burry berkeliling menurut satu bank ke bank lainnya pada New York & mendapatkan tatapan ketidakpercayaan. Tentu saja, Dr. Burry ingin membeli asuransi yg nilainya sangat besar buat hal yang dipercayai secara umum tidak akan pernah terjadi. Tetapi, para bank tadi menyetujui buat menyediakannya lantaran melihat banyaknya uang yg akan Dr Burry bayar. Setelah Dr. Burry pulang menurut ruangan kedap, para bankir tadi menertawakannya.

Sampai akhir cerita, Dr. Burry menggelontorkan 1.3 milyar USD berdasarkan dana investasi yg dia kelola buat mengasuransikan surat-surat hutang tadi.

Langkah awal Dr. Burry nir dipercayai oleh orang kebanyakan. Akan tetapi, beberapa orang mengikuti langkahnya. Salah satunya adalah 2 pemain muda bernama Jamie Shipley dan Charlie Geller. Keduanya dibantu oleh Ben Rickert, seorang mantan bankir yang percaya bahwa global akan jatuh ke pada krisis. Ben digambarkan menjadi orang yang nir mempercayai sistem finansial & kini menanam sayuran di halaman rumahnya.

Jamie dan Charlie sangatlah bersemangat waktu mereka mengambil keputusan-keputusan gila serupa menggunakan apa yg Dr. Burry lakukan. Pada suatu ketika, Ben datang-tiba menghardik mereka dan mengatakan:

“Kita baru saja bertaruh melawan ekonomi Amerika. Yang berarti jika kita benar, orang akan kehilangan rumah. Orang akan kehilangan pekerjaan. Orang akan kehilangan tabungan dan dana pensiun. [Bank] menganggap manusia sebagai angka saja. Saya beri tahu sebuah angka untuk Anda: setiap 1% angka pengangguran naik, 40.000 orang meninggal dunia. Tahukah Anda tentang itu?"

Ketika di realita akhirnya banyak cicilan yang wanprestasi, mereka semua bersiap-siap meraup keuntungan.  Namun, sistem berkata lain. Rating surat hutang-surat hutang tersebut tetap tinggi. Mulailah terkuak sistem yang penuh ketidakjujuran.

Pada tahun 2008, akhirnya krisis pun terjadi. Harga tempat tinggal di Amerika stagnan dan akhirnya turun. Jutaan rumah tidak terjual. Para protagonis film pun menerima laba mereka. Namun pada sekeliling mereka, dunia digambarkan luluh lantak.

Salah satu dampak terbesarnya Lehman Brothers, bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat yang sudah berdiri selama 158 tahun pun bubar. Para karyawannya digambarkan berjalan keluar berdasarkan gedung tempat kerja membawa kardus-kardus berisi barang mereka. Mereka menangis dan bersumpah serapah. Keluarga-keluarga pun kehilangan rumah mereka & tinggal di tenda atau kendaraan beroda empat.

Seorang karakter bernama Mark Baum (Steve Carell), yang turut meraup laba menurut krisis ini, menutup film menggunakan dialog yang terdengar ironis. Dia menyatakan bahwa pemerintah niscaya akan melakukan bail out dengan uang pajak menurut warga negara. Menurutnya, selama ini sistem mengetahui krisis ini akan terjadi. Mereka tidaklah bodoh, menurutnya, mereka hanya nir peduli.

Rekannya pun menimpali bahwa setidaknya, beberapa orang niscaya akan dipenjara lantaran tindakan mereka. Mark pun menjawabnya, ?Aku tidak tahu, saya tidak tahu, Vinnie. Aku mempunyai perasaan bahwa sepertinya dalam beberapa tahun ke depan orang-orang akan melakukan apa yang selalu mereka lakukan ketika ekonomi jatuh. Mereka akan menyalahkan imigran dan rakyat miskin.?

Sang narator pun mengamini prediksi Mark dan menceritakan apa yg terjadi selesainya krisis tadi. Film pun berakhir. Sebelum credit title, beberapa catatan muncul menjelaskan bahwa imbas krisis di Amerika Serikat saja mencapai: sejumlah 5 trilyun USD dana lenyap, 8 juta orang kehilangan pekerjaan, & 6 juta orang kehilangan rumah.

Charlie & Jamie berupaya menuntut forum rating kredit, namun biro-biro aturan menertawakan mereka. Dr. Burry mencoba memberitahu pemerintah bagaimana beliau bisa memprediksi krisis, tetapi tidak terdapat yang pernah menghubunginya. Dr. Burry sudah menutup perusahan pengelolaan investasinya. Dia kini masih berinvestasi secara mini -kecilan dalam satu komoditas saja: air.

Film The Big Short sungguh menghibur berdasarkan segi alur cerita. Hollywood kali ini berhasil menggabungkan komedi & alur cerita yang memuaskan pemirsa dengan kritik-kritiknya. Dari film ini, kita bisa melihat kesenjangan yang sangat besar antara realita dengan bagaimana sistem finansial yg memuat realita kita sehari-hari bekerja. Bagaimana aksi 30 tahun yg lalu memperkuat perkiraan-asumsi sampai mendorong krisis ekonomi dunia.

Film ini bisa memberikan catatan atau peringatan bagi kita, atau bahkan ilham, tentang tantangan kita pada memenuhi kebutuhan hayati. Tidak sanggup dipungkiri bahwa hampir di seluruh sektor, hutang merupakan roda yg menggerakan ekonomi waktu ini. Apakah kita mampu mencoba bentuk pilihan-pilihan lain? Baik secara individu juga secara kolektif? Pertanyaan-pertanyaan ini sungguh sulit & bahkan bisa mengundang keheranan jika bukan cemoohan. Seperti ketika Dr. Burry menanyakan hal yg menurut para bankir sangat nir sesuai dengan norma yg mereka percayai.

Namun, setiap langkah kebaruan hampir pasti membutuhkan pertanyaan di awal. ?Apakah ini mungkin??

Cloud Hosting Indonesia